Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Brexit Belum Memberikan Dampak Dramatis ke Indonesia

image-gnews
Anggota Parlemen Eropa bereaksi setelah memberikan suara pada kesepakatan Brexit selama sesi pleno di Parlemen Eropa di Brussels, Belgia 29 Januari 2020. [REUTERS / Yves Herman / Pool]
Anggota Parlemen Eropa bereaksi setelah memberikan suara pada kesepakatan Brexit selama sesi pleno di Parlemen Eropa di Brussels, Belgia 29 Januari 2020. [REUTERS / Yves Herman / Pool]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Resminya pengunduran diri Inggris dari Uni Eropa (British Exit, Brexit) diyakini belum akan memberikan dampak besar ke Indonesia dalam waktu dekat. Menurut Duta Besar Inggris di Indonesia, Owen Jenkins, perubahan tidak akan terasa setidaknya hingga masa transisi berakhir pada 31 Desember 2020 nanti.

"Belum akan ada perubahan yang dramatis," ujar Owen Jenkins dalam jumpa pers di Kedutaan Besar Inggris, Jumat, 31 Januari 2020.

Sebagaimana diketahui, Inggris akan resmi keluar dari Uni Eropa atau Brexit pada hari ini, jam 6 sore waktu Indonesia. Hal tersebut adalah hasil dari upaya panjang pemerintah Inggris untuk memiliki kebijakan-kebijakan yang relatif tidak terlalu terikat dengan aturan Uni Eropa. Misalnya, Inggris ingin mengendalikan lagi kebijakan perdagangan dan migrasi yang selama ini mengikuti prinsip "pasar tunggal" Uni Eropa.

Meski secara formil Brexit baru akan berlaku pada sore ini, di kenyataannya tidak akan sesederhana itu. Dengan keluar dari Uni Eropa, maka Inggris harus mengatur kembali hubungan-hubungan kerja samanya dengan negara anggota Uni Eropa. Inggris memiliki waktu 11 bulan untuk mengatur semua itu.

Selama 11 bulan tersebut, yang disebut sebagai periode transisi, Inggris juga akan tetap menggunakan atau mengacu ke aturan-aturan Uni Eropa, tak terkecuali dalam hal perdagangan internasional. Itu lah kenapa, kata Jenkins, hubungan dengan Indonesia belum akan terpengaruh banyak. Salah satu contohnya untuk kebijakan ekspor kayu ke Inggris.

"Kami telah menandatangani perjanjian yang mirip dengan perjanjian Uni Eropa tentang kayu legal," ujar Jenkins.

Hal serupa berlaku untuk kebijakan sawit (crude palm oil) sebagai bahan baku biofuel yang diatur Uni Eropa via Renewable Energy Directive II (RED II). Jenkins berkata, Inggris tetap mengacu ke aturan itu selama periode transisi. Namun, Ia tidak menutup kemungkinan Inggris akan menjalin perdagangan sawit yang berbeda dengan Indonesia paska periode transisi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Setelah kami sepenuhnya keluar dari Uni Eropa, kami akan mengkaji kembali hal tersebut (kesepakatan sawit). Kami tahu betul betapa pentingnya perdagangan sawit untuk neraca dagang Indonesia," ujar Jenkins. Jenkins yakin bahwa Brexit akan memberikan dampak positif terhadap hubungan kerjasama Indonesia dan Inggris ke depannya.

Secara terpisah, Kepala Departemen Media dan Komunikasi Kedubes Inggris John Nickell juga mengungkapkan bahwa tidak ada dampak besar dari Brexit ke pelajar-pelajar Indonesia yang ingin studi di Inggris. Ia berkata, pelajar-pelajar Indonesia tetap membutuhkan visa Inggris untuk bisa belajar di Britania Raya dan untuk menyebarang ke Eropa tetap harus menggunakan visa Schengen di mana Inggris bukan bagiannya.

"Namun, kami ada kebijakan baru pada September ini di mana pelajar Indonesia yang studi di Inggris memiliki kesempatan untuk bekerja selama dua tahun. Tetapi, ini tidak berlaku untuk pelajar yang menggunakan skema beasiswa Chevening," ujarnya mengakhiri.

ISTMAN MP


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

3 jam lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.


Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

11 jam lalu

Duta Besar Inggris untuk ASEAN Sarah Tiffin (kiri) dan Pejabat Ekonomi Senior Inggris untuk ASEAN Martin Kent (kanan) setelah acara peluncuran ASEAN-UK Economic Integration Programme (EIP) di Jakarta pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.


Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

2 hari lalu

The Black Dog, Vauxhall, London. Instagram.com/@theblackdogvauxhall
Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya


Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

5 hari lalu

Masjid Indonesia by Ivan Gunawan di Uganda, Afrika Timur. Foto: Instagram/@hamza.tamimy
Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

6 hari lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

6 hari lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

7 hari lalu

RMS Titanic merupakan kapal penumpang uap terbesar di dunia pada saat itu yang dimiliki perusahaan pelayaran White Star Line. Pada tanggal 14-4, 1912, Titanic bertabrakan dengan gunung es di Samudra Atlantik Utara dan menewaskan 1.523 penumpang. gizmodo.de
112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

Pada 15 April 1912, RMS Titanic karam di Atlantik Utara menabrak gunung es saat pelayaran dari Southampton di Inggris ke New York City


Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

7 hari lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Andrew Kelly
Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

Spanyol, Irlandia, Malta dan Slovenia diperkirakan mengambil langkah tersebut mengakui Palestina sebagai negara dalam waktu dekat.


Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

8 hari lalu

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron bertemu dengan Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati (tidak terlihat) di Beirut, Lebanon 1 Februari 2024. REUTERS/Mohamed Azakir
Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

Menteri Luar Negeri Inggris mengatakan Israel "jelas" telah memutuskan untuk membalas serangan rudal dan drone Iran.


Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

8 hari lalu

Josep Borrell, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni. Sumber: Reuters
Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

Josep Borrell mengatakan Uni Eropa akan bersiap untuk menambahkan sanksi terhadap Iran atas serangannya yang menyasar Israel.