TEMPO.CO, Jakarta - Di sidang pemakzulan, tim hukum kembali menjustifikasi langkah Presiden Amerika Donald Trump menahan bantuan militer ke Ukraina agar mereka memata-matai Joe Biden. Menurut mereka, tidak ada yang salah dari langkah tersebut karena Trump melakukannya untuk kepentingan publik.
"Jika Presiden melakukan sesuatu yang ia rasa akan membantunya untuk terpilih lagi atas nama kepentingan publik, maka hal itu tidak bisa dijadikan alasan untuk melengserkannya," ujar pengacara Trump, Alan Dershowitz, pada sesi tanya jawab sidang pemakzulan yang berlangsung pada hari Rabu waktu Amerika Serikat kemarin, 29 Januari 2020.
Alan tidak hanya mengatakan bahwa apa yang dilakukan Trump adalah demi kepentingan publik. Di sesi tanya jawab, Ia juga mengatakan bahwa apa yang dilakukan Trump tidak melanggar hukum dan memaksa Trump untuk mundur hanya akan membawa petaka ke Amerika.
"Keputusan (pemakzulan Trump) itu akan menjadi masalah yang mengancam kita di kemudian hari. Pemakzulan Trump juga akan memecah belah Amerika," ujar Dershowitz.
Pembelaan Dershowitz mengjutkan pihak Demokrat yang terus mendorong pemakzulan Trump. Salah satu senator Demokrat, Mazie Hirono, menyebut pembelaan kubu Trump sebagai sesuatu yang mengerikan. "Jawaban tersebut adalah salah hal paling menyeramkan yang pernah saya dengar," ujar Hirono.
Terlepas masuk akal atau tidaknya pembelaan Dershowitz, sesi tanya jawab pada sidang pemakzulan Trump berhasil mengembalikan momentum ke kubu Republikan. Pada awalnya, sejumlah senator Republikan ragu untuk mendukung Trump mengingat mantan penasehat keamanan nasional, John Bolton, membenarkan dakwaan yang dibuat kubu Demokrat perihal Trump menyalahgunakan kekuasaannya. Namun, dalam sesi tanya jawab, tim hukum Trump kembali menyakinkan bahwa tak ada yang salah dari langkah presiden.
Adapun penentuan nasib Trump sebagai Presiden Amerika akan ditentukan pada Jumat nanti. Apabila kubu Demokrat solid dan berhasil membujuk empat senator Republikan untuk mendukung pemanggilan John Bolton sebagai saksi, maka sidang akan berlanjut. Namun, jika Republikan solid dan tidak ada satupun yang mendukung pemanggilan saksi, maka Trump diyakini akan bertahan sebagai Presiden AS hingga Pemilu pada November nanti.
REUTERS | WASHINGTON POST | ISTMAN MP