TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Pakistan Imran Khan pada Kamis, 16 Januari 2020 memperingatkan pihaknya sedang melakukan upaya meredakan ketegangan antara Iran – Arab Saudi. Sebab jika ketegangan ini sudah tidak bisa dikendalikan lagi, maka ini bisa menjadi bencana bagi Pakistan.
Arab Saudi adalah salah satu negara sahabat Pakistan dan saat yang sama Islamabad juga menjaga hubungan baik dengan Teheran. Perdana Menteri Khan memastikan pihaknya tidak akan membela salah satu pihak saat Arab Saudi dan Iran bersaing untuk menjadi negara yang paling dominan di kawasan.
Dikutip dari rt.com, Khan mengatakan kawasan Asia dan Timur Tengah tidak bisa lagi menanggung konflik baru sehingga pihaknya akan berusaha bertindak sebagai seorang mediator.
Dalam sebuah kesempatan wawancara dengan media, Khan meyakinkan pihaknya telah bersikap sangat vokal saat Kepala Pasukan khusus Quds, Garda Revolusi Iran, Qassem Soleimani tewas dalam serangan drone oleh Amerika Serikat pada 3 Januari 2020. Pakistan menyerukan perlunya ketegangan di kawasan dihentikan mengingat ketegangan yang muncul nyaris mengarah pada titik sangat berbahaya.
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan (kanan) menyambut Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman di Angkatan Udara Pakistan (PAF) Pangkalan Nur Khan di Rawalpindi, Pakistan 17 Februari 2019.[Departemen Informasi Pers (PID) / Handout via REUTERS]
Sebagai bagian dari upaya diplomatik, pada akhir pekan lalu Khan telah memerintahkan Menteri Luar Negeri Pakistan Mahmood Qureshi untuk menemui delegasi Iran, Amerika Serikat dan Arab Saudi. Dalam pertemuan itu Pakistan mendeklarasikan siap untuk memainkan peran bagi tegaknya perdamaian dan tidak akan pernah mau menjadi bagian dari perang dalam bentuk apapun.
Pembunuhan terhadap Soleimani dan serangan rudal oleh Iran telah membawa ketegangan antara Teheran dan Washington, dimana banyak pihak waswas hal ini akan menjadi sebuah perang yang sesungguhnya. Kondisi diperparah saat Iran melakukan human error dengan jatuhnya pesawat Ukraine International Airlines PS 752. Iran menyalahkan Washington atas krisis yang terjadi.
Amerika Serikat – Iran saat ini sudah sama-sama tenang, namun Teheran meyakinkan tidak akan sudi melakukan pembicaraan dalam bentuk apapun dengan Washington hingga Negara Abang Sam itu meminta maaf atas kesalahan di masa lalu dan membuat amandemen untuk memperbaiki aktivitas mengganggu di wilayah tersebut.