TEMPO.CO, Jakarta - Prancis akan mengerahkan kapal induk Charles de Gaulle dan sekelompok pasukan tempur negara itu untuk mendukung operasi militer Prancis di Timur Tengah. Presiden Prancis, Emmanuel Macron pada Kamis, 16 Januari 2020 mengatakan kapal induk dan pasukan tempur yang dikirim itu akan menjalankan tugasnya per Januari 2020 sampai April 2020.
“Kapal induk ini akan mendukung operasi Chammal di Timur Tengah mulai Januari sampai April 2020 sebelum nantinya dikerahkan ke Samudera Atlantik dan Laut Utara,” kata Presiden Macron, seperti dikutip dari english.alarabiya.net.
Kapal induk Charles de Gaulle milik Prancis. Sumber: aa.com.tr
Pengerahan kapal induk Charles de Gaulle dan pasukan tempur Prancis itu dilakukan di tengah-tengah ketegangan Iran dan Amerika Serikat serta kekhawatiran Prancis bahwa pertempuran menumpas militan radikal ISIS akan melemah terkait perkembangan kondisi yang terjadi.
Sedangkan situs aa.com.tr mewartakan Presiden Macron menekankan kapal induk Charles de Gaulle juga akan terlibat dalam sejumlah operasi dengan negara-negara Eropa lainnya menyusul naiknya ancaman ISIS.
Kelompok radikal ISIS telah melancarkan serangan teror pada 2015 di Ibu Kota Paris hingga menewaskan 130 orang. Sedangkan kapal induk Charles de Gaulle yang dilengkapi dengan sayap udara dan 24 jet tempur Rafale, akan dikerahkan ke wilayah Mediterania timur. Sebelumnya kapal induk Charles de Gaulle dikirim ke Laut Cina Selatan pada akhir tahun lalu.
Prancis meluncurkan operasi Chammal pada 19 September 2014 sebagai bagian dari upaya melawan ekspansi ISIS dan mendukung Angkatan Darat Irak serta pasukan koalisi. Operasi Chammal telah diperpanjang menyusul naiknya ancaman ISIS di Suriah.