TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan pemerintahnya tidak menghambat partisipasi Taiwan dalam diskusi pengendalian virus corona dengan WHO.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Geng Shuang merespons klaim Taiwan sebelumnya bahwa Cina menghambat keterlibatan Taiwan di WHO untuk membahas pengendalian virus corona.
"Tidak ada yang lebih peduli tentang kesehatan dan kesejahteraan rekan-rekan kami di Taiwan daripada pemerintah pusat Cina. Setelah wabah pneumonia yang disebabkan oleh novel coronavirus terjadi di Wuhan, Komisi Kesehatan Nasional memberitahukan wilayah Taiwan secara tepat waktu dan cepat," kata Geng Shuang dalam konferensi 22 Januari 2020, dikutip dari situs Kementerian Luar Negeri Cina, 25 Januari 2020.
Menurut Geng Shuang, pada 13 hingga 14 Januari, seperti yang diminta oleh otoritas terkait di Taiwan, para ahli dari wilayah Taiwan pergi ke Wuhan untuk melihat tindakan otoritas Cina tentang pencegahan dan pengendalian, perawatan medis, dan deteksi patogen.
"Mereka juga berdiskusi dengan para ahli di daratan yang berpartisipasi dalam pekerjaan medis terkait. Para ahli Taiwan menyatakan penghargaan yang tulus atas penerimaan mereka di daratan," kata Geng Shuang.
Konferensi pers reguler Juru Bicara Kementerian Luar Negeri CIna Geng Shuang pada 22 Januari 2020.[Ministry of Foreign Affairs of the People's Republic of China]
Namun Geng Shuang menegaskan keikutsertaan Taiwan dalam kegiatan internasional harus diatur secara adil dan wajar mengikuti Prinsip Satu Cina setelah konsultasi lintas-selat.
"Berdasarkan pengaturan yang dibuat oleh Cina dan WHO, para ahli medis dari wilayah Taiwan dapat menghadiri pertemuan teknis yang relevan di WHO, dan WHO dapat mengirim para ahli ke Taiwan untuk memeriksa atau membantu bila perlu," lanjut Geng Shuang.
Wilayah Taiwan memiliki akses tepat waktu ke informasi WHO tentang kedaruratan kesehatan masyarakat global, dan setiap keadaan darurat yang terjadi di wilayah Taiwan dapat dilaporkan kepada WHO tepat waktu, kata Shuang.
Sebelumnya dalam rilis Taipei Economic and Trade Office (TETO) yang diterima Tempo pada 24 Januari, Taiwan menyalahkan Cina karena menyembunyikan wabah corona pada tahap awal, padahal Taiwan berisiko terpapar virus corona karena letaknya yang berdekatan dengan Cina daratan. Taiwan juga mengklaim Cina menghambat partisipasi dengan WHO karena tekanan Prinsip Satu Cina.
Taiwan telah menutup semua perbatasannya bagi pendatang dari Wuhan terkait kekhawatiran penyebaran virus corona, menurut The Diplomat.
Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan (CDC) mengatakan pada hari Selasa seorang perempuan berusia 55 tahun yang bekerja di Wuhan dinyatakan positif terkena virus corona setelah tiba di Bandara Internasional Taoyuan pada hari Senin, dan mengatakan kepada petugas karantina bahwa ia menderita demam.