TEMPO.CO, Jakarta - Prancis mengatakan pada hari Minggu mereka akan mengevakuasi ratusan warganya dari wilayah Wuhan di Cina, yang diisolasi pemerintah Cina untuk mengendalikan penyebaran virus Corona.
Menteri Kesehatan Prancis Agnes Buzyn mengatakan setiap keputusan untuk melarang penerbangan dari Cina harus diambil oleh Uni Eropa dan menolak seruan untuk pemeriksaan suhu penumpang yang terbang dari Cina karena dianggap tidak efektif.
"Warga negara Prancis akan dipulangkan dengan pesawat terbang ke Prancis, dengan persetujuan otoritas Cina. Ini akan berlangsung pertengahan minggu," kata Buzyn, dikutip dari Reuters, 27 Januari 2020.
Prancis berharap untuk memulangkan hingga beberapa ratus dari 800 warganya yang tinggal di wilayah Wuhan. Namun, pengungsi harus menghabiskan 14 hari di karantina untuk menghindari penyebaran virus di Prancis.
Pekerja memeriksa suhu penumpang yang tiba di Stasiun Xianning Utara pada malam perayaan Tahun Baru Imlek China, di Xianning, kota yang berbatasan dengan Wuhan di provinsi Hubei, Cina 24 Januari 2020. REUTERS/Martin Pollard
Buzyn mengatakan bahwa setelah penemuan tiga kasus virus Corona di Prancis pada Jumat yang terdiri dari tiga warga negara Cina, tidak ada kasus lebih lanjut yang telah dikonfirmasi. Buzyn menolak perlunya pemindaian suhu penumpang pesawat dari Cina.
Dia mengatakan pemindaian memberikan kesan aman, tetapi tidak ada gunanya karena gejala dapat muncul kemudian dan obat aspirin dapat menurunkan suhu tubuh untuk sementara waktu.
"Buktinya adalah bahwa tiga pasien dengan virus Corona yang dikonfirmasi di Prancis tidak terdeteksi dengan pemindaian suhu. Mereka semua tiba di sini tanpa demam dan menunjukkan gejala penyakit nanti," lanjut Buzyn.
Dikutip dari France24, Buzyn mengatakan Prancis tidak perlu menerapkan rekomendasi khusus untuk pelancong, karena WHO tidak menyatakan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.
Ketika pihak berwenang Prancis mengkonfirmasi pada Jumat kasus virus Corona ketiga, dua kasus di Paris dan satu di Bordeaux, tenaga kesehatan harus membuat langkah-langkah antisipasi penyebaran secepat mungkin jika virus menjadi epidemi, kata Buzyn.
Prancis secara resmi menjadi negara Eropa pertama yang terinfeksi virus Corona, yang telah menginfeksi 2.000 orang dan menewaskan 80 lainnya, sebagian besar di Wuhan.
Sejumlah kecil kasus virus Corona juga telah dilaporkan di Hong Kong, Makao, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, Kanada, Australia, Jepang, Korea Selatan, Vietnam, Singapura, Malaysia, dan Nepal.
GALUH KURNIA RAMADHANI | REUTERS | FRANCE24