TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump dilaporkan marah dan membanting telepon saat percakapan dengan Perdana Menteri Boris Johnson terkait pemberian izin operasional Huawei.
Pemerintah Inggris mengumumkan pada 28 Januari bahwa Huawei akan diizinkan untuk berpartisipasi dalam pengembangan jaringan 5G nasional di Inggris, tetapi dengan batasan tertentu.
Menurut Sputnik, 9 Februari 2020, sebelumnya dilaporkan bahwa Donald Trump benar-benar meneriaki Boris Johnson selama percakapan telepon ketika membahas keputusan pemerintah Inggris untuk membatasi, tetapi tidak sepenuhnya melarang Huawei mengembangkan jaringan 5G Inggris.
Menurut laporan Financial Times yang pertama kali melaporkan percakapan tersebut, seperti dikutip CNN, Presiden Donald Trump meneriaki Perdana Menteri Inggris Boris Johnson melalui telepon minggu lalu.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyapa pendukungnya pada masa kampanye.
Menurut sumber yang mengetahui peristiwa tersebut, Trump sangat geram dan mencaci-maki Johnson atas tindakan tersebut, yang menurutnya merupakan ancaman keamanan nasional.
Secara resmi, AS mengungkapkan nada penyesalan tentang keputusan tersebut, tetapi seruan tersebut mencerminkan kemarahan pribadi Trump.
"Amerika Serikat kecewa dengan keputusan Inggris," kata seorang pejabat senior pemerintahan AS ketika diumumkan.
Sementara rincian baru percakapan Trump dan Boris Johnson diungkap oleh Evening Standard. Trump disebut membanting teleponnya saat mengkhiri percakapan.
Menurut laporan, orang-orang yang berada di kantor Perdana Menteri Inggris "terkejut" dengan betapa kasarnya Trump ketika ia berbicara dengan Johnson. Satu sumber mencatat bahwa Trump "geram".
Boris Johnson diperkirakan akan mengunjungi Washington segera, tetapi belum mengumumkan tanggal, menurut CNN. Dengan Brexit selesai, AS dan Inggris sedang bersiap untuk memulai negosiasi pada kesepakatan perdagangan trans-Atlantik baru.
Trump secara terbuka menyatakan bahwa Boris Johnson mencerminkan "British Trump," tetapi kedua pemimpin tetap berselisih mengenai sejumlah masalah, termasuk Huawei dan kesepakatan nuklir Iran.