Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Pembelaan Donald Trump Dalam Upaya Pemakzulannya

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gedung Putih AS merilis poin-poin pembelaaan Presiden Donald Trump menyusul kelanjutan sidang upaya pemakzulannya di Senat AS, Selasa, 21 Januari 2020. Berikut poin-poin penting dari pembelaan Trump yang dikumpulkan Tempo

1.Partai Demokrat Hanya Membual
Upaya pemakzulan Trump datang dari Partai Demokrat yang menuduh Trump telah menyalahgunakan jabatannya untuk memata-matai Joe Biden, kandidat rivalnya di Pemilu 2020 nanti. Adapun upaya Trump melibatkan tidak hanya penasehat hukumnya, namun juga pemerintah Ukraina.

Menurut tim hukum Trump, tuduhan yang dilayangkan anggota parlemen dari Partai Demokrat tidak berdasar, tidak kuat, dan tidak memenuhi syarat yang diperlukan untuk memakzulkan presiden. Tim hukum Trump menyebut upaya Demokrat hanyalah akal-akalan karena perbedaan pendapat terkait kebijakan pemerintah AS.

"Teori Partai Demokrat terkait 'penyalahgunaan kekuasaan' tidak memenuhi standar 'kejahatan dan pelanggaran hebat'. Itu hanyalah teori yang akan memperlemah kepresidenan AS secara permanen karena memperbolehkan adanya upaya pemakzulan yang berdasar pada perbedaan pendapat saja," sebagaimana dikutip dari dokumen pembelaan Trump.

2. Upaya Pemakzulan Cacat Hukum
Tim hukum Trump menyebut upaya pemakzulan yang ada cacat hukum karena dilakukan tanpa sepengetahuan Kantor Kepresidenan (Gedung Putih). Mereka menuduh upaya pemakzulan Trump adalah operasi diam-diam yang dilakukan di dalam sebuah bunker.

"Sejak berdirinya Republik AS, tidak pernah ada parlemen melakukan upaya pemakzulan presiden tanpa sepengetahuan Gedung putih."

"Partai Demokrat tidak mengikuti prosedur hukum yang ada karena tujuan akhir mereka hanyalah menjatuhkan presiden dengan cara apapun, terlepas fakta yang ada."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3.Bukti untuk Memakzulkan Trump Tidak Kuat
Tim hukum Trump menilai bukti-bukti yang disiapkan kubu Demokrat tidak cukup kuat untuk memakzulkan presiden. Salah satu penyebabnya, menurut mereka, adalah tidak adanya saksi yang bisa mengkonfirmasi bahwa Trump telah menyalahgunakan kekuasaannya.

Dalam dakwaan pemakzulan Trump, Partai Demokrat menyebut Trump telah menahan bantuan militer untuk Ukraina agar pemerintahan terkait mengikuti kemauannya. Salah satu permintaan Trump ke Ukraina adalah membantunya untuk mematai-matai Joe Biden, kandidat rival Trump di Pemilu 2020 nanti. Jika Ukraina menyetujui permintaan itu, maka Trump akan mengucurkan bantuan yang ia tahan.

"Partai Demokrat telah menuduh yang tidak-tidak bahwa Presiden AS menahan bantuan militer atau meminta (pemerintahan) Ukraina untuk melakukan investigasi khusus. Partai Demokrat tidak memiliki satu pun saksi mata yang bisa mengkonfirmasi Presiden AS telah melakukan hal-hal tersebut."

4.Dakwaan Pemakzulan Trump Buruk Secara Struktur
Pembelaan terakhir yang dilakukan tim hukum Trump adalah buruknya dakwaan yang disusun Demokrat. Menurut mereka, ada berbagai ketidakkonsistenan di dalam dokumen dakwaan. Selain itu, dakwaan yang ada harus didukung dua pertiga anggota Senat untuk bisa disetujui.

"Menurut kami, Senat sebaiknya menolak dakwaan tersebut dan langsung membebaskan Presiden AS. Apa yang dibawa oleh Demokrat hanyalah ancaman terhadap konstitusi yang mendegradasi diri mereka sendiri."

REUTERS | ISTMAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

1 hari lalu

Mantan Presiden AS dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump berunjuk rasa dengan para pendukungnya pada acara
Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani


Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

5 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.


Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

12 hari lalu

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pergi setelah konferensi persnya, menjelang KTT NATO, di Vilnius, Lithuania, 10 Juli 2023. REUTERS/Yves Herman
Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih


Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

14 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Jonathan Ernst
Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.


Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

16 hari lalu

Joe Biden dan Donald Trump dalam debat kandidat Presiden AS, 23 Oktober 2020.  REUTERS/Jim Bourg/Pool
Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.


Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

17 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.


Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

17 hari lalu

Donald Trump dan Joe Biden. REUTERS/Jonathan Ernst/Brian Snyder
Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

Pada pemilihan Presiden AS, Joe Biden akan tanding ulang dengan Donald Trump. Bagaimana sistem pemilu di Amerika Serikat?


Top 3 Dunia: Donald Trump Ingatkan Israel Soal Gaza hingga Netanyahu Ngambek

20 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Top 3 Dunia: Donald Trump Ingatkan Israel Soal Gaza hingga Netanyahu Ngambek

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 26 Maret 2024 diawali oleh mantan presiden AS Donald Trump memperingatkan warga Israel soal Gaza


Top 3 Dunia; Donald Trump Optimis Bisa Menangkan Pemilu Presiden

29 hari lalu

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Top 3 Dunia; Donald Trump Optimis Bisa Menangkan Pemilu Presiden

Top 3 dunia, Donald Trump yang sangat percaya diri bisa memenangkan pemilu presiden Amerika Serikat sampai menyampaikan kalimat sesumbar.


Joe Biden Meledek Mental Donald Trump Tak Cocok Jadi Presiden

30 hari lalu

Pendukung Presiden AS Donald Trump berunjuk rasa menjelang pelantikan Presiden terpilih Joe Biden, di tengah wabah penyakit virus corona (Covid-19), di Tokyo, Jepang 20 Januari 2021. [REUTERS / Issei Kato]
Joe Biden Meledek Mental Donald Trump Tak Cocok Jadi Presiden

Joe Biden meledek Donald Trump dengan menyebutnya sudah tua dan tak cocok mentalnya untuk menjadi presiden Amerika Serikat