TEMPO.CO, Jakarta - Perempuan Iran meninggal di rumah sakit Teheran pada Senin dan diduga karena infeksi virus Corona.
Surat kabar pemerintah IRAN melaporkan pada Rabu kematian perempuan berusia 63 tahun tersebut masih diselidiki, menurut Reuters, 12 Februari 2020.
Namun, juru bicara kementerian kesehatan Iran, Kianush Jahanpour, membantah laporan tersebut. "Belum ada kasus virus Corona di Iran," katanya.
Otoritas kesehatan Iran telah berulang kali mengatakan tidak ada kasus virus Corona yang dikonfirmasi di negara itu.
Menteri Kesehatan Iran Saeed Namaki.[Tasnim News Agency]
Menteri Kesehatan Iran, Saeed Namaki, mengatakan perwakilan WHO sudah mengkonfirmasi tidak ada kasus virus Corona di Iran, menurut kantor berita Tasnim.
Dalam komentar pada Senin, Namaki mengatakan para mahasiswa Iran yang terjebak di Kota Wuhan, Cina, telah dibawa kembali ke Iran dan dirawat di karantina.
Namaki juga mencatat bahwa perwakilan WHO di Iran telah mengunjungi tempat karantina tempat para mahasiswa Iran yang berasal dari Cina dirawat, dan telah mengakui bahwa tidak ada satu kasus infeksi virus Corona yang dilaporkan di Iran.
Perwakilan WHO juga memuji sistem kesehatan yang kuat di Iran dan telah sepenuhnya menyetujui kualitas metode karantina para mahasiswa, tambah menteri.
Menurut Komisi Nasional Kesehatan Cina dalam laporan South China Morning Post pada Rabu, tercatat 44.643 kasus virus Corona di Cina daratan dengan total 45.172 kasus di seluruh dunia. Sejauh ini total ada 1.113 kematian virus Corona di Cina daratan, dua kematian lain masing-masing terjadi di Hong Kong dan Filipina.