Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bangun Sekolah, Pedagang Buah di India Dapat Penghargaan

image-gnews
Harekala Hajabba, seorang penjual jeruk mendapat penghargaan karena mendirikan sekolah, padahal dia sendiri tidak mengenyam bangku sekolah. sumber: thenewsminute.com
Harekala Hajabba, seorang penjual jeruk mendapat penghargaan karena mendirikan sekolah, padahal dia sendiri tidak mengenyam bangku sekolah. sumber: thenewsminute.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Harekala Hajabba, 68 tahun, seorang pedagang jeruk kaki lima dari Negara Bagian Karnataka, India, dinobatkan sebagai salah satu penerima penghargaan bergengsi : Padma Shri 2020. Penobatan ini diberikan kepada Hajabba atas jasanya ‘membangun’ sebuah sekolah di sebuah masjid, di desanya, Newpadapu, pada tahun 2000 silam. 

Keterangan yang dibagikan lewat Twitter oleh petugas di Layanan Kehutanan India Parveen Kaswan, Hajabba sedang mengantri di sebuah toko khusus bahan-bahan subsidi ketika dia menerima kabar telah dipilih menerima penghargaan tertinggi keempat di India yang diperuntukkan bagi warga sipil negara itu. Twitter itu langsung dibanjiri tanda ‘suka’ oleh hampir enam ribu pengguna Twitter sejak diunggah pertama kali pada Minggu, 26 Januari 2020. 

"Penjual buah dari Dakshin, Negara Bagian Kannada India, Hajabba telah mendidik anak-anak miskin di desanya di Newpadapu dari selama satu dekade di dalam sebuah masjid," kata Kaswan. 

Hajabba diketahui menggunakan tabungannya untuk mendirikan sekolah di masjid tersebut karena desa Newpadapu sama sekali tidak punya sekolah. Kondisi ini mendorongnya menabung dari uang penghasilannya sebagai penjual jeruk yang sedikit, untuk menyiapkan sekolah di desanya pada tahun 2000.

Sekolah yang dibangun Hajabba di desanya yakni menggunakan masjid sebagai tempat belajar. Sekolah itu, dengan cepat berkembang dengan bertambahnya jumlah murid. Ia bahkan mengambil pinjaman dari Bank dan menggunakan tabungannya untuk membeli tanah agar sekolahnya semakin luas. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hajabba, yang semasa muda tidak pernah mengenyam pendidikan, mengungkapkan bahwa pertemuannya dengan turis asing telah mendorongnya membuat sekolah di masjid tersebut. Pendirian sekolah itu juga bentuk keinginan besar Hajabba agar ada sekolah di desanya. 

"Sepasang turis bertanya kepada saya berapa harga jeruk yang saya jual, tetapi saya tidak mengerti. Meskipun saya sudah berusaha keras, saya tidak bisa berbicara apa pun selain bahasa daerah Tulu dan Beary. Pasangan turis itu pun pergi dan saya merasa sangat tidak enak hati pada mereka. Saya menilai anak-anak di desa saya tidak boleh berada dalam situasi yang sama. Saya menyadari cara komunikasi dapat membantu seseorang untuk maju dalam kehidupan, dan pada saat yang sama menyatukan orang," kata Hajabba, menceritakan pengalamannya gelagapan bertemu turis asing karena tidak bisa berbahasa Inggris. 

Alasan tersebut membuat hati para pengguna Twitter basah. Hajabba saat ini dikabarkan berencana mendirikan sebuah perguruan tinggi di desanya.

Galuh Kurnia Ramadhani | ndtv.com

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lenovo Tab M11 Meluncur di India, Ini Spesifikasinya

1 hari lalu

Lenovo
Lenovo Tab M11 Meluncur di India, Ini Spesifikasinya

Tablet Lenovo terbaru Tab M11 dilengkapi dengan chipset MediaTek Helio G88 memiliki sertifikasi TUV Rheinland Low Blue Light untuk kenyamanan menonton


Luhut soal Utang Minyak Goreng Rp 474 Miliar: Kasihan Pedagang Itu, Mereka Modalnya Terbatas

4 hari lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memberi sambutan saat acara penandatanganan dokumen transaksi pengambilalihan saham Divestasi PT Vale Indonesia Tbk. di Jakarta, Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Luhut soal Utang Minyak Goreng Rp 474 Miliar: Kasihan Pedagang Itu, Mereka Modalnya Terbatas

Menteri Luhut Pandjaitan menegaskan pemerintah berkomitmen memenuhi pembayaran utang selisih harga atau rafaksi minyak goreng kepada para pedagang.


Dari India hingga Ukraina, Begini Reaksi Dunia atas Penembakan di Gedung Konser Moskow

6 hari lalu

Petugas penegak hukum Rusia berjaga di dekat tempat konser Balai Kota Crocus yang terbakar menyusul insiden penembakan, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Dari India hingga Ukraina, Begini Reaksi Dunia atas Penembakan di Gedung Konser Moskow

Berikut beberapa reaksi dunia terhadap penembakan maut di gedung konser Moskow, mulai dari India, Ukraina hingga Uni Eropa


Berkenalan dengan Pasukan Elite India MARCOS yang Dibandingan dengan Navy SEAL Amerika

7 hari lalu

Personel pasukan keamanan India berjaga di sebelah kawat berduri yang diletakkan di seberang jalan selama pembatasan setelah pemerintah menghapus status khusus untuk Kashmir, di Srinagar 7 Agustus 2019. [REUTERS / Danish Ismail]
Berkenalan dengan Pasukan Elite India MARCOS yang Dibandingan dengan Navy SEAL Amerika

Pasukan elit India MARCO berhasil menyelamatkan Kapal kargo curah Ruen berbendera Malta. Keberhasilan ini membuatnya jadi sorotan


BRIN dan Indian Space Research Organisation Sepakat Berkolaborasi Bidang Luar Angkasa

9 hari lalu

Logo Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang diluncurkan pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-26 pada Selasa 10 Agustus 2021. ANTARA/HO-Humas BRIN/am. (ANTARA/HO-Humas BRIN)
BRIN dan Indian Space Research Organisation Sepakat Berkolaborasi Bidang Luar Angkasa

ISRO dan BRIN sepakat untuk berkolaborasi dalam sejumlah sektor, di antaranya Pemeliharaan dan Pemanfaatan Telemetri.


Mahasiswa Asing Diserang di India saat Salat Tarawih di Asrama Universitas

11 hari lalu

Ilustrasi Salat Tarawih. Foto/Shutterstock.com
Mahasiswa Asing Diserang di India saat Salat Tarawih di Asrama Universitas

Beberapa mahasiswa asing terluka setelah massa menyerang saat mereka sedang melaksanakan salat Tarawih di lingkungan Universitas Gujarat.


Omzet Penjualan Kurma Melonjak 100 Persen, Pedagang Enggan Jual Kurma Israel

11 hari lalu

Seorang pelanggan (kanan) hendak membeli kurma di salah satu toko di kawasan Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah, Minggu, 17 Maret 2024. Penjualan kurma di sejumlah toko di kawasan itu meningkat hingga 100 persen selama Ramadan 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Omzet Penjualan Kurma Melonjak 100 Persen, Pedagang Enggan Jual Kurma Israel

Kurma asal Tunisia, Mesir, dan Madinah menjadi jenis yang paling laris diburu oleh para konsumen.


Mendag Zulkifli Hasan Cek Grosir ke ITC Mangga Dua

12 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meninjau pasar pakaian Blok A Tanah Abang, Jakarta, Kamis 14 Maret 2024. Zulkifli Hasan mengunjungi Blok A Pasar Tanah Abang untuk melihat secara langsung para pedagang  penjual barang lokal menjelang hari raya Lebaran Idul Fitri nanti. TEMPO/Tony Hartawan
Mendag Zulkifli Hasan Cek Grosir ke ITC Mangga Dua

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan membeli 2 buah gelang impor polos dengan harga Rp 300.000.


India akan Gelar Pemilu Terbesar di Dunia, Hampir 1 Miliar Orang akan Ikut Memilih

12 hari lalu

Seorang pengunjuk rasa meletakkan sepatu di atas gambar karton Perdana Menteri India Narendra Modi saat protes di luar konsulat India, seminggu setelah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengangkat kemungkinan keterlibatan New Delhi dalam pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar di British Columbia , di Toronto, Ontario, Kanada 25 September 2023. REUTERS/Carlos Osorio
India akan Gelar Pemilu Terbesar di Dunia, Hampir 1 Miliar Orang akan Ikut Memilih

India akan memulai pemungutan suara secara bertahap mulai 19 April, menjadi pemilu terbesar di dunia di mana hampir 1 miliar orang memberikan suara


Masih Pakai Kuli Panggul, Ombudsman Minta Bulog Adopsi Teknologi untuk Percepat Bongkar Muat

13 hari lalu

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 5 Januari 2024. Zulkifli Hasan juga mengatakan bahwa memang ada gangguan persediaan dalam negeri. Oleh karena itu, kata dia, Bulog sudah mengimpor 2 juta ton beras pada 2023, dan mengimpor 2 juta ton lagi pada 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Masih Pakai Kuli Panggul, Ombudsman Minta Bulog Adopsi Teknologi untuk Percepat Bongkar Muat

Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika mengkritik pengiriman dan bongkar muat beras impor oleh Bulog yang terbilang lama.