Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kepanikan dan Hoaks Terkait Virus Corona Menyebar di Media Sosial

image-gnews
Seorang petugas keamanan mengenakan masker saat berjaga di Rumah Sakit Jinyintan, Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, 22 Januari 2020. Wali Kota Wuhan, Zhou Xianwang, mengatakan seorang pasien menyebarkan virus Corona ke seorang dokter dan tiga belas orang perawat di sebuah rumah sakit di kota itu. REUTERS/Stringer CHINA OUT
Seorang petugas keamanan mengenakan masker saat berjaga di Rumah Sakit Jinyintan, Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, 22 Januari 2020. Wali Kota Wuhan, Zhou Xianwang, mengatakan seorang pasien menyebarkan virus Corona ke seorang dokter dan tiga belas orang perawat di sebuah rumah sakit di kota itu. REUTERS/Stringer CHINA OUT
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika media pemerintah Cina meminta warga agar tenang dan memuji respons pemerintah terhadap wabah virus corona, jaringan media sosial dipenuhi kepanikan setelah gambar dan video bermunculan.

Warga Cina menunjukkan kepanikan dan frustrasi di media sosial. Mereka ingin menyebarkan informasi karena kurangnya pelaporan di media resmi dengan membagikan video dan informasi mereka sendiri, dan terkadang tidak akurat.

Beberaoa bahkan mengkritik para pejabat yang menangani krisis. Mereka telah mengkritik pejabat karena gagal menahan wabah awal di Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, untuk membatasi penduduk ke fasilitas yang penuh sesak di wilayah tersebut dan karena tidak mengunjungi daerah yang terkena dampak.

"Jangan mengganggu para pemimpin saat mereka mendengarkan lagu dan pergi ke luar negeri untuk wawancara," seorang warganet menulis dengan sinis.

Meskipun ada beberapa kritikan yang lolos, tetapi sensor masih memainkan peran untuk memblokir kritik terhadap pemerintah, atau informasi yang dianggap mengkhawatirkan. Cina telah menahan setidaknya delapan orang karena menyebarkan apa yang disebut pemerintah sebagai "rumor" terkait virus corona.

Tetapi penduduk masih menggunakan jejaring sosial dan wadah pengiriman pesan untuk menyebarkan kritik langsung.

Pengguna media sosial telah berbagi pengalaman menunggu dalam antrean di rumah sakit selama berjam-jam, mengantar orang-orang yang dicintai yang sakit dari rumah sakit ke rumah sakit, hanya untuk dipulangkan ke rumah tanpa diperiksa apakah dia terinfeksi virus corona. Beberapa video, seperti yang diambil pada tanggal yang tidak diketahui di Rumah Sakit No. 7 Wuhan, telah beralih dari internet Cina yang ditutup ke jaringan seperti Twitter.

Dikutip dari New York Times, 25 Januari 2020, beberapa rumah sakit di kota-kota yang terkena dampak telah mengirimkan permohonan sumbangan secara daring, mengatakan mereka kekurangan masker bedah, sarung tangan, dan persediaan lainnya. Beberapa petugas kesehatan berbicara tentang tantangan untuk sampai ke rumah sakit di kota-kota di mana transportasi umum telah ditutup dan layanan taksi dihentikan.

Video yang beredar dalam kelompok obrolan dan jejaring sosial menunjukkan pasien di Wuhan dimasukkan ke dalam ambulans oleh pekerja yang mengenakan pakaian pelindung seluruh tubuh di luar sekolah dasar, atau diangkut dalam tabung plastik di Huizhou, sebuah kota di provinsi tenggara Guangdong. Beberapa video muncul menunjukkan seorang pasien yang didorong melalui bandara di dalam kandang tertutup.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam video Twitter yang dilaporkan RT 23 Januari, menunjukkan seorang pasien bermasker terbaring di rumah sakit yang kemudian didekati oleh petugas medis berpakaian pelindung. Video lain mengungkap bagaimana lorong rumah sakit penuh sesak.

Sementara Mirror.co.uk pada 24 Januari melaporkan sebuah gambar dan video viral dari Instagram, menunjukkan pria terkapar di pinggir jalan.

Video-video tersebut seringkali tidak memiliki sumber terverifikasi, termasuk ketika difilmkan, tetapi banyak yang telah menyebar dengan cepat dalam beberapa hari terakhir di antara para pengguna internet Cina tanpa adanya informasi yang lebih resmi. Media yang dikelola pemerintah sebagian besar mengecilkan krisis, sebaliknya berfokus pada upaya pejabat pemerintah dan kepahlawanan pekerja medis.

Hanya beberapa media berita yang melaporkan secara kritis penanganan wabah oleh sistem perawatan kesehatan dan pemerintah.

Satu artikel mengklaim mengutip seorang ahli kesehatan yang merekomendasikan orang melawan virus dengan membilas mulut mereka dengan air garam, tetapi ahli itu tidak pernah mengatakannya dan taktiknya tidak efektif. Unggahan lain yang banyak dibaca tetapi sepenuhnya palsu menyatakan bahwa menyalakan kembang api akan mensterilkan kuman di udara.

Komisi Kesehatan Nasional Cina bahkan membantah laporan yang mengatakan bahwa minum ramuan obat tradisional Cina yang dikenal sebagai akar indigowoad, dicampur dengan cuka asap, dapat mencegah infeksi virus corona.

Meski begitu, jaringan digital telah terbukti berguna dalam menyampaikan jumlah korban aktual akibat virus corona.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

16 jam lalu

Ilustrasi anak bermain gawai (pixabay.com)
Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

Psikolog memberi saran pada orang tua kapan sebaiknya boleh memberi akses internet sendiri pada anak.


Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

3 hari lalu

Ilustrasi bermain sosial media di ponsel. Shutterstock.com
Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

Orang sering menggunakan media sosial untuk memposting momen terbaiknya, membuat feed terlihat seperti highlight reel dari pengalaman keren.


Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

3 hari lalu

Massa dari berbagai Kelompok Pencinta Alam melakukan aksi damai untuk memperingatai Hari Bumi, di halaman gedung KPK, Jakarta, 22 April 2015. Dengan membawa spanduk raksasa yang berisi Petisi Kelestarian Bumi Indonesia dan dibubuhi ribuan tandatangan tersebut mereka mengingatkan bahwa Merusak Alam Itu Korupsi. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

Hari Bumi atau Earth Day pada 22 April dapat dirayakan dengan berbagai aktivitas termasuk meramaikan di media sosial lewat unggahan twibbon.


Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

3 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah


25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

4 hari lalu

Raden Ajeng Kartini. Wikipedia/Tropenmuseum
25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

Pemerintah Sukarno memilih hari Kartini untuk diperingati sebagai momentum khusus emansipasi wanita


CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

6 hari lalu

Logo twitter, facebook dan whatsapp. Istimewa
CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

Menelisik Motivasi di Balik Akun Medsos Penyebar Hoaks Melalui Transparansi Halaman


Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

6 hari lalu

Logo Instagram. Kredit: TechCrunch
Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

Terdapat dua pilihan ketika ingin rehat dari Instagram, yakni menonaktifkan sementara dan menghapus akun secara permanen.


Saran Psikolog agar Mental Sehat setelah Libur Panjang

9 hari lalu

Ilustrasi keluarga mengisi liburan sekolah dengan camping di alam. Foto: Freepik.com/Jcomp
Saran Psikolog agar Mental Sehat setelah Libur Panjang

Hindari berbagai jenis kegiatan yang membuat tubuh minim bergerak agar mental tetap sehat usai libur panjang Lebaran.


Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

10 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.


Sederet Fakta Khatib Salat Id di Bantul Singgung Dugaan Kecurangan Pemilu dan Berujung Minta Maaf

11 hari lalu

Ilustrasi salat Idul Fitri. REUTERS
Sederet Fakta Khatib Salat Id di Bantul Singgung Dugaan Kecurangan Pemilu dan Berujung Minta Maaf

Khatib salat Id di Bantul, Yogyakarta, mendadak viral di media sosial karena mengangkat materi dugaan kecurangan Pemilu 2024. Berikut sederet faktanya