TEMPO.CO, Jakarta - Partai Republik yang mengendalikan senat Amerika Serikat pada Selasa, 21 Januari 2020, menolak upaya Partai Demokrat untuk mendapatkan bukti-bukti dan menelepon beberapa saksi untuk diperlihatkan di sidang permohonan pemakzulan Presiden Donald Trump. Penolakan ini menjadi sinyalemen kalau sidang permohonan pemakzulan Trump bakal berlangsung lama.
Dikutip dari reuters.com, sidang permohonan pemakzulan ini adalah yang ketiga kalinya dilakukan dalam sejarah Amerika Serikat. Pada sidang Selasa kemarin, 53 suara menolak tiga mosi dari Ketua Partai Demokrat Chuck Schumer yang ingin dilakukan pemanggilan saksi mata dan mendapatkan beberapa dokumen dari Gedung Putih. Schumer ingin di persidangan diperlihatkan data Kementerian Luar Negeri dan kantor pengelolaan dan anggaran Amerika Serikat terkait kesepakatan Trump dengan Ukraina.
Para senator juga menolak sebuah permintaan dilakukan pemanggilan Kepala Staf sementara Gedung Putih, Mick Mulvaney. Tidak dijelaskan detail penolakan.
Politikus Partai Demokrat sebelumnya menyerukan kepada Senat Amerika Serikat agar menggeser Presiden Trump dari pemerintahan karena telah menekan Ukraina agar menginvestigasi mantan Wakil Presiden Joe Biden, yang berasal dari Partai Demokrat. Biden adalah lawan politik Trump di pemilu presiden November 2020 mendatang dan Trump dianggap telah menghambat upaya penyelidikan atas kasus ini.
Presiden Trump yang pada Desember 2019 dimakzulkan oleh DRP, diduga telah menyalah gunakan kekuasaan dan menghalang-halangi Kongres dalam melakukan penyelidikan atas dugaan ini. Trump menyangkal telah melakukan kesalahan dan menggambarkan upaya pemakzulannya sebagai sebuah kabar bohong untuk menggelincirkannya dari pemilu 2020.
Dalam sesi debat awal sidang permohonan pemakzulan Trump, Kepala Tim Pembela Trump menyebut kasus yang dituduhkan pada Trump ini tidak berdasar. Sedangkan seorang anggota parlemen dari Partai Demokrat mengatakan ada bukti kesalahan luar biasa yang dilakukan Trump.
Kepala Hakim John Robert memimpin sidang permohonan pemakzulan Trump. Dalam sidang Selasa kemarin itu, Partai Demokrat dan Partai Republik saling mendebat setelah Pemimpin Senat Mitch McConnell mengajukan aturan persidangan.
Konsul Gedung Putih, Pat Cipollone, yang dalam posisi membela Trump, menyerang dasar tuntutan terhadap Presiden Trump. Dia juga mengatakan politikus Partai Demokrat belum memenuhi standar konstitusi Amerika Serikat untuk pemakzulan. Sidang permohonan pemakzulan Trump masih akan berlanjut.