Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Survei: Warga Dunia Yakin Kapitalisme Lebih Buruk Saat ini

image-gnews
Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, berlangsung 22 -- 25 Januari dan dihadiri berbagai tokoh ekonomi, politik, teknologi, dan budaya dari berbagai negara. Reuters
Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, berlangsung 22 -- 25 Januari dan dihadiri berbagai tokoh ekonomi, politik, teknologi, dan budaya dari berbagai negara. Reuters
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mayoritas orang di seluruh dunia percaya bahwa kapitalisme dalam bentuknya saat ini lebih berbahaya daripada menghasilkan kebaikan, menurut sebuah survei ditemukan menjelang pertemuan para pemimpin bisnis dan politik Davos minggu ini.

Tahun ini adalah pertama kalinya "Edelman Trust Barometer", yang selama dua dekade telah mensurvei puluhan ribu orang atas kepercayaan mereka pada lembaga-lembaga inti, berusaha memahami bagaimana kapitalisme dilihat oleh masyarakat dunia.

Dikutip dari Reuters, 20 Januari 2020, para penulis studi mengatakan bahwa survei sebelumnya yang menunjukkan meningkatnya ketidaksetaraan mendorong mereka untuk bertanya, apakah warga sekarang mulai memiliki keraguan yang lebih mendasar tentang demokrasi Barat yang berbasis kapitalis.

"Jawabannya adalah ya," David Bersoff, peneliti utama pada studi yang dibuat oleh perusahaan komunikasi A.E. Edelman.

"Orang-orang mempertanyakan pada tingkat itu apakah apa yang kita miliki hari ini, dan dunia yang kita tinggali saat ini, dioptimalkan karena mereka memiliki masa depan yang baik."

Puluhan pengunjuk rasa membawa banner dan poster saat melakukan aksi protes melawan KTT G7 di Munchen, Jerman. 4 Juni 2015. Para pemimpin G7 direncakan akan bertemu pada 7-8 Juni. Sean Gallup/Getty Images

Jajak pendapat itu menghubungi lebih dari 34.000 orang di 28 negara, dari negara-negara demokrasi liberal Barat seperti Amerika Serikat dan Prancis hingga mereka yang didasarkan pada model yang berbeda seperti Cina dan Rusia, dengan 56% setuju bahwa "kapitalisme seperti yang ada saat ini lebih berbahaya daripada membawa kebaikan di dunia".

Survei ini diluncurkan pada tahun 2000 untuk mengeksplorasi teori-teori ilmuwan politik Francis Fukuyama, yang setelah keruntuhan komunisme menyatakan bahwa demokrasi kapitalis liberal telah menyingkirkan ideologi saingan dan karenanya mewakili "akhir sejarah".

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kesimpulan itu telah ditentang oleh para kritikus yang menunjukkan segala sesuatu mulai dari meningkatnya pengaruh Cina hingga penyebaran pemimpin otokratis, proteksionisme perdagangan, dan ketidaksetaraan yang memburuk setelah krisis keuangan global 2007/08.

Survei Edelman Trust Barometer juga dikeluarkan bersamaan dengan laporan Oxfam International yang mengungkap betapa parahnya kesenjangan antara si kaya dan si miskin saat ini.

Laporan "Time to Care" Oxfam International menyebut ada 2.153 orang kaya di dunia yang mengontrol jumlah uang melebihi uang yang dimiliki 4,6 miliar orang paling miskin pada 2019, dikutip dari CNN.

Sementara fakta lain mengungkapkan bahwa 22 pria di dunia memiliki kekayaan akumulasi lebih banyak dibanding kekayaan akumulasi 326 juta perempuan di Afrika, dan upah yang tidak dibayar kepada perempuan berusia 15 tahun ke atas adalah US$ 10,8 triliun (Rp 147 ribu) per tahun. Ditambah jumlah miliarder telah berlipat ganda selama dekade terakhir.

"Penting bagi kita untuk menggarisbawahi bahwa mesin ekonomi tersembunyi yang kita lihat adalah pekerjaan perawatan perempuan yang tidak dibayar. Dan itu perlu diubah," kata Amitabh Behar, CEO Oxfam India, dikutip dari Reuters.

Behar mengatakan bahwa untuk memperbaiki hal ini, pemerintah harus memastikan di atas segalanya bahwa orang kaya membayar pajak mereka, yang kemudian harus digunakan untuk membayar fasilitas seperti air bersih, perawatan kesehatan, dan sekolah yang lebih berkualitas.

Behar juga merujuk pada protes yang terjadi di 30 negara di seluruh dunia. Menurutnya, orang-orang yang turun ke jalan meneriakkan slogan yang sama, yakni menentang ketidaksetaraan dan kesenjangan antara si kaya dan miskin.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

1 hari lalu

Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari berbicara kepada media saat militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April. 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 17 April 2024 diawali oleh kabar kecanggihan drone dan rudal Iran yang mampu lewati dua negara sebelum tiba di Israel


Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

1 hari lalu

Pemandangan menunjukkan drone atau rudal berlomba-lomba mencari sasaran di lokasi yang dirahasiakan di Israel utara, awal 14 April 2024. Menurut IDF tentara Israel pada awal 14 April Iran meluncurkan rudal dari wilayahnya menuju wilayah Negara Israel. IDF menyerukan masyarakat untuk waspada dan bertindak sesuai dengan pedoman Home Front Command. EPA-EFE/ATEF SAFADI
Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

Hampir tiga perempat responden survei Universitas Hebrew Israel melihat perlunya mempertimbangkan tuntutan politik dan militer dari sekutu soal konfli


Survei: Mayoritas Warga Amerika Serikat Kini Menentang Serangan Israel ke Gaza

21 hari lalu

Puluhan demonstran pro-Palestina mengangkat telapak tangan mereka saat rapat Kongres Amerika Serikat di Capitol Hill, Washington, AS, 31 Oktober 2023. Puluhan demonstran pro-Palestina menyerbu rapat Kongres Amerika Serikat yang tengah membahas bantuan dana untuk Israel yang masih berperang dengan Hamas. REUTERS/Kevin Lamarque
Survei: Mayoritas Warga Amerika Serikat Kini Menentang Serangan Israel ke Gaza

55% warga Amerika Serikat tidak menyetujui respons militer Israel ke Gaza, menurut jajak pendapat terbaru Gallup


Survei Pernah Ungkap India sebagai Negara Tak Aman untuk Perempuan

39 hari lalu

Ilustrasi perkosaan. prameyanews7.com
Survei Pernah Ungkap India sebagai Negara Tak Aman untuk Perempuan

Survei yang dilakukan Thomson Reuters Foundation pada 2018 silam pernah mengungkap India sebagai salah satu negara tak aman untuk perempuan.


Kemenhub Sebut 70 Persen dari Total Responden Minat untuk Mudik Jelang Ramadan

43 hari lalu

Sejumlah motor pemudik di Kapal KM Dobonsolo di Terminal Penumpang Tanjung Priok, Jakarta, Senin 17 April 2023. Pada program Mudik Gratis Sepeda Motor Naik Kapal Laut 2023, Kementerian Perhubungan menyediakan kuota sebanyak 5.000 sepeda motor dan 10.000 penumpang. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Kemenhub Sebut 70 Persen dari Total Responden Minat untuk Mudik Jelang Ramadan

Kemenhub menyebut hasil sementara survei menunjukkan, minat mudik tahun ini mencapai lebih dari 70 persen dari total responden.


Survei: Responden Nilai Kineja Donald Trump Lebih Baik dari Joe Biden

45 hari lalu

Donald Trump dan Joe Biden. REUTERS/Jonathan Ernst/Brian Snyder
Survei: Responden Nilai Kineja Donald Trump Lebih Baik dari Joe Biden

Dikalangan responden, Joe Biden mendapat penilaian sangat buruk, dalam hal perekonomian, penanganan terhadap kejahatan dan keamanan perbatasan


Survei: 60 Persen Warga AS Kecam Cara Biden Tangani Konflik Gaza

45 hari lalu

Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato di State Fairgrounds di Columbia, Carolina Selatan, AS, 27 Januari 2024. REUTERS/Tom Brenner/File Foto
Survei: 60 Persen Warga AS Kecam Cara Biden Tangani Konflik Gaza

Sebanyak 60 persen warga Amerika Serikat tidak menyetujui cara Presiden Joe Biden menangani konflik di Jalur Gaza.


Tingkat Kepuasan terhadap Kinerja Jokowi Turun, Indikator Politik Indonesia Ungkap Penyebabnya

49 hari lalu

Presiden Jokowi saat melantik sembilan anggota Komisi Kejaksaan periode 2024-2028 di Istana Negara, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Komisi Kejaksaan bertugas mengawasi Jaksa dan Pegawai Kejaksaan dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya sesuai peraturan perundang-undangan,  kode etik, baik  di dalam maupun di luar tugas kedinasan. TEMPO/Subekti.
Tingkat Kepuasan terhadap Kinerja Jokowi Turun, Indikator Politik Indonesia Ungkap Penyebabnya

Indikator Politik Indonesia memperkirakan angka kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi akan terus menurun jika...


Survei Indikator Temukan Tingkat Kepuasan terhadap Jokowi Turun Jadi 76,6 Persen

49 hari lalu

Presiden Jokowi dan rombongan terbatas melakukan penerbangan menuju Provinsi Kalimantan Timur, pada Rabu, 28 Februari 2024. Foto Biro Pers dan Sekretariat Presiden
Survei Indikator Temukan Tingkat Kepuasan terhadap Jokowi Turun Jadi 76,6 Persen

Diperkirakan angka kepuasan terhadap Jokowi akan terus menurun jika harga beras dan kebutuhan pokok terus melambung tinggi.


Hasil Survei Ini Ungkap Perbedaan Pilihan Kelompok Gen Z dan Gen X saat Berlibur, Termasuk Soal Motivasi dan Bikin Rencana

53 hari lalu

Ilustrasi liburan (freepik.com)
Hasil Survei Ini Ungkap Perbedaan Pilihan Kelompok Gen Z dan Gen X saat Berlibur, Termasuk Soal Motivasi dan Bikin Rencana

Hasil survei: wisatawan Indonesia dari kelompok Gen Z dan milenial lebih banyak memutuskan untuk berlibur karena ingin menghilangkan stres.