TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina menduga sejumlah pejabat militer Iran mengetahui tentara mereka telah menembak jatuh pesawat Ukraine International Airlines PS 752 dan menutupi fakta tersebut selama berhari-hari. Untuk memperkuat dugaannya itu, Ukraina pada Minggu, 2 Februari 2020 menunjukkan rekaman suara yang bocor berisi suara seorang pilot Iran yang tengah berkomunikasi dengan awak lalu lintas udara di Teheran.
Dalam percakapan audio itu, pilot Iran dari maskapai Aseman Airlines dengan nomor penerbangan 3768 menghubungi pengawas lalu lintas udara untuk mengatakan jika dirinya melihat cahaya rudal. Cahaya itu kemungkinan rudal yang menembak pesawat Ukraine International Airlines 752. Penerbangan Aseman 3768 cukup dekat dengan bandara Internasional Teheran untuk melihat ledakan itu.
Dalam foto 3 Juli 2011, orang-orang Iran menaburkan bunga ke Teluk Persia di lokasi di mana sebuah pesawat penumpang Iran ditembak jatuh oleh kapal perang AS, menewaskan 290 orang di dalamnya. [Majid Jamshidi / Kantor Berita Fars]
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dalam sebuah wawancara televisi bahwa rekaman suara itu membuktikan bahwa pihak Iran sudah tahu sejak awal bahwa pesawat Ukraina terkena rudal.
Ukraine International Airlines 752 terbang dari Ibu Kota Teheran ke Kiev, Ibu Kota Ukraina, pada 8 Januari 2020. Burung besi itu ditembak jatuh tak lama setelah lepas landas dan menewaskan 176 orang di dalamnya. Insiden itu terjadi hanya beberapa jam setelah Iran meluncurkan rentetan rudal balistik pada pasukan Amerika Serikat di Irak sebagai balasan atas serangan pesawat tak berawak negara itu yang menewaskan Qassem Soleimani, Jenderal yang mengepalai pasukan khusus Iran, Quds.
Iran awalnya mengatakan pesawat itu jatuh akibat kesalahan mekanis, tetapi dengan cepat mulai muncul laporan dari Amerika Serikat, Kanada, dan beberapa negara di Eropa yang menduga pesawat itu ditembak jatuh oleh rudal darat-ke-udara.
Iran sempat membantah hal ini. Akan tetapi, pada 11 Januari 2020, Iran mengaku bahwa mereka secara tidak sengaja menjatuhkan pesawat komersial itu.
Meskipun menganggap sebagai human error, Iran berusaha bertanggung jawab. Iran mengatakan pihaknya mengira maskapai Ukraine International Airlines itu adalah memiliki rudal musuh. Presiden Iran Hassan Rouhani menyebut insiden itu sebagai tragedi serius dan kesalahan tak termaafkan.
BUSINESSINSIDER | SAFIRA ANDINI