TEMPO.CO, Jakarta - KBRI Ankara menyatakan WNI yang tinggal di Elazig, Turki, selamat setelah gempa Turki melanda wilayah ini pada 24 Januari 2020.
Sebuah gempa dahsyat melanda Turki timur pada pukul 20.55 Jumat malam waktu setempat, menewaskan sedikitnya 21 orang dan meruntuhkan bangunan di kota-kota dekat pusat gempa, menurut laporan Reuters, 25 Januari 2020. Gempa bahkan sampai terasa di negara tetangga.
Gempa berkekuatan magnitudo 6.8 mengguncang provinsi Elazig, sekitar 550 km timur ibu kota Ankara, dan diikuti oleh lebih dari 270 gempa susulan, 12 di antaranya berkekuatan lebih dari magnitudo 4.
Tujuh belas orang tewas di Elazig dan empat lainnya di provinsi tetangga Malatya, kata Otoritas Bencana dan Darurat Turki (AFAD), menambahkan 1.030 lainnya terluka dan di rumah sakit di wilayah tersebut. Dikatakan upaya penyelamatan sedang berlangsung di tiga lokasi berbeda di Elazig.
Dari rilis KBRI Ankara yang diterima Tempo pada 25 Januari 2020, anggota Satgas Perlindungan WNI yang ada sekitar area gempa di Elazig melaporkan terdapat 3 WNI, yakni 1 mahasiswa dan 2 WNI yang menikah dengan warga setempat, di Elazig.
"KBRI telah berhasil kontak dengan salah satu dari mereka dan memperoleh informasi bahwa ketiganya dalam kondisi selamat," kata KBRI Ankara.
Namun, KBRI Ankara masih terus memantau perkembangan terkait dan terus berkoordinasi dengan otoritas setempat.
Diperkirakan terdapat sekitar 3.300 WNI di Turki, yang sebagian besar mahasiswa dan buruh migran yang bekerja di industri pariwisata.
KBRI Ankara juga memberi sambungan darurat hotline KBRI di nomor +90-532-135-22 98 untuk mengetahui informasi WNI pasca-gempa Turki di Elazig.