TEMPO.CO, Jakarta - Qatar kemungkinan bakal menjadi negara Teluk Arab pertama yang akan memiliki kapal selam dan kapal induk helikopter.
Sebuah nota kesepahaman (MoU) baru dengan raksasa pertahanan Italia Fincantieri mencakup pasokan kapal laut dan kapal selam mutakhir.
Italia dikenal memasok kapal perang ke Angkatan Laut Emiri, tetapi pengiriman kapal selam dan kapal induk adalah kabar baru.
Dilaporkan pertama kali oleh Forbes Magazine pada 4 Februari, kapal selam Qatar mungkin menjadi bagian dari kesepakatan 5 miliar euro atau Rp 75 triliun yang jauh lebih besar dengan Italia yang disepakati pada 2017.
Kesepakatan itu termasuk kapal induk helikopter besar, yang disebut Dock Platform Landing (LPD), empat kapal perang dan dua kapal patroli. Ini juga melibatkan platform pendukung pantai dan bantuan, dengan pangkalan angkatan laut lepas pantai yang baru.
Saat ini Iran adalah satu-satunya operator kapal selam di Teluk Arab, juga dikenal sebagai Teluk Persia. Dua tetangga Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, keduanya menyatakan perlu memperoleh kapal selam. Qatar memiliki hubungan yang rumit dengan negara-negara ini sehingga akuisisi kapal selam dapat dilihat sebagai langkah signifikan Qatar.
Namun, mereka bukan negara Teluk Arab pertama yang ingin memiliki kapal selam. Diktator Irak Saddam Hussein berusaha membeli kapal selam setelah Perang Teluk 1991. Pemasoknya potensialnya adalah pembuat kapal selam rahasia Italia yang disebut Cos.Mo.S. Kesepakatan itu dinyatakan ilegal karena terlibat dalam skandal Program Minyak untuk Pangan, dan berujung pada kejatuhan perusahaan Italia tersebut. Kapal selam untuk Saddam Hussien tidak pernah dikirimkan.
Sementara Fincantieri memiliki rekam jejak yang terbukti untuk membangun kapal perang canggih termasuk perusak pertahanan udara dan kapal induk. Program kapal selam mereka saat ini adalah kelas Type-212 Todaro, sebuah perusahaan patungan dengan Jerman. Mereka juga menawarkan desain ekspor termasuk S1000, yang merupakan joint venture dengan perancang kapal Rusia. Namun proyek itu mungkin telah ditangguhkan. Qatar kemungkinan akan memesan kapal selam kecil daripada kapal selam besar karena perairan Teluk yang dangkal.