Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Amerika Serikat Mau Berdamai Jika Taliban Kurangi Serangan

image-gnews
Tentara Amerika di Alam Khel, Afganistan, pada tahun 2011. [Tyler Hicks / The New York Times]
Tentara Amerika di Alam Khel, Afganistan, pada tahun 2011. [Tyler Hicks / The New York Times]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat bersedia menandatangani perjanjian damai dengan syarat Taliban tidak melakukan teror dan kekerasan.

Kesepakatan perdamaian AS-Taliban dapat ditandatangani bulan ini yang kemudian berujung pada penarikan pasukan AS dari Afganistan, ungkap dua sumber pemerintah Afganistan dan seorang diplomat Barat pada Rabu, menurut laporan Reuters, 13 Februari 2020.

Garis waktu tentatif yang dibagikan oleh sumber datang sehari setelah Presiden Afganistan Ashraf Ghani mengatakan ada kemungkinan terobosan dalam pembicaraan AS-Taliban di Qatar.

Pembicaraan itu menemui jalan buntu sebagian karena tuntutan AS agar gerilyawan setuju untuk mengurangi kekerasan sebagai bagian dari kesepakatan penarikan pasukan Amerika.

Suhail Shaheen, juru bicara kantor politik Taliban di ibu kota Qatar Doha, mengatakan kemajuan telah dibuat, tetapi menolak untuk berbagi rincian lebih lanjut.

Seorang mantan pejabat senior Afganistan mengatakan bahwa Ghani akan membahas negosiasi dengan Menlu AS Mike Pompeo akhir pekan ini di sela-sela konferensi keamanan tahunan di Munich, Jerman.

Doha telah menjadi tempat pembicaraan antara pihak-pihak yang bertikai sejak 2018 bahkan ketika pertempuran berlanjut di seluruh negeri, menewaskan ratusan warga sipil dan tentara ketika Taliban telah memperluas kontrol teritorial mereka.

Seorang pejabat Afganistan lain mengatakan Amerika Serikat pada prinsipnya telah menyetujui suatu perjanjian, tetapi itu tidak akan ditandatangani sampai Taliban dapat menunjukkan pengurangan kekerasan (Reduction in Violence/RIV).

Kesepakatan itu dapat ditandatangani segera bulan ini, kata pejabat itu, yang meminta anonimitas.

Seorang diplomat Barat di Kabul mengatakan negosiator AS sedang mengerjakan gagasan bahwa Taliban harus menyetujui pengurangan kekerasan selama setidaknya 10 hari tanpa pelanggaran besar.

"Setelah 10 hari RIV itulah kedua belah pihak dapat mengadakan pembicaraan dan menegaskan rencana untuk mengadakan dialog intra-Afganistan," kata sumber itu dengan syarat anonimitas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anggota Taliban membawa senjata sembari mengendarai sepeda motor di Nangarhar untuk merayakan gencatan senjata di timur Kabul, Afganistan, Sabtu, 16 Juni 2018. Taliban memasuki Kabul melalui gerbang di selatan dan tenggara. REUTERS

Laporan New York Times memberikan rincian lebih lanjut draf kesepakatan berdasarkan keterangan pihak yang terlibat dalam diskusi tersebut.

Awalnya, Taliban hanya setuju bahwa mereka tidak akan menyerang wilayah dengan populasi besar, tetapi negosiator AS mendorong penghentian kekerasan yang lebih komprehensif.

Taliban kini telah sepakat untuk tidak menyerang pusat-pusat populasi, jalan raya, dan lembaga-lembaga pemerintah, dengan beberapa pengecualian dan karenanya ini tidak disebut gencatan senjata penuh. Salah satu pengecualian, mereka tetap memiliki hak untuk menyerang jika mereka yakin konvoi pemerintah menggunakan periode ketenangan untuk memasok daerah yang tidak terjangkau oleh mereka.

Seorang pejabat senior Afganistan memberi penjelasan singkat pada diskusi tersebut, mengatakan harapannya adalah bahwa setelah periode uji coba satu minggu, situasinya mungkin akan lebih mirip dengan gencatan senjata.

Tetapi para pejabat lain mengatakan bahwa Amerika mungkin menerapkan ukuran yang tidak terlalu ketat selama periode negosiasi yang panjang antara warga Afganistan, dan bahwa mereka mungkin bersedia menurunkan tingkat kekerasan selama periode itu secara signifikan. Sebagai catatan, lebih dari setahun terakhir, para milisi Taliban telah melakukan antara 50 hingga 90 serangan sehari.

Pejabat AS dan Afganistan telah berulang kali menyatakan keprihatinan bahwa Taliban tidak monolitik, dan mungkin tidak dapat mengendalikan beberapa faksi ekstremis mereka. Tetapi pada tingkat tertentu, ada kekhawatiran yang sama tentang pasukan Afganistan, yang di beberapa tempat sangat bergantung pada bantuan dari milisi lokal.

Jika kedua belah pihak secara resmi mengumumkan pengurangan permusuhan secara resmi, dan jika dianggap berhasil, Amerika Serikat dan Taliban akan secara resmi menandatangani kesepakatan.

Kemudian ketika Washington memulai penarikan bertahap dari sekitar 12.000 pasukan AS yang tersisa, sebuah proses yang bisa memakan waktu dua tahun, Taliban akan duduk bersama para pemimpin Afganistan lainnya untuk membahas masa depan pembagian kekuasaan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

11 jam lalu

Warga Afghanistan berkumpul untuk naik bus saat mereka bersiap untuk kembali ke rumah, setelah Pakistan memberikan peringatan terakhir kepada migran tidak berdokumen untuk pergi, di halte bus di Karachi, Pakistan 29 Oktober 2023. REUTERS/Akhtar Soomro
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?


Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

10 hari lalu

Anggota Bulan Sabit Merah Suriah bekerja di dekat lokasi bangunan rusak yang diduga oleh media Suriah dan Iran sebagai serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, 1 April 2024. Dalam serangan ini menewaskan tujuh penasihat militernya, termasuk tiga komandan senior. REUTERS/Firas Makdesi
Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

Pentagon menyebut ketegangan terbaru antara Iran dan Israel turut mengancam pasukan Amerika Serikat di Timur Tengah


Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

48 hari lalu

Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi memeriksa sebuah bangunan saat mencari militan ISIS saat bentrokan di luar penjara di Hasaka, Suriah 22 Januari 2022. Militan ISIS meledakkan bom mobil di dekat gerbang penjara yang membantu puluhan narapidana melarikan diri ke distrik Ghweiran al-Hasaka. North Press Agency Digital/Handout via REUTERS
Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah


15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

52 hari lalu

Kendaraan yang tertutup salju di jalan, menyusul badai musim dingin yang melanda wilayah tersebut, di Buffalo, New York, AS 25 Desember 2022. New York mengalami badai salju terburuk dalam 45 tahun yang membuat pengendara terdampar di dalam mobil dan menewaskan sedikitnya 13 orang. Instagram/Jason Murawski Jr/via REUTERS
15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

Badai salju hebat di Afghanistan menyebabkan 15 orang tewas dan ribuan ternak mati.


Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

57 hari lalu

Tentara Taliban berjaga-jaga pada upacara peringatan kedua pengambilalihan Kabul oleh Taliban di Kabul, Afghanistan, 15 Agustus 2023. REUTERS/Ali Khara
Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

Taliban membebaskan Herbert Fritz, seorang ekstrimis anti-imigran berusia 84 tahun. Ia sedang membuat artikel wisata di Afghanistan.


Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

20 Februari 2024

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Dokumentasi Kementerian Luar Negeri RI
Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

Menlu Retno Marsudi mengangkat isu hak-hak perempuan Afghanistan dalam konferensi PBB di Doha, Qatar yang membahas Taliban.


Al Baghdadi, Pemimpin ISIS Berubah Jadi Ekstremis setelah Ditangkap AS

16 Februari 2024

Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi, al Baghdadi bersembunyi di Provinsi Idlib, sebuah wilayah yang didominasi oleh kelompok-kelompok pesaing ISIS, Al Qaeda, dan berjarak ratusan kilometer dari bekas wilayah ISIS di sepanjang perbatasan antara Suriah dan Irak. Islamic State Group/Al Furqan Media Network/Reuters TV
Al Baghdadi, Pemimpin ISIS Berubah Jadi Ekstremis setelah Ditangkap AS

Janda Abu Bakr al Baghdadi bercerita bahwa suaminya itu berubah menjadi ekstremis setelah ditangkap AS pada 2004.


Cerita Mahasiswa Afganistan Lulus Magister Unpad dengan IPK 4,00

8 Februari 2024

Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Doc: Unpad.
Cerita Mahasiswa Afganistan Lulus Magister Unpad dengan IPK 4,00

Abdul Qayoum Safi asal Afganistan lulus dari Magister Ilmu Komunikasi Unpad dengan IPK tertinggi 4,00.


Pesawat Sewaan Rusia Berisi 6 Penumpang Hilang di Afghanistan

21 Januari 2024

Ilustrasi Pesawat Carter. charterjetairlines.com
Pesawat Sewaan Rusia Berisi 6 Penumpang Hilang di Afghanistan

Sebuah pesawat sewaan teregistrasi Rusia dengan enam orang di dalamnya menghilang dari layar radar di Afghanistan.


Nikkei: Jepang Hanya Terima Bantuan Gempa dari Amerika Serikat

5 Januari 2024

Seorang pria berjalan di sepanjang jalan Asaichi-dori, yang terbakar akibat kebakaran setelah gempa bumi, di Wajima, Jepang, 4 Januari 2024. Citra satelit dari Maxar Technologies menunjukkan kerusakan parah di wilayah pesisir, memperlihatkan bangunan-bangunan hancur dan perahu-perahu terbalik. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Nikkei: Jepang Hanya Terima Bantuan Gempa dari Amerika Serikat

Jepang berencana menerima tim bantuan dari Amerika Serikat tetapi tidak ada bantuan dari pemerintah lain, harian Nikkei melaporkan.