TEMPO.CO, Jakarta - Penulis asal Prancis, Gabriel Matzneff, 83 tahun, mengungkapkan penyesalan telah melakukan hubungan seksual dengan anak-anak selama perjalanan melancong ke Asia. Dia mengklaim, ketika itu tidak ada yang mengatakan padanya bahwa itu suatu kejahatan.
Dikutip dari asiaone.com, Matzneff adalah penulis kawakan di negara asalnya dan saat ini sedang di investigasi oleh Kepolisian Prancis setelah mempublikasi kisah secara detail lewat novel terbarunya bagaimana dia melakukan pelecehan seksual pada remaja perempuan, 14 tahun.
“Seorang turis tidak seharusnya berperilaku seperti itu (pelecehan seks),” kata Matzneff, mengutarakan penyesalannya yang disiarkan sebuah televisi.
Akibat perbuatannya ini, sejak bulan lalu sejumlah perusahaan penerbit buku menarik karya Matzneff dari toko-toko buku. Tindakan para penerbit buku itu dikecam oleh Matzneff.
“Saya melihatnya ini suatu kebodohan. Ini kejahatan luar biasa pada 2020. Saya menghadapi kesedihan untuk buku-buku yang saya tulis lebih dari 40 tahun silam,” kata Matzneff.
Dalam sebuah wawancara media, Matzneff mengatakan sebagai seorang dewasa dia harusnya bisa menahan godaan dan dia menyesali kesalahannya. Matzneff sebenarnya tidak pernah menutup-nutupi pilihan seksualnya yang menyukai remaja perempuan dan laki-laki. Hal ini juga tidak menghentikannya dari mendapatkan penghargaan Renaudot 2013 dan penghargaan kehormatan lainnya.
Bukan hanya itu, Matzneff juga bahkan mendapatkan uang pensiun khusus dan diskon sewa apartemen di sebuah kawasan terpandang di jantung Ibu Kota Paris, Prancis. Kasus ini menyoroti apa yang dilihat banyak orang sebagai sikap yang terlalu permisif terhadap pelecehan seksual dan pelecehan seksual pada anak-anak di Perancis.