Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wawancara Dokter Wuhan Sebelum Meninggal karena Virus Corona

image-gnews
Dokter Wuhan, Li Wenliang, Wuhan yang memperingatkan wabah virus Corona meninggal dunia setelah positif terinfeksi virus Corona. Li Wenliang sempat ditahan oleh polisi Wuhan bulan lalu karena dituduh menyebarkan hoaks virus Corona. Twitter.com
Dokter Wuhan, Li Wenliang, Wuhan yang memperingatkan wabah virus Corona meninggal dunia setelah positif terinfeksi virus Corona. Li Wenliang sempat ditahan oleh polisi Wuhan bulan lalu karena dituduh menyebarkan hoaks virus Corona. Twitter.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Wuhan bernama Li Wenliang adalah orang yang pertama kali memperingatkan virus Corona baru yang kini telah membunuh 700 lebih orang.

Li Wenliang, dokter mata di sebuah rumah sakit di Wuhan, meninggal pada 7 Februari pukul 2.58 pagi di Rumah Sakit Wuhan, menurut laporan Reuters.

Li, yang berusia 34 tahun, mengatakan kepada sekelompok dokter di media sosial Cina dan grup WeChat bahwa tujuh kasus mirip Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) telah dikonfirmasi terkait dengan pasar makanan laut di Wuhan, yang diyakini sebagai sumber virus.

Li sempat ditahan oleh kepolisian. Sebuah surat kepada Li yang dikeluarkan oleh biro kepolisian Wuhan pada 3 Januari mengatakan bahwa dia telah mengganggu ketertiban sosial dengan pesan-pesan WeChat-nya.

Dia diminta untuk menandatangani surat itu sebagai janji untuk segera menghentikan perilaku ilegal tersebut, dan jika dia menolak untuk patuh, dia akan menghadapi tuntutan pidana.

Kematian dokter 34 tahun memicu curahan kesedihan sekaligus kemarahan di media sosial, dengan banyak pengguna media sosial menuntut permintaan maaf dari pihak berwenang kepada Dr. Li dan keluarganya.

Beberapa hari sebelum Li meninggal, New York Times sempat mewawancarai Li. Pekan lalu, Elsie Chen, seorang peneliti yang bekerja sama dengan koresponden New York Times Chris Buckley dan Steven Lee Myers, mewawancarai Dr. Li.

Dia tertular virus dari seorang pasien dan dirawat di rumah sakit ketika Chen mewawancarainya pada 31 Januari dan 1 Februari, melalui platform media sosial WeChat.

Li Wenliang, 34 tahun, mengatakan kepada sekelompok dokter di media sosial Cina dan grup WeChat bahwa tujuh kasus Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) telah dikonfirmasi terkait dengan pasar makanan laut di Wuhan, yang diyakini sebagai sumber virus. twitter.com

Dalam wawancara yang diterbitkan New York Times, 7 Februari 2020, Li mengaku dirinya tertular ketika pasien yang dia kontak dengan keluarganya terinfeksi, dan dia tertular setelahnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jadi saya menemukan virus sangat menular. Pasien tidak memiliki gejala, jadi saya lalai," katanya.

Li menduga virus baru tersebut bisa menular dari manusia ke manusia, karena sudah ada pasien yang dirawat di bawah karantina pada Desember.

Li mengaku sempat ada diskusi dengan rekan-rekan dokternya terkait virus pneumonia misterius.

"Itu mungkin SARS kembali. Kami harus siap secara mental. Ambil tindakan perlindungan," kata Li.

Dia juga mengatakan situasinya akan lebih baik jika para pejabat mengungkapkan informasi tentang epidemi sebelumnya. "Harus ada lebih banyak keterbukaan dan transparansi."

Li mengatakan polisi percaya virus ini tidak dikonfirmasi sebagai SARS. Kepolisian, kata Li, menuduh saya menyebarkan hoaks. "Mereka meminta saya untuk mengakui bahwa saya bersalah. Saya merasa dianiaya, tetapi saya harus menerimanya. Jelas saya telah bertindak atas niat baik. Saya merasa sangat sedih melihat begitu banyak orang kehilangan orang yang mereka cintai."

Li juga menceritakan kenapa dia memilih jadi dokter. "Saya pikir itu adalah pekerjaan yang sangat stabil. Akhir-akhir ini, hubungan pasien-dokter memburuk. Saya senang selama pasien saya puas dengan perawatan mereka."

"Anak saya yang lebih tua berumur 4 tahun dan 10 bulan. Yang lebih muda masih belum lahir, karena pada bulan Juni. Saya merindukan keluarga saya. Saya berbicara dengan mereka melalui panggilan video."

Li sendiri mengaku mulai batuk pada 10 Januari dan mengatakan perlu waktu 15 hari untuk memulihkan diri. Tetapi Li bertekad tetap bergabung dengan petugas medis dalam memerangi epidemi virus Corona karena dia merasa itu adalah tanggung jawabnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


New York Times Meragukan Artikelnya Sendiri Soal Kisah Perkosaan Hamas

2 hari lalu

Pemandangan dari udara menunjukkan kerusakan yang terjadi setelah infiltrasi massal oleh kelompok bersenjata Hamas dari Jalur Gaza, di Kibbutz Beeri di Israel selatan, 11 Oktober 2023. REUTERS/ Ilan Rosenberg
New York Times Meragukan Artikelnya Sendiri Soal Kisah Perkosaan Hamas

Video baru New York Times soal tentara Israel membantah dugaan perkosaan yang dilakukan Hamas terhadap perempuan selama serangan 7 Oktober


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

16 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.


Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

17 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?


Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

22 hari lalu

Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Inavac atau yang dikenal sebagai Vaksin Merah Putih merupakan vaksin COVID-19 di RSUD Tarakan, Jakarta, Rabu 20 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru. Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan DKI akan terus memantau perkembangan kasus hariannya. Pemerintah fokus mengimbau dan menyediakan vaksinasi dan pemeriksaan PCR gratis. Utamanya, untuk segera melengkapi vaksinasi booster ke-4 dan deteksi dini Covid-19 bagi kelompok rentan. TEMPO/Subekti.
Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.


Israel Dituding Rencanakan Pembantaian Warga Penerima Bantuan di Gaza

25 hari lalu

Israel Dituding Rencanakan Pembantaian Warga Penerima Bantuan di Gaza

Serangan Israel terhadap warga Palestina yang menantikan bantuan pada Kamis pagi di Gaza, menewaskan 118 orang dan melukai lebih dari 750 orang


Presiden Meksiko Diselidiki usai Bocorkan Nomor Telepon Jurnalis New York Times

35 hari lalu

Ilustrasi koran. Bbc.co.uk
Presiden Meksiko Diselidiki usai Bocorkan Nomor Telepon Jurnalis New York Times

Presiden Meksiko mulai diselidiki atas dugaan terkait kartel narkoba setelah membocorkan nomor telepon jurnalis New York Times.


Standar Ganda Liputan Konflik Gaza oleh Media AS, Tunjukkan Dukungan Luar Biasa kepada Israel

26 Januari 2024

Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah masjid, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah di Jalur Gaza selatan, 24 Januari 2024. REUTERS/Fadi Shana
Standar Ganda Liputan Konflik Gaza oleh Media AS, Tunjukkan Dukungan Luar Biasa kepada Israel

Media terkemuka seperti New York Times dan Washington Post menerbitkan berita yang bias terhadap warga Palestina dan dukungan kepada Israel


Danau Toba Masuk Rekomendasi New York Times sebagai Destinasi Wisata Pilihan 2024

17 Januari 2024

Danau Toba, Sumatera Utara menjadi salah satu dari lima Destinasi Super Prioritas (DSP) yang diusung pemerintah. Untuk menunjang lokasi wisata itu, telah dibangun The Kaldera Toba Nomadic Escape, di atas lahan Zona Otorita Kabupaten Toba Samosir. Pemerintah pun telah menganggarkan biaya Rp2,2 triliun untuk meningkatkan potensi wisata di danau tersebut. TEMPO/Tony Hartawan
Danau Toba Masuk Rekomendasi New York Times sebagai Destinasi Wisata Pilihan 2024

Dari Path of Totality di Amerika, Danau Toba, hingga Maui di Hawaii, banyak alasan untuk mengunjungi daftar destinasi ini pada 2024.


Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Wali Kota Depok Mohammad Idris menjelaskan tentang program pemberian makanan tambahan usai rapat paripurna persetujuan DPRD terhadap raperda APBD Kota Depok Tahun 2024 di Gedung DPRD Kota Depok, Rabu 22 November 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.


Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Para penumpang bus duduk disebelah tanda silang guna menerapkan social distancing saat hari pertama pelonggaran lockdown di Manila, Filipinw, 1 Juni 2020. REUTERS/Eloisa Lopez
Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.