TEMPO.CO, Jakarta - Militer Cina mengerahkan tentara medis untuk membantu mengendalikan virus corona di Wuhan.
Global Times dan televisi pemerintah CCTV melaporkan pusat komando militer Cina mengerahkan staf medis militer untuk membantu dokter dan perawat sipil.
Laporan itu mengatakan 40 petugas medis dari rumah sakit militer kota sudah mulai bekerja di unit perawatan intensif Rumah Sakit Paru Wuhan.
Pada pukul 6 sore hari Jumat, Cina daratan telah melaporkan lebih dari 880 kasus infeksi dan 26 kematian.
South China Morning Post pada 24 Januari 2020 pukul 6.46 pm melaporkan rincian korban virus corona dengan total 902 kasus terpapar dan 26 kematian.
Suasana Stasiun Hankou yang ditutup saat Kota Wuhan diisolasi, di Provinsi Hubei, Cina, 23 Januari 2020. Pemerintah Cina memutuskan menutup seluruh akses ke dan dari Kota Wuhan demi meredam penyebaran virus Corona yang mengakibatkan pneumonia. China Daily via REUTERS
Pusat Pengendalian Penyakit Cina telah mengidentifikasi 15 staf rumah sakit terinfeksi virus corona di kota Wuhan, tetapi dua sumber yang mengetahui situasi di lapangan mengatakan dokter dan perawat terinfeksi virus jauh lebih cepat.
Wabah ini pertama kali dilaporkan pada 31 Desember, kurang dari empat minggu lalu, dan diidentifikasi sebagai patogen yang sebelumnya tidak dikenal pada 7 Januari.
Selama sebagian besar periode itu, staf medis merawat pasien di rumah sakit Wuhan belum mendapat informasi bahwa virus menular dari manusia ke manusia.
Amerika Serikat, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Vietnam dan Thailand, serta Hong Kong, Makau, dan Taiwan juga telah melaporkan kasus virus corona yang dikonfirmasi.