TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Swiss pada Rabu, 22 Januari 2020, terpaksa menggunakan meriam air, peluru karet dan gas air mata dalam membubarkan demonstran. Aksi protes dilakukan di Ibu Kota Zurich, Swiss, atau saat konferensi tahunan Forum Ekonomi Dunia 2020 (WEF) diselenggarakan, dimana para pemimpin dunia berkumpul.
Forum Ekonomi Dunia diselenggarakan di Kota Davos, Swiss, dimana beberapa pemimpin dunia yang hadir adalah Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Unjuk rasa tersebut untuk menyampaikan protes para demonstran terkait banyak hal yang terjadi di dunia, termasuk masalah perubahan iklim yang membutuhkan langkah serius setiap pemerintah.
Unjuk rasa menentang pertemuan Forum Ekonomi Dunia di Kota Zurich, Swiss. Sumber: Reuters
Dalam unjuk rasa 22 Januari lalu, beberapa demonstran menyalakan kembang api dan melemparkan botol ke arah aparat kepolisian. Tiga demonstran ditangkap.
Akibat aksi itu seorang pejalan kaki terluka karena kembang api dan seorang polisi dirawat di rumah sakit karena cedera yang penyebabnya masih diselidiki. Kepolisian Zurich merilis berita bahwa demonstrasi rusuh pada tengah malam.
Unjuk rasa diikuti ratusan orang di jalan-jalan dekat jantung kota Swiss, Zurich. Beberapa ada yang berbaris sambil membawa spanduk bertuliskan "Zurich melawan WEF". di jalan-jalan dekat pusat kota ibukota Swiss.
Kota Davos terletak sekitar 150 kilometer dari Kota Zurich. Demonstran yang protes menyuarakan penolakan terhadap pertemuan Forum Ekonomi Dunia 2020, yang mempertemukan para pelaku usaha kelas kakap dan politikus dunia. Para demonstran juga menuntut adanya tindakan lebih cepat dalam mengatasi perubahan iklim.
Beberapa demonstran berbaris dengan spanduk yang bertuliskan "Hentikan Krisis Iklim," sementara yang lain menyalakan api di tengah jalan. Jendela-jendela toko di sekitarnya tempat unjuk rasa dicat dengan slogan-slogan termasuk tulisan "Jatuhkan WEF (forum ekonomi dunia).
Meskipun koordinator unjuk rasa menyerukan non-kekerasan, namun menurut polisi beberapa dari mereka yang berunjuk rasa menyalakan kembang api di dekat kerumunan, termasuk penonton, dan menbuat kerusakan properti di area Thousands of Swiss Francs.
"Bahkan setelah berakhirnya acara resmi Forum Ekonomi Dunia sekitar pukul 20:30, beberapa kelompok demonstran tetap berada di tempat kejadian untuk membuat petugas sibuk," kata seorang polisi.
Galuh Kurnia Ramadhani | reuters.com