TEMPO.CO, Jakarta - Bagi sebagian orang mungkin memiliki ikatan psikologi dengan ponsel pintar, namun bukan menjadi alasan ketika seseorang tak sengaja menjatuhkan ponsel dan si pemilik ponsel melayangkan bogem.
Dikutip dari asiaone.com, suasana sebuah kereta atau Metropolitan Rapid Transit (MRT) di Bangkok, Thailand pada Senin, 13 Januari 2020, gaduh ketika seorang laki-laki warga negara Inggris mencengkram leher laki-laki lokal yang tak sengaja menyenggol dan menjatuhkan iPhone 11 milik laki-laki Inggris tersebut. Video kejadian ini viral di Facebook.
Dalam rekaman terlihat laki-laki asal Inggris tersebut di dalam gerbong kereta itu bersikap mengancam. Dia bahkan berulangkali berusaha meninju seorang laki-laki Thailand yang sudah meminta maaf dan terlihat menyesal karena tak sengaja menabraknya hingga membuat ponsel iPhone 11 yang dipegang si laki-laki Inggris itu terjatuh ke lantai kereta.
Penumpang perempuan yang merekam kejadian ini menceritakan laki-laki Thailand itu berjalan semberono di dalam gerbong kereta yang bertolak dari stasiun kereta Mangkorn. Dia lalu tak sengaja menabrak laki-laki Inggris tersebut. Meskipun laki-laki lokal itu sudah minta maaf, namun laki-laki Inggris yang secara fisik lebih tinggi, berusaha melayangkan bogem.
Beberapa laki-laki di kereta itu mencoba melerai karena laki-laki asal Inggris, yang tidak diketahui identitasnya itu, telah bersikap agresif. Dia berusaha menakut-nakuti laki-laki asal Thailand itu, yang juga identitasnya tak disebutkan. Keributan itu cukup mengganggu penumpang lain dan baru berakhir ketika kereta berhenti di stasiun Hua Lamphong.
Unggahan video viral kejadian ini membuat natizen geram. Ada beberapa natizen yang meminta otoritas berwenang melihat kejadian ini lebih jauh dan mengidentifikasin siapa laki-laki yang bersikap agresif itu. Ada pula yang memuji penumpang lain karena berusaha melindungi laki-laki lokal dari pukulan penyerangnya, namun ada juga natizen yang menyoroti sikap laki-laki asal Inggris itu agar hati-hati dengan barang bawaannya dan tidak bersikap terlalu matrialistik.