TEMPO.CO, Jakarta - Turki mengatakan militernya menghantam 54 target militer Suriah setelah 8 tentara Turki tewas dalam serangan artileri pasukan Suriah di Provinsi Idlib pada 3 Februari.
Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengatakan 54 target rezim telah diserang dan 76 tentara pasukan Asaad telah dinetralkan, menurut Hurriyet Daily News, 4 Februari 2020.
Turki mengerahkan jet F-16 untuk membalas serangan Suriah pada Senin. Presiden Erdogan sebelumnya mengatakan 35 tentara Suriah telah tewas dalam serangan Turki, dikutip dari New York Times.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah kelompok pemantau yang berbasis di Inggris, mengatakan jumlah personel militer yang tewas setidaknya 13 orang, sementara media berita pemerintah di Suriah tidak menyebutkan adanya kematian. Ada juga laporan di media sosial tentang delapan warga sipil tewas ketika sebuah minibus diserang.
Pasukan Turki dan Suriah bertempur di Suriah barat laut pada 3 Februari, dengan lebih dari 20 dilaporkan tewas, yang semakin meningkatkan ketegangan antara Ankara dan sekutu rezim Moskow atas wilayah Idlib yang dilanda perang di perbatasan Turki.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengecam pernyataan Penasehat Keamanan AS, John Bolton, agar negaranya melindungi pasukan milisi Kurdi YPG pasca penarikan pasukan AS dari Kota Manbij, Suriah. Reuters.
Serangan udara Rusia juga menewaskan 14 warga sipil di daerah yang sama, kata sebuah kelompok pemantau, ketika Organisasi Kesehatan Dunia memperingatkan puluhan fasilitas medis telah ditutup di tengah serangan pemerintah yang sengit.
Menhan Akar juga mengatakan bahwa Moskow telah diberitahu sebelumnya tentang penyebaran unit Turki. Dia menambahkan bahwa beberapa penempatan pasukan Turki direncanakan dan dilaksanakan untuk memberikan dukungan yang diperlukan di lapangan.
Penyebaran dikoordinasikan dengan Rusia, yang diberi informasi yang diperlukan dalam hal lokasi dan waktu, katanya.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pasukan Turki mendapat kecaman dari pasukan rezim setelah bergerak tanpa memberi tahu Rusia. Namun demikian, Turki mengatakan telah mengoordinasikan pergerakan militernya di Suriah dengan Rusia.