TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPR AS Nancy Pelosi merobek salinan kertas pidato State of the Union Donald Trump setelah Trump menolak (atau tidak melihat) jabat tangan Pelosi.
Pemandangan tersebut tertangkap kamera foto dan video, yang menunjukkan betapa permusuhan keduanya semakin tajam.
Dilaporkan CNN, 5 Februari 2020, segera setelah Trump selesai berpidato State of the Union pada Selasa, anggota Demokrat California berdiri di belakangnya dan merobek salinan pidatonya menjadi dua sebelum melemparkannya ke samping.
Sebuah sumber yang dekat dengan Pelosi mengatakan bahwa aksi Pelosi yang merobek salinan pidato Trump tidak direncanakan dan bahwa Pelosi marah pada pidato Trump.
Immediately after Trump finished his #SOTU address, Speaker Pelosi stood up and ripped what appeared to be a copy of his speech https://t.co/JePgyBezqu pic.twitter.com/obNDlwDVvI
— POLITICO (@politico) February 5, 2020
Sebelumnya, Trump tampak tak mengacuhkan uluran tangan Pelosi yang hendak bersalaman.
Meskipun masih belum jelas apakah Presiden Trump sengaja menghindari jabat tangan Pelosi, ketegangan antara Gedung Putih dan Ketua DPR telah meningkat pesat dalam beberapa bulan terakhir setelah DPR di bawah kepemimpinan Pelosi, menyelidiki perilaku Trump terkait skandal Ukraina yang berujung pemakzulan. Pada bulan Desember, Demokrat House menyetujui dua pasal pemakzulan terhadap Trump.
Seorang penasihat Trump mengatakan bahwa dengan mengabaikan Pelosi, Presiden kehilangan kesempatan untuk menyembuhkan negara yang terpecah belah.
"Negara ini tampaknya sangat, sangat terpecah tetapi saya pikir Trump membuat kesalahan dengan tidak menjabat tangannya," kata penasihat itu, sambil juga menyalahkan Demokrat yang diam tanpa tepuk tangan selama acara pidato.
The Hill melaporkan, beberapa saat sebelumnya, Pelosi tidak menggunakan sambutan pengantar yang biasa diberikan kepada presiden sebelum pidato kenegaraan.
"Anggota Kongres, presiden Amerika Serikat," kata Pelosi ketika Trump mencapai podium.
Biasanya Ketua DPR memperkenalkan presiden sebelum pidato dengan mengatakan, "Saya memiliki hak istimewa yang tinggi dan kehormatan yang berbeda untuk menghadirkan kepada Anda Presiden Amerika Serikat."
Democrats will never stop extending the hand of friendship to get the job done #ForThePeople. We will work to find common ground where we can, but will stand our ground where we cannot. #SOTU pic.twitter.com/ELJqR9q4xD
— Nancy Pelosi (@SpeakerPelosi) February 5, 2020
Setelah pidato Trump, Pelosi berkicau di Twitter, "Demokrat tidak akan pernah berhenti mengulurkan tangan persahabatan untuk menyelesaikan pekerjaan #ForThePeople. Kami akan bekerja untuk menemukan landasan bersama di mana kita bisa, tetapi akan berdiri di tanah kita di mana kita tidak bisa." Tweet Pelosi melampirkan foto ketika jabat tangannya tak disambut Trump.
Pelosi mengkonfirmasi Selasa pagi bahwa dia belum berbicara dengan Presiden sejak pertemuan Gedung Putih membahas Suriah pada bulan Oktober, setelah itu Gedung Putih mengeluarkan gambar dia berdiri dan menunjuk ke arah Trump. Pelosi kemudian mengganti gambar sampul Twitter-nya dengan foto tersebut.
Kurangnya komunikasi antara Donald Trump dan Nancy Pelosi sangat mencolok mengingat peristiwa-peristiwa penting yang telah terjadi sejak saat itu, termasuk pembunuhan komandan terkemuka Iran Qassem Soleimani dan pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi.