TEMPO.CO, Jakarta - Sepekan berlalu, Cina belum merespon tawaran tenaga kesahatan dari pemerintah Amerika untuk membantu penanganan virus Corona. Pemerintah Cina memilih diam perihal tawaran tersebut meskipun pemerintah Amerika mengklaim tenaga kesehatan sudah siap diberangkatkan ke Cina.
"(Virus Corona) adalah perkara global. Kami ingin membantu kolega kami di Cina jika diperbolehkan. Kami sudah membuat tawaran dan menunggu apakah mereka akan menerimanya," ujar penasehat keamanan nasional Amerika, Robert O'Brien, sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin, 3 Februari 2020.
Sebagaimana telah diberitakan, jumlah korban virus Corona terus meningkat dalam sepekan terakhir. Per hari ini, terhitung sudah ada 17.388 kasus orang terpapar virus Corona. Sementara itu, untuk korban meninggal, angkanya naik menjadi 362 orang.
Dari 362 korban meninggal, 361-nya berasal dari Cina. Hal yang sama berlaku untuk jumlah kasus di mana dari 17.388 kasus, 17.205 di antaranya berasal dari Cina.
Situasi di Cina membuat berbagai negara melakukan tindakan preventif. Selain mengevakuasi warga mereka dari Wuhan yang merupakan pusat penyebaran Corona, mereka juga membatasi akses masuk warga Cina ke negara mereka. Di sisi lain, mereka juga menyoba memberikan bantuan seperti Amerika yang menawarkan bantuan tenaga ahli.
Karena Cina belum merespon tawaran tenaga ahlo yang ditawarkan, Amerika memutuskan untuk menempatkan tenaga ahli mereka di kawasan perbatasan untuk menekan penyebaran. Salah satunya di Kazakhstan. Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo.
"Cina, di mana virus berasal, memiliki kawasan perbatasan yang panjang. Kami menempatkan tenaga ahli dari Pusat Pengendalian Penyakit (Center for Disease Control, CDC) di lokasi untuk membantu penanganan di sana agar tidak terjadi penyebaran yang lebih luas," ujar Pompeo.
Secara terpisah, Presiden Amerika Donald Trump cukup optimistis situasi virus Corona akan terkendali, terutama di Amerika. Walau begitu, ia terus memantau dan tetap menawarkan bantuan ke Cina. "Kita lihat apa yang akan terjadi selanjutnya, tapi kami sudah menekannya (penyebaran virus Corona)," ujar Trump.
REUTERS | ISTMAN MP