TEMPO.CO, Jakarta - WHO mengatakan Komite Darurat akan berkumpul kembali secara tertutup pada hari Kamis untuk memutuskan apakah penyebaran cepat virus Corona baru dari Cina sekarang merupakan keadaan darurat global.
"Dalam beberapa hari terakhir perkembangan virus di beberapa negara, terutama penularan dari manusia ke manusia, membuat kami khawatir," kata ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers di Jenewa, Swiss, dikutip dari Reuters, 30 Januari 2020.
"Meskipun jumlah di luar Cina masih relatif kecil, mereka memiliki potensi wabah yang jauh lebih besar."
Ada 6.065 kasus virus Corona di 15 negara di seluruh dunia menurut angka terbaru dari WHO. Semua kematian sejauh ini telah terjadi di Cina daratan.
Menurut laporan South China Morning Post pada 30 Januari pukul 6.30 pagi, jumlah kasus terkonfirmasi ada 7.344 di seluruh dunia, dengan 7.251 kasus di Cina daratan. Sementara korban meninggal virus Corona mencapai 170 orang yang semuanya berada di Cina daratan.
Seorang polisi berjaga di depan pintu Kuil Lama yang ditutup seiring penyebaran virus Corona, di Beijing, Cina, 25 Januari 2020. REUTERS
Situasinya tetap suram dan rumit, kata Presiden Cina Xi Jinping, yang pada hari Selasa bersumpah untuk mengalahkan virus "iblis". Presiden AS Donald Trump mengatakan dia telah berbicara dengan Xi dan pemerintahannya bekerja sama dengan Cina untuk mengatasi wabah tersebut.
Beberapa maskapai besar menangguhkan penerbangan ke Cina, dan seorang ekonom senior memperkirakan dampak besar pada pertumbuhan ekonomi Cina.
Panel 16 pakar independen WHO pekan lalu telah dua kali menolak menyatakan darurat global, tetapi akan mengevaluasi kembali situasi pada hari Kamis.
"Kami berada di titik penting dalam acara ini. Kami percaya rantai penularan ini masih dapat terputus," kata Mike Ryan, Direktur Eksekutif Program Keadaan Darurat Kesehatan WHO.
Ryan juga memuji tanggapan Cina, dengan mengatakan: "Mereka mengambil tindakan luar biasa dalam menghadapi tantangan yang luar biasa."
Hampir semua kematian sejauh ini telah di provinsi pusat Hubei, rumah bagi sekitar 60 juta orang. Virus Corona diyakini berasal dari pasar yang menjual hewan liar di Wuhan, ibu kota provinsi Hubei di Cina tengah pada bulan lalu. Kasus-kasus infeksi telah bermigrasi ke luar perbatasan Cina daratan mulai dari Hong Kong, Makau, Taiwan, AS, Jepang, Korea Selatan, hingga negara Amerika dan Eropa sejak pemerintah Cina pertama kali melaporkan virus Corona pada akhir Desember.