Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Komandan Militer Minta Maaf Atas Insiden Penembakan di Thailand

image-gnews
Puluhan warga mengikuti doa bersama untuk para korban penembakan masal di mall Terminal 21 di Nakhon Ratchasima, Thailand, 10 Februari 2020. Seorang prajurit berusia 32 tahun itu marah tampaknya dimotivasi oleh pertikaian tanah. REUTERS/Soe Zeya Tun
Puluhan warga mengikuti doa bersama untuk para korban penembakan masal di mall Terminal 21 di Nakhon Ratchasima, Thailand, 10 Februari 2020. Seorang prajurit berusia 32 tahun itu marah tampaknya dimotivasi oleh pertikaian tanah. REUTERS/Soe Zeya Tun
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Militer Thailand, Jenderal Apirat Kongsompong, meminta maaf atas insiden penembakan di Thailand yang melibatkan bawahannya, Jakrapanth Thomma (32). Ia mengatakan, Thomma bukan lagi bagian dari militer Thailand begitu ia menembak penduduk sipil.

"Sebagai komandan, saya meminta maaf dan berduka atas apa yang terjadi. Saya benar-benar kecewa bahwa pelaku penembakan tersebut adalah seorang tentara," ujar Kongsompong sebagaimana dikutip dari Bangkok Post, Selasa, 11 Februari 2020.

Sebagaimana telah diberitakan, Thomma membantai puluhan pengunjung mal Terminal 21, Nakhon Ratchasima, pada akhir pekan lalu. Menggunakan senapan mesin yang ia punya, ia membunuh 30 orang dan melukai setidaknya 58 pengunjung mal itu.

Insiden penembakan itu sendiri berlangsung selama 17 jam, dari hari Sabtu hingga Ahad. Aksi Thomma baru berhenti ketika satuan militer Second Army Region menembaknya karena yang bersangkutan enggan bersikap kooperatif. Ironisnya, Second Army Region adalah satuan militer tempat Thomma mengabdi sebelumnya.

Atas aksi Thomma, Kongsompong mengatakan dirinya siat bertanggung jawab. Ia meminta warga dan keluarga korban untuk tidak menyalahkan seluruh satuan militer Thailand karena mereka juga sudah mengusahakan yang terbaik untuk negara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun untuk mencegah peristiwa serupa terjadi ke depannya, Kongsompong berjanji akan mengevaluasi kondisi militer Thailand yang ia pimpin. Terutama, soal sengketa atau konflik antara personil dan atasan militer.

"Saya telah membuka saluran komunikasi untuk prajurit-prajurit pangkat rendah yang ingin melayangkan protes atas tindakan atasannya. Saluran ini akan bersifat permanent," ujart Kongsompong.

Penembakan di Thailand dipastikan dipicu oleh sengketa tanah yang tengah dihadapi Thomma. Sengketa tersebut melibatkan salah satu atasan militernya yang juga telah ia bunuh. Dalam unggahannya di media sosial saat beraksi di Terminal 21, Thomma memprotes orang-orang yang mengambil keuntungan dengan cara mencurangi orang lain. "Apakah mereka pikir uang itu bakal bisa mereka bawa ke neraka?" ujar Thomma.

ISTMAN MP | BANGKOK POST

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

1 hari lalu

Komunitas LGBT Thailand berpartisipasi dalam Parade Hari Kebebasan Gay di Bangkok, Thailand, 29 November 2018. REUTERS/Soe Zeya Tun
Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

Parlemen Thailand dengan suara bulat menyetujui rancangan undang-undang yang melegalkan pernikahan sesama jenis


8 Rekomendasi Destinasi dan Akomodasi untuk Festival Songkran di Thailand

4 hari lalu

Suasana perayaan festival air Songkran di provinsi Ayutthaya, utara Bangkok, Thailand, 13 April 2018. AP Photo/Sakchai Lalit
8 Rekomendasi Destinasi dan Akomodasi untuk Festival Songkran di Thailand

Festival Songkran di Thailand tahun ini diperkirakan lebih meriah setelah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO


Festival Songkran di Iconsiam Memadukan Budaya Thailand dan Hiburan Kontemporer

5 hari lalu

Festival Songkran. (dok. Iconsiam)
Festival Songkran di Iconsiam Memadukan Budaya Thailand dan Hiburan Kontemporer

Iconsiam menggelar Festival Songkran selama 12 hari mulai 10 hingga 21 April 2024. Apa saja acara yang akan digelar?


Tuai Kritik, PM Thailand Hentikan Perjalanan ke Luar Negeri Selama Dua Bulan

8 hari lalu

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin berbicara kepada media saat ia tiba untuk menyampaikan pernyataan kebijakan Dewan Menteri kepada parlemen di Bangkok, Thailand, 11 September 2023. REUTERS/Athit Perawongmetha
Tuai Kritik, PM Thailand Hentikan Perjalanan ke Luar Negeri Selama Dua Bulan

PM Srettha Thavisin telah menghabiskan sekitar sepertiga dari enam bulan masa jabatannya di luar negeri untuk mempromosikan investasi di Thailand.


Hasil Studi Ini Sebut Daging Ular Piton Paling Lestari Dibandingkan Ternak Lain

9 hari lalu

Pekerja di peternakan Ular piton yang membudidayakan ular untuk diambil dagingnya di Asia Tenggara. Newscientist/Dan Natusch
Hasil Studi Ini Sebut Daging Ular Piton Paling Lestari Dibandingkan Ternak Lain

Studi mengukur pertumbuhan hampir 5000 ular piton jenis Malayopython reticulatus (sanca kembang) dan Python bivittatus (sanca Burma) selama setahun.


Dilaporkan Berefek Buruk, Penggunaan Ganja Rekreasi di Thailand akan Kembali Dilarang

12 hari lalu

Seorang wanita bekerja di dalam toko ganja, di Khaosan Road, salah satu tempat wisata favorit di Bangkok, Thailand, 29 Maret 2023. REUTERS/Chalinee Thirasupa
Dilaporkan Berefek Buruk, Penggunaan Ganja Rekreasi di Thailand akan Kembali Dilarang

Rancangan undang-undang pemerintah Thailand yang melarang penggunaan ganja untuk rekreasi akan mendapat persetujuan kabinet akhir bulan ini.


Ada Celah Aturan, Pakar Hukum Jelaskan Pelaku Jastip dari Luar Negeri Tak Jera Meski Pernah Ditindak

14 hari lalu

Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean (KPUBC TMP) C Soekarno-Hatta, Tangerang, memusnahkan  2.564 boks olahan pangan milk bun  hasil sitaan petugas. ANTARA/Azmi Samsul Maarif
Ada Celah Aturan, Pakar Hukum Jelaskan Pelaku Jastip dari Luar Negeri Tak Jera Meski Pernah Ditindak

Pakar hukum pidana Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar, mengatakan tak munculnya efek jera para pelaku jastip karena aturan tidak secara tegas.


Mengintip Restoran Louis Vuitton di Bangkok, Pertama di Asia Tenggara

14 hari lalu

LV The Place Bangkok (louisvuitton.com)
Mengintip Restoran Louis Vuitton di Bangkok, Pertama di Asia Tenggara

Restoran Louis Vuitton menerapkan aturan ketat bagi tamu, tak boleh pakai sandal jepit.


Diduga Jastip dan Dijual Kembali, BPOM Musnahkan 1 Juta Ton Milk Bun Asal Thailand

14 hari lalu

Bea Cukai Soekarno-Hatta bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) musnahkan 2.564 buah (1 ton) olahan pangan viral, roti milk bun asal Thailand. BPOM
Diduga Jastip dan Dijual Kembali, BPOM Musnahkan 1 Juta Ton Milk Bun Asal Thailand

BPOM memusnahkan satu ton roti milk bun asal Thailand, pada Jumat, 8 Maret 2024. Roti itu hasil sitaan Bea Cukai Soekarno-Hatta dari 33 pelaku jastip.


Polri Bilang Fredy Pratama Rekrut Anggota untuk Bentuk Jaringan Baru, Ini Alasannya

14 hari lalu

Petugas memasangkan borgol kepada tersangka saat rilis Pengungkapan Satgas Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Narkoba jaringan Fredy Pratama di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 3 Oktober 2023. Dalam keteranganya, Polri berhasil menangkap sebanyak 39 tersangka dan mengamankan sejumlah barang bukti berupa 520 kg sabu, 280, 973 butir ekstasi, uang cash 22 miliar, barang perhiasan mewah senilai 1,82 miliar, kendaraan 20 unit, tanah dan bangunan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Polri Bilang Fredy Pratama Rekrut Anggota untuk Bentuk Jaringan Baru, Ini Alasannya

Polri menyebut kaki tangan Fredy Pratama merekrut anggota baru untuk bergabung dengan jaringan narkoba baru.