TEMPO.CO, Jakarta - Satu orang warga negara Thailand yang terinveksi virus corona telah diberikan surat keterangan sehat dan diperbolehkan meninggalkan rumah sakit. Pasien laki-laki itu diketahui adalah seorang sopir taksi, 50 tahun, dan tercatat sebagai pasien pertama yang terjangkit virus corona di Thailand dan dirawat di negara itu.
Dia terjangkit virus corona setelah membawa penumpang asal Cina. Saat mulai merasa tak enak badan, dia menemui dokter untuk memeriksakan diri. Pada 28 Januari 2020, dia dilarikan ke Institute Penyakit Menular Bamrasnaradura setelah hasil tes menunjukkan dia positif terjangkit virus corona.
Dikutip dari thethaiger.com, kepastian itu disampaikan oleh Menteri Kesehatan Thailand, Anutin Charnvirakul, Rabu, 5 Februari 2020.identitas sopir taksi itu tidak dipublikasi. Dia dinyatakan sudah bersih dari virus corona dan keluar dari tempat perawatan Institute Penyakit Menular Bamrasnaradura, Thailand. Bukan hanya itu, semua sanak saudara dan mereka yang pernah melakukan kontak dengan pasien itu, dinyatakan bebas dari virus corona.
"Saya tidak pernah punya prasangka buruk pada turis atau orang-orang Cina. Mereka juga manusia. Turis memberikan saya nafkah agar saya bisa membiayai keluarga," kata pasien laki-laki itu saat keluar dari rumah sakit, sambil menahan haru, dikutip dari bangkokpost.com.
Resah karena Corona
Tidak dijelaskan bagaimana sistem pengobatan yang dijalani pasien itu hingga sembuh dari virus corona.
Laki-laki itu adalah satu dari sembilan pasien virus corona yang sudah dinyatakan sembuh dan boleh pulang dari rumah sakit. Jumlah pasien terjangkit virus corona yang masih dirawat di rumah sakit – rumah sakit lokal Thailand sudah berkurang menjadi 16 orang.
Terkait penyebaran virus corona, sebelumnya empat warga negara Thailand yang dievakuasi dari Ibu Kota Wuhan, Cina, mengalami gejala deman. Pengujian segera dilakukan karena khawatir terinveksi virus corona. Beruntung, hasil uji menyatakan negatif virus corona.
Virus corona hingga Selasa, 4 Februari 2020, telah menewaskan lebih dari 400 orang, dimana jumlah terbanyak berasal dari Wuhan, Cina. Virus ini telah menjangkiti 16 ribu orang di seluruh dunia.