TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI meyakinkan ke-78 WNI yang bekerja sebagai awak kapal di Kapal Pesiar Diamon Princess dalam sampai Jumat, 14 Februari 2020, dalam kondisi sehat dan tidak ada satu pun yang terjangkit virus corona. KBRI di Tokyo, Jepang, melakukan pemantauan terhadap kondisi WNI di Kapal Pesiar mewah itu dan memberikan bantuan logistik seperti makanan instan dan vitamin.
Pernyataan itu disampaikan setelah pada Kamis, 13 Februari 2020, jumlah penumpang Kapal Pesiar Diamond Princess yang terjangkit virus corona bertambah 44 kasus atau total menjadi 218 orang yang terjangkit virus mematikan itu.
Petugas yang mengenakan alat pelindung memasuki kapal pesiar Diamond Princess di mana terdapat puluhan penumpang yang dinyatakan positif mengidap virus corona di Yokohama, selatan Tokyo, Jepang, 7 Februari. 2020. Sebelumnya dinyatakan bahwa 10 penumpang mengidap Virus Corona, dan kini telah bertambah menjadi 61 orang. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Dikutip dari businessinsider.sg, Kapal Pesiar Diamond Princess dijadwalkan bertolak meninggalkan Jepang pada 4 Februari 2020, namun ditunda setelah 10 penumpang didalamnya positif terjangkit virus corona. Sejak itu, Kementerian Kesehatan Jepang telah mendiagnosa lebih dari 200 orang dalam kapal positif terjangkit virus corona atau COVID-19.
Masa karantina dijadwalkan akan berlangsung sampai 19 Februari 2020, namun pada Kamis kemarin petugas kesehatan Jepang mulai memberangkatkan secara sukarela sekitar sejumlah penumpang manula yang ingin keluar dari kapal sehingga mereka bisa melanjutkan masa karantina di daratan.
Mereka yang dikarantina dalam Kapal Pesiar Diamond Princess mendapat bantuan makanan dari Pemerintah Jepang berupa bento box dan tidak disediakan makanan barat. Beberapa penumpang ada yang memutuskan bertahan di dalam kapal karena persediaan makan diberikan dengan cukup, kendati alkohol untuk mensterilkan dari ancaman virus corona mulai berkurang.