Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pelaku Penembakan di Thailand Sempat Perbarui Unggahan Facebook

image-gnews
Sebelum aksi yang menewaskan puluhan orang dan mengakibatkan beberapa lainnya terluka, pelaku bernama Jakrapanth Thomma sempat mengunggah tulisan
Sebelum aksi yang menewaskan puluhan orang dan mengakibatkan beberapa lainnya terluka, pelaku bernama Jakrapanth Thomma sempat mengunggah tulisan "Kematian tak dapat dihindari semua orang" melalui akun Facebook milikinya. Dan kemudian ia bertanya, "Haruskah saya menyerah?". Pihak Facebook memutuskan menghapus akun pelaku tak lama setelah penembakan itu terjadi. Facebook
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku penembakan di Thailand, seorang tentara berpangkat sersan mayor, menembak mati 26 orang sempat mengunggah foto dan video di Facebook selama beraksi sebelum ditembak mati unit komando polisi.

Setelah malam panjang mengerikan yang terjadi ketika pelaku menembakan senapan mesin berat di dalam mal, penembak jitu dari unit anti-teror kepolisian Thailand mengakhiri 17 jam insiden ketika mereka membunuh pria bersenjata itu pada Minggu pagi di Nakhon Ratchasima, yang juga dikenal sebagai Korat, menurut laporan South China Morning Post.

26 korban jiwa termasuk warga sipil, anak lelaki berusia 13 tahun dan pasukan keamanan, dibunuh oleh prajurit tersebut, kata Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha.

Dikutip dari Daily Maiul, Sersan Mayor Jakrapanth Thomma, 32 tahun, telah bersembunyi di ruang bawah tanah pusat perbelanjaan Terminal 21 di Nakhon Ratchasima, kota berjarak 250 kilometer timur laut Bangkok, setelah menembaki warga sipil yang ketakutan pada Sabtu sore.

Dia mulai mengamuk dan melakukan penembakan di baraknya sekitar jam 3 sore pada hari Sabtu, di mana dia mengeksekusi komandannya bersama dengan tentara lain, sebelum membawa mobil tempur taktis Humvee dan kabur.

Ketika ia melaju di sepanjang jalan tol menuju pusat perbelanjaan, Thomma menembaki warga sipil di sebuah rumah dan sebuah kuil Buddha sebelum masuk ke dalam mal, di mana ia tertangkap dengan CCTV menyusuri koridor.

Media Thailand mengatakan ibu Thomma dibawa ke mal untuk membujuknya agar menyerah. Ketika sang ibu dibawa ke sebuah mobil polisi, dia terdengar berkata "mengapa dia melakukannya?'" dengan air mata berlinang.

Thomma akhirnya ditembak mati sebelum pukul 02.00 pagi setelah bersembunyi di ruang bawah tanah selama lebih dari 14 jam.

Thomma mengunggah gambar pistol ini di Facebook-nya ketika ia melakukan teror penembakan massal kota Korat di timur laut Thailand pada Sabtu dan Minggu, 8-9 Februari 2020.[Daily Mail]

Sebelumnya Thomma mengunggah aksi penembakannya ke Facebook yang menceritakan serangan dari barak tentara ke mal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia mengunggah foto-foto dirinya mengenakan pakaian taktis lengkap dan memegang senapan yang ia selundupkan dari gudang senjata tentara.

Dia juga berfoto di depan pusat perbelanjaan yang terbakar dengan laporan-laporan yang menyatakan bahwa kobaran api disebabkan oleh tabung gas yang meledak ketika terkena peluru.

Thomma juga menulis beberapa unggahan di halaman Facebook-nya termasuk "Saya harus menyerah" dan "tidak ada yang bisa lolos dari kematian".

Dalam satu video Facebook sebelum dihapus, Thomma terlihat dari jip Humvee terbuka mengatakan, "Saya lelah... Saya tidak bisa lagi menarik jari saya" dan membuat simbol pelatuk dengan tangannya.

Thomma juga mengunggah gambar revolver dengan tulisan "Sudah waktunya untuk bersemangat" dan dan "tidak ada yang bisa menghindari kematian". Pria bersenjata itu mengambil senjata api dari gudang militer sebelum memulai penembakannya.

Petugas mengevakuasi seorang anak dari mal Terminal 21, saat terjadi penembakan massal di Nakhon Ratchasima, Thailand, Ahad dinihari, 9 Februari 2020. Pelaku dikhawatirkan menyandera sejumlah orang di dalam mal. REUTERS/Athit Perawongmetha

Dilaporkan Reuters, Facebook mengatakan telah menghapus akun Thomma pada Sabtu dan akan menghapus konten apapun yang terkait dengan serangan.

"Kami menyampaikan belasungkawa kepada para korban, keluarga mereka dan masyarakat yang terkena dampak tragedi ini di Thailand. Tidak ada tempat di Facebook untuk orang yang melakukan kekejaman semacam ini, kami juga tidak mengizinkan orang untuk memuji atau mendukung serangan ini," kata perwakilan Facebook. "Kami telah menghapus akun penembak dari layanan kami dan akan bekerja sepanjang waktu untuk menghapus konten yang melanggar terkait dengan serangan ini segera setelah kami menyadarinya."

Sersan Mayor Jakrapanth Thomma, menggunakan senapan mesin M60 yang dicuri, senapan dan amunisi dari salah satu barak terbesar Thailand serta Humvee militer untuk melakukan penembakan di barak dan mal.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

6 jam lalu

Penduduk lokal dan wisatawan saling menembakan pistol air saat merayakan hari raya Songkran yang menandai Tahun Baru Thailand di Bangkok, Thailand, 13 April 2024. REUTERS/Chalinee Thirasupa
30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

Thailand mencatat cuaca panas menyebabkan 30 orang tewas sejak awal Januari hingga April 2024.


Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

18 jam lalu

Ilustrasi Logo Meta. REUTERS/Dado Ruvic
Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.


Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

1 hari lalu

Tentara berdiri di samping kendaraan militer ketika orang-orang berkumpul untuk memprotes kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. REUTERS/Stringer/File Photo
Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.


Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

1 hari lalu

Phi Phi Islands di Phuket, Thailand (Pixabay)
Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

Selama musim ramai, Phuket di Thailand mengalami kemacetan lalu lintas dan kekurangan air, bandaranya pun kehabisan slot untuk penerbangan baru.


Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

3 hari lalu

Patung Buddha raksasa dari kuil Wat Paknam Phasi Charoen terlihat di Bangkok, Thailand, 10 Juni 2021.[REUTERS/Jorge Silva]
Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

Thailand mengalami peningkatan signifikan jumlah wisatawan dari Kazakhstan sejak program pembebasan visa sementara tahun lalu.


5 Tips buat Pelancong yang Pertama Kali ke Bangkok

4 hari lalu

Wisatawan asal Cina, Shuhui Xu (43) mengenakan kostum tradisional Thailand saat mengunjungi kuil Wat Arun menjelang Tahun Baru Imlek di Bangkok, Thailand 18 Januari 2023.
5 Tips buat Pelancong yang Pertama Kali ke Bangkok

Banyak pengalaman yang bisa didapat di Bangkok dalam satu kali perjalanan, asalkan tahu lima tips berikut ini.


10 Juta Wisatawan Asing Kunjungi Thailand pada Januari - April 2024

4 hari lalu

Monyet memanjat pengunjung yang tengah berfoto saat Festival Monyet tahunan di provinsi Lopburi, Thailand, 26 November 2023. Festival monyet digelar sebagai wujud terima kasih kepada hewan primata itu, karena telah menarik kunjungan wisatawan ke Lopburi. REUTERS/Chalinee Thirasupa
10 Juta Wisatawan Asing Kunjungi Thailand pada Januari - April 2024

Turis Cina didominasi kunjungan wisatawan asing di Thailand dengan jumlah lebih dari 2 juta.


Enam Hari Perayaan Songkran di Thailand, Ada 243 Korban karena Kecelakaan Lalu Lintas

7 hari lalu

Enam Hari Perayaan Songkran di Thailand, Ada 243 Korban karena Kecelakaan Lalu Lintas

Perayaan Songkran dijuluki sebagai tujuh hari berbahaya karena banyaknya korban di jalan raya karena kecelakaan.


Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

7 hari lalu

Bos Apple Tim Cook bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, 17 April 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris
Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:


Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

7 hari lalu

Seorang tentara dari Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) berpatroli dengan kendaraan, di samping area yang hancur akibat serangan udara Myanmar di Myawaddy, kota perbatasan Thailand-Myanmar di bawah kendali koalisi pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Persatuan Nasional Karen, di Myanmar, 15 April 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha
Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.