TEMPO.CO, Washington – Mantan pegawai magang Gedung Putih, Monica Lewinsky, diduga mengomentari tim penasehat hukum Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, untuk menghadapi proses pemakzulan di Senat.
“Ini benar-benar ‘Apakah kamu bercanda’,” kata Lewinsky lewat cuitan di Twitter seperti dilansir CNN pada Jumat, 17 Januari 2020.
Nama Lewinsky sempat menjadi perhatian publik dunia setelah hubungannya dengan bekas Presiden Bill Clinton saat dia magang terungkap ke publik.
Ini berujung pada proses pemakzulan Clinton pada 1998 karena dianggap berbohong kepada grand jury saat di bawah sumpah dan berupaya menghalangi upaya Kongres mengungkap hal ini. Belakangan, Senat membatalkan upaya pemakzulan Bill Clinton pada Februari 1999.
Kenneth Starr merupakan salah satu anggota tim penasehat hukum Trump untuk menghadap proses pemakzulan di Senat. Starr juga dikenal dengan investigasinya terhadap pemerintahan bekas Presiden Bill Clinton dalam kasus investasi properti yang disebut sebagai kontroversi Whitewater.
Belakangan, hasil investigasi Starr justru menunjukkan adanya hubungan tidak sah antara Bill Clinton dan Monica Lewinsky, yang awalnya dibantah Clinton.
this is definitely an “are you fucking kidding me?” kinda day.
— Monica Lewinsky (@MonicaLewinsky) January 17, 2020
Monica Lewinsky tidak mendetailkan maksud ucapannya mengenai tim pembela hukum Trump dalam cuitannya itu. Dia juga tidak mencantumkan komentar spesifik mengenai berita terkait tim penasehat hukum Trump.
Trump terkena pemakzulan oleh DPR AS, yang dikuasai Partai Demokrat. Dia didakwa berbohong dan berupaya menghalangi upaya Kongres mengungkap permintaannya ke Presiden Ukraina untuk mengusut bekas Wakil Presiden Joe Biden, yang merupakan salah satu calon penantang pada Pilpres AS 2020.
Alan Dershowitz (kiri) dan Ken Starr (kanan).[ABC News]
Lewinsky masih ‘berurusan’ dengan pengalamannya di Gedung Putih dengan ikut berpartisipasi dalam sebuah film dokumenter. Dia ingin pengalamannya itu tidak terulang ke orang muda lain di Amerika.
Monica Lewinsky juga menjadi aktivis anti-perisakan yang aktif. Dia juga sering berkomentar mengenai gerakan #MeToo, yang berupaya membela perempuan dari pelecehan seksual.