TEMPO.CO, Jakarta - Relawan kemanusiaan dari Golden Future Foundation (GFF/Bandung) didampingi Duta Besar RI untuk Lebanon, Hajriyanto Y. Thohari memberikan sumbangan kemanusiaan kepada pengungsi Suriah yang berada di Kamp Pengungsi Arsal, Lebanon. Sumbangan yang diberikan berupa bantuan paket makanan dan pakaian musim dingin bagi anak-anak dan dewasa.
Sumbangan tersebut disampaikan usai salat Jumat, 24 Januari 2020 waktu setempat. Penyaluran bantuan ini juga hasil kerja sama dan koordinasi dengan Kementerian Negara Urusan Pengungsi dan Walikota Arsal.
KBRI Beirut, Lebanon dalam keterangannya, Sabtu, 25 Januari 2020 menjelaskan Golden Future Foundation terhitung menyiapkan sekitar 400 kotak dus berisi bahan makanan, seperti beras, minyak, dan gula, serta mendistribusikannya secara langsung kepada para pengungsi sejumlah 200 Kepala Keluarga di sana.
Relawan kemanusiaan dari Golden Future Foundation (GFF/Bandung) didampingi Duta Besar RI untuk Lebanon, Hajriyanto Y. Thohari memberikan sumbangan kemanusiaan kepada pengungsi Suriah yang berada di Kamp Pengungsi Arsal, Lebanon. sumber: dokumen KBRI Beirut, Lebanon.
Dubes RI untuk Lebanon Hajriyanto Thohari, mengatakan kegiatan tersebut selain memberi bantuan secara langsung, juga turut mengharumkan nama Indonesia di Lebanon. Sebagai bangsa yang besar, tentunya Indonesia perlu memberikan kontribusi nyata bagi dunia.
Lebih lanjut, Dubes Hajriyanto juga mengimbau kepada lembaga-lembaga sosial kemanusiaan untuk turut memberikan perhatian dan kepedulian kepada para pengungsi di Lebanon yang jumlahnya masih sangat banyak di beberapa kamp pengungsi di wilayah Lebanon.
Basil Ahmad Al-Hujaire, Walikota Arsal Lebanon, yang menjadi pihak yang membantu teknis penyaluran sumbangan menyampaikan apresiasinya yang tinggi atas kontribusi mayarakat Indonesia dalam pemberian sumbangan tersebut.
Al-Hujaire menambahkan, bantuan yang disampaikan oleh Indonesia ini akan dibagikan kepada 200 kepala keluarga, yang berada di dua kamp pengungsi Suriah di Arsal, Lebanon. Sebagian dari sumbangan tersebut juga diberikan untuk penduduk Lebanon yang membutuhkan yang berada di sekitar lokasi pengungsi. “Hal itu dilakukan untuk meredam adanya kecemburuan sosial” tegas Walikota Basil Al-Hujaire.
Al-Hujaire juga menyebut bahwa keberadaan para pengungsi di Lebanon tersebut sangat membebani perekonomian Lebanon. kondisi ini membuat Pemerintah Lebanon, khususnya melalui Kementerian Urusan Pengungsi, berupaya keras agar para pengungsi tersebut segera dapat kembali ke negara asalnya. Namun, permasalahan pengungsi tersebut terus berlarut dan belum mendapatkan jalan keluar terbaik.
Meskipun cuaca sangat dingin, para pengungsi rela mengantri dengan sabar menunggu giliran mengambil bagiannya. Terlihat raut muka kegembiraan saat mereka memanggul dus berisi bahan makanan itu.
Bantuan tersebut dikumpulkan oleh Golden Future Foundation (GFF) dari sejumlah masyarakat Indonesia untuk disampaikan ke Pengungsi Suriah yang berdomisili di kamp Pengungsi Arsal dan juga Kamp Majdal ‘Anjar, Lebanon.
Pelaksana Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya, Basyiruddin A. Hidayat, mengatakan selain memberikan sumbangan berupa bahan makanan pokok, Golden Future Foundation juga telah memberikan sumbangan untuk pembangunan pendidikan (madrasah) Al-Quran dan bantuan kesehatan di salah satu klinik di Arsal, agar nantinya bisa menjadi tempat pelayanan kesehatan bagi warga Arsal dan para pengungsi di Lebanon.
Arsal adalah sebuah kota yang berjarak tempuh kurang lebih 2,5 Jam dari Ibu Kota Beirut, Lebanon, yang berbatasan langsung dengan Suriah. Terdapat sejumlah kamp pengungsi Suriah di wilayah tersebut.