TEMPO.CO, Paris – Seorang turis asal Cina yang datang ke Prancis mengaku berhasil melewati proses pengecekan kesehatan suhu badan dan imigrasi di bandara di Paris meskipun berangkat dalam keadaan demam di tengah merebaknya virus Corona.
Dia mengaku meminum obat penurun suhu badan sehingga demam yang dirasakannya hilang saat tiba di Prancis.
Turis ini mencuit peristiwa ini di akun Weibo, yang merupakan layanan mikrobloging mirip Twitter, di Cina. Dia sempat dipanggil ke kedutaan besar Cina di Paris seusai cuitannyaitu.
“Pada 23 Januari 2020, kedubes Cina memanggil nona Yan untuk mengetahui kondisinya,” begitu dilansir kedubes Cina seperti dilansir Channel News Asia pada Jumat, 24 Januari 2020.
Kepada petugas kedubes, Yan mengatakan dia terus mengecek kondisinya temperatur suhunya secara teratur. “Dia mengatakan tidak mengalami gejala demam atau batuk,” kata kedubes menyebut dua indikator awal seseorang terkena virus Corona. Virus ini menyebabkan korban menderita batuk dan demam diikuti gangguan pernapasan seperti pneumonia.
Otoritas Cina mengatakan 41 orang meninggal akibat penyakit yang baru muncul pada Desember 2019 lalu. Kebanyakan korban meninggal berada di Provinsi Hubei, yang terletak di Cina bagian tengah.
Belakangan Yan mengatakan telah berkoordinasi dengan layanan medis Prancis. Petugas mengatakan kepadanya jika tidak menderita demam atau sakit maka dia tidak perlu diperiksa.
“Di kota yang makanannya terkenal enak, tentu saja saya harus makan santapan ala Michelin,” kata dia di layanan Weibo. Michelin merupakan peringkat bintang untuk restoran yang memiliki hidangan lezat. Maksimal resto bisa mendapatkan tiga bintang.
“Sempat kena batuk dan demam ringan saat akan berangkat, membuat saya takut sekali. Segera minum obat dan terus mengukur tubuh saya,” kata turis perempuan tadi. “Untungnya, suhu tubuh turun dan tidak ada masalah saat berankat dan tiba di tujuan.”
Reuters melansir ada 41 orang tewas dari sekitar 1.300 orang yang terinfeksi virus Corona. Mayoritas korban ada di Cina. Otoritas AS menyebut ada dua pasien di sana yang terinfeksi virus Corona ini seusai pulang dari Wuhan.