TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kebudayaan Republik Tatarstan, Federasi Rusia, Irada Ayupova, mengundang satu dari lima sutradara film “Lima”, Lola Amaria, untuk berpartisipasi dalam the 16th Kazan International Muslim Film Festival di Kazan, Republik Tatarstan pada September 2020 mendatang.
Kazan International Muslim Film Festival bukan hanya menayangkan film tentang agama, tetapi juga wadah untuk mengedepankan nilai-nilai tradisi masyarakat, seperti kemanusiaan, empati, pengabdian terhadap tanah air dan keluarga, serta rasa hormat kepada yang lebih tua, dan bantuan untuk anak-anak. Ajang Festival Film tahunan ini diikuti lebih dari 500 film dari 50 negara di dunia.
“Kami mengundang sutradara Lola Amaria untuk ikut serta pada Kazan International Muslim Film Festival,” kata Ayupova.
Aktris dan sutradara asal Indonesia, Lola Amaria, ketiga dari kiri, saat bertemu dengan Menteri Kebudayaan Republik Tatarstan, Federasi Rusia, Irada Ayupova. sumber: dokumen KBRI Moskow, Rusia
KBRI Moskow di Rusia dalam keterangannya, Minggu, 26 Januari 2020, menjelaskan Lola akan mempersiapkan partisipasinya dalam Festival Film itu dengan mengikutsertakan film dokumenter berjudul "Pesantren" (A Boarding School) karya sutradara Shalahuddin Siregar.
Sebelumnya Lola dan pemain film Baskara Mahendra datang ke Kota Kazan pada 25 Januari 2020 terkait pemutaran film Indonesia “Lima” di Cinema “Mir”. Film “Lima” mendapat sambutan positif dari masyarakat setempat. Hal ini terlihat dari kapasitas 200 tempat duduk yang tidak dapat menampung pengunjung yang ingin menyaksikan film “Lima”. Pihak bioskop telah menyediakan kursi tambahan, namun masih terdapat penonton yang rela menonton sambil berdiri.
Pemutaran film terselenggara atas kerja sama KBRI Moskow dengan Lola Amaria Production serta didukung oleh Kementerian Kebudayaan Republik Tatarstan, Kazan State Institute of Culture (KazGIK), Cinema “Mir”, serta pihak terkait lainnya di Tatarstan. Selain untuk memperkenalkan Indonesia, pemutaran film dilakukan dalam rangka memeriahkan peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Rusia tahun 2020. Keberadaan Lola di Kazan juga untuk menjajaki kerja sama di bidang perfilman dengan pihak setempat, seperti KazGIK.
Republik Tatarstan adalah salah satu negara bagian Federasi Rusia yang mayoritas penduduknya beragama Islam dan baru-baru ini meraih predikat sebagai negara bagian yang paling layak huni (most liveable). Terdapat sekitar 83 mahasiswa Indonesia yang menuntut berbagai ilmu di Kazan, Ibu Kota Republik Tatarstan.