Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Amerika: Dua Korban Tewas Pesawat Militer Jatuh di Afganistan

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Pesawat komersial misterius jatuh dan terbakar, menewaskan 15 orang di wilayah Taliban, Afganistan. [MIRROR]
Pesawat komersial misterius jatuh dan terbakar, menewaskan 15 orang di wilayah Taliban, Afganistan. [MIRROR]
Iklan

TEMPO.COWashington – Militer Amerika Serikat menemukan jenazah dua anggotanya dari pesawat militer yang jatuh di Afganistan.

Pesawat militer AS E-11A, yang dijuluki "The Flying WiFi" jatuh di Provinsi Ghazni, yang dikuasai kelompok Taliban.

Militer AS membantah pesawat itu jatuh karena ditembak Taliban.

“Pasukan AS menemukan dua jenazah anggotanya dari lokasi jatuhnya pesawat Bombardier E-11A yang  jatuh di Provinsi Ghazni, Afganistan,” begitu pernyataan dari juru bicara militer AS seperti dilansir Reuters pada Selasa, 28 Januari 2020.

Jenazah anggota militer AS ini, seperti pernyataan dari militer AS, diperlakukan secara terhormat oleh komunitas Afgan setempat.

Pasukan juga menemukan rekaman data penerbangan. Militer lalu menghancurkan sisa pesawat.

Militer AS dan pasukan pemerintah Afganistan sempat bentrok dengan pasukan Taliban untuk bisa mencapai lokasi jatuhnya pesawat, yang berada di wilayah kekuasaan Taliban.

“Penyebab jatuhnya pesawat masih dalam investigasi. Namun tidak ada indikasi jatuhnya pesawat karena tembakan musuh,” begitu pernyataan militer AS.

Upaya pasukan AS mendekati lokasi jatuhnya pesawat mengalami kesulitan karena lokasi yang terjal dan cuaca.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut pejabat militer yang berbicara secara anonim, pesawat itu tidak membawa kru selain dua orang yang tewas.

Juru bicara Taliban, Zabiullah Mujahid, mengatakan pasukannya bentrok dengan pasukan Afganistan dan AS yang mencoba mendekati lokasi jatuhnya pesawat. Namun, Taliban mengizinkan tim penyelamat untuk mendekati lokasi dan mengambil mayat para korban.

“Pasukan Taliban menghitung ada enam jenazah di lokasi,” kata Mujahid sambil mengatakan kemungkinan jumlahnya lebih. Dia mengatakan ini sulit dipastikan karena kondisi pesawat yang hancur.

Kepala Polisi Provinsi Ghazni, Khalid Wardak, mengatakan ada dua mayat yang diangkut pasukan AS lewat udara dari lokasi jatuhnya pesawat pada Selasa.

Insiden ini terjadi saat Taliban dan AS sedang membicarakan upaya penghentian perang 18 tahun ini.

Presiden AS, Donald Trump, berupaya menarik pasukan dari Afganistan. Militer AS menginvasi Afganista pasca serangan 11 September 2001. Ini terkait serangan kelompok al Qaeda, yang bersembunyi di wilayah Taliban di Afganistan.

Proses negosiasi ini, seperti dilansir Aljazeera, telah berlangsung beberapa kali di Doha, Qatar. Namun, upaya ini sempat terhenti setelah terjadi kontak senjata antara pasukan AS dan Taliban.

Dalam negosiasi itu, Amerika diwakili oleh utusan khusus untuk Afganistan yaitu Zalmay Khalilzad. Sedangkan Taliban diwakili ketua negosiasi Mullah Abdul Ghani Baradar.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

12 jam lalu

Sejumlah rudal Iran dipamerkan selama parade militer tahunan di Teheran, Iran, 22 September 2023. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.


Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

13 jam lalu

Fasilitas Nuklir Iran di Isfahan.[haaretz]
Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.


Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

10 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

Perayaan gerhana matahari di Amerika Utara dilakukan besar-besaran. Ada pesta pernikahan hingga pertunjukan musik.


Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

11 hari lalu

Pesawat jet riset WB-57 milik NASA. Foto: NASA
Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.


4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

16 hari lalu

Gerhana Matahari Total di Biak, Papua, pada Kamis 20 April 2023. Astrofotografer dari Planetarium Jakarta harus berkejaran dengan awan sebelum berhasil mengabadikannya. FOTO/Planetarium dan Observatorium Jakarta
4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

Ramadan tahun 2024 akan diakhiri dengan fenomena gerhana. Bulan Syawal akan dimulai setelah gerhana tersebut.


5 Film yang Dibintangi Nicolas Cage

32 hari lalu

Nicholas Cage. AP/Vadim Ghirda
5 Film yang Dibintangi Nicolas Cage

Nicolas Cage salah satu aktor senior yang telah membintangi banyak film. Apa saja?


6 Presiden Lajang di Dunia

35 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri liturgi Natal Ortodoks di sebuah katedral di wilayah kediaman negara bagian Novo -Ogaryovo di luar Moskow, Rusia, 7 Januari 2024. Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS
6 Presiden Lajang di Dunia

Berikut sederet presiden yang melajang saat memimpin.


Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

44 hari lalu

Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi memeriksa sebuah bangunan saat mencari militan ISIS saat bentrokan di luar penjara di Hasaka, Suriah 22 Januari 2022. Militan ISIS meledakkan bom mobil di dekat gerbang penjara yang membantu puluhan narapidana melarikan diri ke distrik Ghweiran al-Hasaka. North Press Agency Digital/Handout via REUTERS
Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah


15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

48 hari lalu

Kendaraan yang tertutup salju di jalan, menyusul badai musim dingin yang melanda wilayah tersebut, di Buffalo, New York, AS 25 Desember 2022. New York mengalami badai salju terburuk dalam 45 tahun yang membuat pengendara terdampar di dalam mobil dan menewaskan sedikitnya 13 orang. Instagram/Jason Murawski Jr/via REUTERS
15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

Badai salju hebat di Afghanistan menyebabkan 15 orang tewas dan ribuan ternak mati.


Deretan Sanksi Negara Barat Kepada Rusia Karena Serang Ukraina

51 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri liturgi Natal Ortodoks di sebuah katedral di wilayah kediaman negara bagian Novo -Ogaryovo di luar Moskow, Rusia, 7 Januari 2024. Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS
Deretan Sanksi Negara Barat Kepada Rusia Karena Serang Ukraina

Serangan Rusia kepada Ukraina membawa sanksi dari negara barat