TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Inggris memutuskan untuk mengevakuasi pejabat dan staff keduataan mereka yang berada di Cina. Hal tersebut menyusul penambahan jumlah korban serta kasus virus Corona yang telah mencapai angka 259 dan 11943. Penarikan tersebut efektif berlangsung pada hari Jumat kemarin.
"Per 31 Januari, staff dan keluarga mereka yang bekerja untuk Keduataan Besar Inggris di Cina akan kami evakuasi," sebagaimana tertulis dalam keterangan pers pemerintah Inggris yang dikutip dari Reuters, Sabtu, 1 Februari 2020.
Proses evakuasi itu tidak menyeluruuh. Dalam keterangannya, pemerintah Inggris telah menegaskan bahwa hanya sebagian staff, pejabat, dan keluarga mereka saja yang diungsikan. Untuk mereka yang perannya sangat penting bagi operasional Kedutaan Besar Inggris, akan dipertahankan.
"Tetapi, apabila kondisi penyebaran virus Corona terus memburuk, maka kemampuan kami untuk melayani warga Inggris di Cina akan sangat terbatas," ujar pemerintah Inggris lebih lanjut.
Sebelumnya, pemerintah Inggris telah mengevakuasi warga mereka yang berada di Wuhan. Wuhan adalah pusat penyebaran awal virus Corona dan di sana tinggal 83 warga negara Inggris.
Adapun warga negara Inggris yang telah dievakuasikan selanjutnya akan dikarantina di kompleks NHS (National Health Service), Wirral. Masa karantina itu akan berlangsung selama 14 hari untuk memastikan mereka tidak membawa masuk virus Corona ke wilayah Inggris yang baru saja memisahkan diri dari Eropa.
REUTERS | ISTMAN MP