TEMPO.CO, Jakarta - Ditutupnya akses keluar dan masuk Wuhan, Cina akibat virus Corona mendorong warga untuk menyerbu segala bahan pokok yang bisa mereka simpan. Hal tersebut mengingat masa durasi blokadi Wuhan, titik awal penyebaran Corona, belum jelas hingga sekarang.
"Warga mengosongkan supermarket," sebagaimana tertulis di Reuters, Kamis, 23 Januari 2020.
Apabila mengacu pada jumlah populasi di Wuhan, maka setidaknya ada 11 juta orang yang berusaha menyimpan bahan baku sebanyak mungkin saat ini. Hal tersebut tidak memperhitungkan warga yang sudah keluar lebih dulu dari Wuhan ataupun baru saja tiba di Wuhan.
Seorang warga di Wuhan mengungkapkan di media sosial Weibo bahwa sudah sulit sekali untuk mendapatkan bahan pokok sejak pemerintah memerintahkan blokade. Bahan makanan populer seperti daging, sayur, dan mie instan sudah ludes tak bersisa di berbagai supermarket besar. Kalaupun masih ada harganya sudah naik tinggi.
"Kita tidak mempermasalahkan Wuhan diblokade, tetapi kami juga butuh makan dan hidup," ujar warga tersebut.
Bahan bakar juga menjadi bahan yang banyak diserbu. Di Weibo, beredar foto-foto yang menunjukkan warga mengantre demi mendapat persediaan bahan bakar kendaraan. Hal itu mengingat berbagai transportasi publik juga dimatikan oleh pemerintah Cina. Minimal, kata salah seorang warga, harus mengantri satu jam untuk bisa mendapat bahan bakar.
Hingga berita ini ditulis, setidaknya sudah 17 orang meninggal akiba virus Corona. Adapun jumlah pasien yang terjangkit Corona sudah mencapai 600 orang dengan mayoritas berada di Cina.
Virus yang menyebabkan gangguan pernafasan dan demam tinggi itu juga sudah menyebar hingga keluar Cina. Amerika Serikat adalah salah satunya di mana satu orang pasien sudah dipastikan terjangkit virus Corona.
REUTERS