Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pameran Arsip 70 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia - Rusia

image-gnews
Menteri Luar Negeri Federasi Rusia, Sergey Lavrov, kanan, bersama Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi. Sumber: dokumen KBRI Moskow, Rusia
Menteri Luar Negeri Federasi Rusia, Sergey Lavrov, kanan, bersama Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi. Sumber: dokumen KBRI Moskow, Rusia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Federasi Rusia, Sergey Lavrov, membuka pameran arsip dalam rangka memperingati 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Rusia pada Selasa, 4 Februari 2020 waktu setempat di Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia, di Kota Moskow. 

Pameran ini berisikan materi-materi yang menceritakan kekayaan sejarah hubungan diplomatik kedua negara sejak 1950. Hubungan antara Rusia - Indonesia berkembang dinamis di berbagai bidang, seperti politik, ekonomi dan perdagangan, sosial budaya serta teknik militer.

Menlu Lavrov menyebut penyelenggaraan tahunan Festival Indonesia di Moskow dan kegiatan-kegiatan budaya Rusia di Indonesia menjadi tradisi yang baik. Dengan potensi yang dimiliki, kedua negara dapat lebih mengembangkan hubungan pada tingkat yang baru, yaitu kemitraan strategis. 

pameran arsip di Moskow, 4 Februari 2020, dalam rangka peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Rusia. Sumber: dokumen KBRI Moskow, Rusia.

KBRI Moskow dalam keterangan menjelaskan Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi, mengapresiasi hubungan kedua negara yang terus meningkat. Dubes Wahid mencatat peran besar Rusia, yang sebelumnya Uni Soviet, dalam pembangunan Indonesia pada awal-awal setelah kemerdekaan Indonesia. 

Dubes Wahid juga meyinggung pertemuan Presiden Vladimir Putin dan Presiden Joko Widodo dalam beberapa tahun terakhir telah mendorong peningkatan hubungan kedua negara. Wahid berharap tradisi pertemuan presiden kedua negara dapat terus berlanjut. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hubungan diplomatik Indonesia dan Rusia pada 3 Februari 2020 genap berusia 70 tahun. Pada pameran arsip ini diperlihatkan beragam dokumen dan foto sejarah 70 tahun hubungan diplomatik kedua negara. Di antara dokumen-dokumen tersebut adalah dokumen tertanggal 26 Januari 1950 mengenai pengakuan Uni Soviet terhadap kedaulatan Republik Indonesia dan keinginan Uni Soviet untuk membuka hubungan diplomatik dengan Indonesia. Sementara dokumen dari Indonesia yang diterima Moskow pada 3 Februari 1950 menyampaikan tanggapan positif pemerintah Indonesia mengenai pembukaan hubungan diplomatik kedua negara. 

Selain itu, terdapat juga dokumen tertanggal 30 November 1953 mengenai keinginan Indonesia untuk membuka Kedutaan Besar di Moskow dan dokumen balasan Moskow kepada Jakarta 27 Desember 1953 mengenai rencana pembukaan Kedutaan Besar di Jakarta. Pada 1954, kedua negara merealisasikan pembukaan Kedutaan Besar tersebut. 

Duta Besar pertama Indonesia untuk Uni Soviet adalah DR. Subandrio. Terpampang dalam pameran ini Surat Kepercayaan DR. Subandrio sebagai Duta Besar yang ditandatangani Presiden Soekarno tertanggal 11 Februari 1954 yang ditujukan kepada pemimpin Uni Soviet, Kliment Voroshilov. 

Arsip lainnya mengenai pembangunan Rumah Sakit Persahabatan, persuratan para pemimpin dan Menteri Luar Negeri kedua negara, dan dokumen perjanjian, antara lain Deklarasi Kerangka Kerja Sama Hubungan Persahabatan dan Kemitraan antara Republik Indonesia dan Federasi Rusia dalam Abad ke-21 yang ditandatangani oleh Presiden Megawati Soekarnoputri dan Presiden Vladimir Putin di Moskow pada 21 April 2003. 

Mantan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Vladimir Plotnikov yang pernah bertugas di Indonesia sekitar 20 tahun dalam karir diplomatiknya turut hadir dalam acara tersebut. Dubes Plotnikov, yang masih fasih berbahasa Indonesia mengatakan Uni Soviet waktu itu dan Indonesia berusaha menjalin kerja sama yang lebih erat di berbagai bidang, seperti sipil, militer, dan perindustrian. Ada beberapa proyek pembangunan Uni Soviet di Indonesia, seperti di Pulau Kalimantan dan Jawa.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

4 jam lalu

Pesawat Sukhoi SU-57 dilengkapi dengan kemampuan multi-misi, otomatisasi, dan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Rusia secara dramatis. Karena peningkatan aerodinamis, Sukhoi Su-57 dapat melakukan perjalanan hingga Mach 2 tanpa afterburner yang memiliki jangkauan hingga 3.500 kilometer dengan kecepatan subsonik. Foto : Twitter
Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.


Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

5 jam lalu

Spyware pegasus. Amnesty.org
Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.


Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

6 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin mengecek persenjataan saat mengunjungi pusat pelatihan Distrik Militer Barat untuk pasukan cadangan yang dimobilisasi, di Wilayah Ryazan, Rusia 20 Oktober 2022. Dihadapkan dengan serangkaian kekalahan dalam perang, Putin bulan lalu mendeklarasikan
Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

14 jam lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

15 jam lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

19 jam lalu

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Timur Ivanov memberikan penjelasan kepada Presiden Vladimir Putin, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Patriark Kirill, kepala Gereja Ortodoks Rusia, (tidak terlihat dalam gambar) yang memeriksa model Katedral Utama Angkatan Bersenjata Rusia di  jalannya pembangunannya di dekat Moskow, Rusia, 19 September 2018. Sputnik/Alexei Nikolsky/Kremlin via REUTERS
Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Timur Ivanov masuk dalam daftar Majalah Forbes sebagai salah satu orang terkaya di struktur keamanan Rusia.


Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

19 jam lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

Moskow siap kerja sama dengan pemerintah baru Indonesia yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 24 April 2024


Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

1 hari lalu

Mantan Presiden Bill Clinton menyeka air mata tawa saat ia berbicara pada mantan Presiden Rusia Boris Yeltsin di New York, 23 Oktober 1995. [REUTERS / Rick Wilking]
Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

Presiden Boris Yeltsin meninggal di usia 76 tahun tepat pada 23 April 2007 lalu. Jasanya sebagai presiden pertama Russia dikenang oleh rakyatnya.


Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

2 hari lalu

Jet tempur F-16 Israel menembakkan roket udara-ke-darat 'Rampage'. (Sistem Industri Militer Israel dan Industri Dirgantara Israel)
Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

Pengeluaran militer global pada 2023 mencapai rekor tertinggi dengan angka US$2.443 miliar atau sekitar Rp39,66 kuadriliun.


Antony Blinken Ingin Peringatkan Cina karena Dukung Industri Pertahanan Rusia

3 hari lalu

Penampakan pesawat pembom strategis berkemampuan nuklir Tu-160M yang diterbangkan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kazan, Rusia 22 Februari 2024. Pesawat raksasa yang diberi nama
Antony Blinken Ingin Peringatkan Cina karena Dukung Industri Pertahanan Rusia

Antony Blinken akan memperingati otoritas Cina atas segala konsekuensi mengekspor bahan baku dari Rusia yang digunakan pada industri militer