Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pelaku Penembakan di Thailand Kecam Orang Serakah di Facebook

image-gnews
Sebelum aksi yang menewaskan puluhan orang dan mengakibatkan beberapa lainnya terluka, pelaku bernama Jakrapanth Thomma sempat mengunggah tulisan
Sebelum aksi yang menewaskan puluhan orang dan mengakibatkan beberapa lainnya terluka, pelaku bernama Jakrapanth Thomma sempat mengunggah tulisan "Kematian tak dapat dihindari semua orang" melalui akun Facebook milikinya. Dan kemudian ia bertanya, "Haruskah saya menyerah?". Pihak Facebook memutuskan menghapus akun pelaku tak lama setelah penembakan itu terjadi. Facebook
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang tentara pelaku penembakan di Thailand yang menewaskan 26 orang, diyakini marah atas kesepakatan sengketa tanah yang melibatkan kerabat komandannya.

Pasukan keamanan Thailand menembak dan membunuh pelaku yang bernama Jakrapanth Thomma setelah pengepungan satu malam di pusat perbelanjaan Terminal 21 di kota Nakhon Ratchasima, tempat sebagian besar korban pembantaian tewas.

Jakrapanth Thomma pergi ke mal dengan membawa Humvee yang dicuri dan dipersenjatai dengan senjata serbu beserta amunisi yang dicuri dari gudang pangkalan militer, kata seorang pejabat, dikutip dari Reuters, 9 Februari 2020.

Dia awalnya mengunggah pesan tertulis di Facebook selama serangan sebelum akunnya ditutup oleh Facebook.

"Itu adalah konflik pribadi ... atas kesepakatan rumah," Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha dari Nakhon Ratchasima setelah melakukan perjalanan ke sana untuk bertemu dengan korban yang selamat.

Aksi Jakrapanth Thomma saat melakukan aksi penembakan brutal yang tertangkap kamera CCTV pusat perbelanjaan Terminal 21 pada Sabtu, 8 Februari 2020. Melansir dari Reuters, petugas akhirnya menembak mati pelaku pada Ahad, 9 Februari 2020 setelah memburu pelaku yang sempat bersembunyi di basement mal. REUTERS

Beberapa jam sebelum dia mulai melakukan penembakan pada Sabtu, Jakrapanth telah mengunggah status di akun Facebook-nya mengecam orang-orang serakah.

"Kaya dari kecurangan. Mengambil keuntungan dari orang lain. Apakah mereka pikir mereka dapat menghabiskan uang di neraka?" tulis Thomma dalam bahasa Thailand.

Dia kemudian mengunggah pembaruan tertulis selama serangan.

"Kematian tidak bisa dihindari untuk semua orang," tulisnya. Belakangan, dia mengeluh tentang jari-jarinya yang kram dan bertanya, "Haruskah saya menyerah?" sebelum akun Facebook-nya diblokir.

Petugas melindungi sejumlah pengunjung setelah terjadi aksi penembakan massal di mal Terminal 21 di Nakhon Ratchasima, Thailand, 8 Februari 2020. Hingga berita ini diturunkan, petugas masih memburu pelaku yang diyakini masih berada di dalam area mal. THAI CRIME SUPPRESSION BUREAU/Handout via REUTERS

Menurut Daily Mail, dia mengunggah foto-foto dirinya mengenakan pakaian taktis lengkap dan memegang senapan yang ia curi dari gudang senjata tentara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia juga berfoto di depan pusat perbelanjaan yang terbakar dengan laporan menyatakan bahwa kobaran api disebabkan oleh tabung gas yang meledak ketika terkena peluru.

Dalam satu video Facebook sebelum dihapus, Thomma terlihat dari jip Humvee terbuka mengatakan, "Saya lelah... Saya tidak bisa lagi menarik jari saya" dan membuat simbol pelatuk dengan tangannya.

Thomma juga mengunggah gambar revolver dengan tulisan "Sudah waktunya untuk bersemangat" dan dan "tidak ada yang bisa menghindari kematian".

Beberapa jam setelah pengepungan mal dimulai, Facebook mengatakan telah menghapus akun tersangka.

"Tidak ada tempat di Facebook untuk orang-orang yang melakukan kekejaman semacam ini, kami juga tidak mengizinkan orang untuk memuji atau mendukung serangan ini," kata perwakilan Facebook kepada Reuters.

Letjen Thanya Kiatsarn, Komandan Komando Area Kedua, mengatakan Thomma menyerbu gudang senjata milik pasukan militer untuk mempersenjatai diri pada Sabtu siang sebelum menuju mal.

"Dia menyerang penjaga ke gudang senjata, yang kemudian tewas, dan dia mencuri jip dan senjata HK33 dan sejumlah amunisi untuk melakukan apa yang dia lakukan," kata Thanya.

Sementara juru bicara militer Winthai Suvaree mengatakan pada Ahad bahwa penyerang mencuri dua senapan serbu, satu senapan mesin M60 dan 770 amunisi dari barak.

Dikutip dari Bangkok Post, total orang tewas terakhir dari insiden tersebut adalah 27 orang, termasuk pelaku. Sementara 57 lainnya terluka, termasuk setidaknya 12 orang yang membutuhkan operasi darurat di rumah sakit, menurut sebuah pernyataan pemerintah.

Jakrapanth Thomma yang berusia 32 tahun dilaporkan bertugas di pangkalan militer dekat dengan Nakhon Ratchasima, yang berjarak sekitar 250 km dari ibu kota Bangkok.

Jakrapanth Thomma adalah penembak jitu dan mengambil banyak kursus khusus tentang penyerangan, termasuk merencanakan penyergapan, kata sumber-sumber militer, dan media Thailand melaporkan ia sering memasang foto-foto senjata di media sosial.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Enam Hari Perayaan Songkran di Thailand, Ada 243 Korban karena Kecelakaan Lalu Lintas

18 jam lalu

Enam Hari Perayaan Songkran di Thailand, Ada 243 Korban karena Kecelakaan Lalu Lintas

Perayaan Songkran dijuluki sebagai tujuh hari berbahaya karena banyaknya korban di jalan raya karena kecelakaan.


Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

1 hari lalu

Seorang tentara dari Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) berpatroli dengan kendaraan, di samping area yang hancur akibat serangan udara Myanmar di Myawaddy, kota perbatasan Thailand-Myanmar di bawah kendali koalisi pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Persatuan Nasional Karen, di Myanmar, 15 April 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha
Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.


Honor 200 Lite Terlihat di Laman Sertifikasi NBTC Thailand

1 hari lalu

Ponsel Honor 50. gizmochina.com
Honor 200 Lite Terlihat di Laman Sertifikasi NBTC Thailand

Ponsel Honor 200 Lite dapat ditujukan sebagai penerus seri Honor 100 yang diluncurkan pada November 2023.


7 Tempat Terbaik Merayakan Festival Songkran di Thailand

2 hari lalu

Biksu Buddha Thailand bepergian dengan perahu di Kanal Ong Ang saat sedekah pagi untuk melakukan upacara keagamaan untuk menandai Tahun Baru tradisional Thailand 'Songkran' di Bangkok, Thailand, 13 April 2024. Thailand merayakan Tahun Baru tradisional Thailand 'Songkran' festival, juga dikenal sebagai festival air, yang setiap tahun jatuh pada tanggal 13 April, dan dirayakan dengan percikan air sebagai tanda simbolis pembersihan dan penghapusan dosa dan nasib buruk dari tahun yang lalu. Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) memasukkan Festival Songkran Thailand ke dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda Kemanusiaan. EPA-EFE/NARONG SANGNAK
7 Tempat Terbaik Merayakan Festival Songkran di Thailand

Dari hiruk pikuk kota metropolitan hingga keindahan alam yang memesona, Thailand memiliki segala yang Anda butuhkan untuk merayakan Festival Songkran.


Mengenal Festival Songkran, Perayaan Tahun Baru Khas Thailand

2 hari lalu

Mengenal Festival Songkran, Perayaan Tahun Baru Khas Thailand

Festival Songkran di Thailand adalah perayaan yang menggabungkan unsur-unsur kegembiraan, kebersihan spiritual, dan tradisi kuno.


Turis Thailand Dikritik karena Tulis Nama dan Ungkapan Cinta di Jembatan Jepang

3 hari lalu

Jalan Nakamise menuju kuil Senso-ji di distrik Asakusa, tempat wisata populer, di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 24 Desember 2021. REUTERS/Issei Kato
Turis Thailand Dikritik karena Tulis Nama dan Ungkapan Cinta di Jembatan Jepang

Perilaku pasangan tersebut yang merusak properti publik di Jepang dianggap mencemarkan nama baik Thailand.


Mengintip Kemeriahan Festival Songkran di Thailand, Pertama Kali Sejak Diakui UNESCO

4 hari lalu

Penduduk lokal dan wisatawan saling menembakan pistol air saat merayakan hari raya Songkran yang menandai Tahun Baru Thailand di Bangkok, Thailand, 13 April 2024. REUTERS/Chalinee Thirasupa
Mengintip Kemeriahan Festival Songkran di Thailand, Pertama Kali Sejak Diakui UNESCO

Untuk pertama kalinya pada tahun ini, Festival Songkran dirayakan di Thailand setelah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan


Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

6 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.


Warga Israel Mengaku Tak Bersalah atas Penyelundupan Peluru dan Senjata di Malaysia

6 hari lalu

Ilustrasi senjata api. ANTARA FOTO
Warga Israel Mengaku Tak Bersalah atas Penyelundupan Peluru dan Senjata di Malaysia

Warga Israel yang diidentifikasi sebagai Shalom Avitan terancam hukuman mati karena perdagangan senjata api ilegal.


Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

6 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.