TEMPO.CO, Manila - Sejumlah hewan ternak seperti sapi dan kuda terkubur lumpur dan debu akibat letusan Gunung Taal di Filipina. Bangkai hewan itu setengah terkubur lumpur dan sebagian lainnya mengambang di danau.
Gunung Taal terletak di selatan ibu kota Manila, yang terletak di Pulau Luzon, sejauh sekitar 60 kilometer.
“Sebagian penduduk terlihat mengabaikan larangan pemerintah untuk tidak kembali ke rumah karena mereka mencoba menyelamatkan hewan ternak mereka,” begitu dilansir CNN pada Rabu, 15 Januari 2020.
Sebagian hewan ternak yang diselamatkan seperti babi, kuda, sapi dan burung, yang tubuh dan bulunya terlihat hitam akibat terkena debu letusan gunung.
Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina mengatakan status siaga Gunung Taal, yang meletus pada Ahad pekan kemarin, masih pada level empat dari lima. Ini artinya letusan besar bisa terjadi dalam hitungan jam atau hari.
Pemerintah Filipina, seperti dilansir Reuters, telah memerintahkan evakuasi besar-besaran agar masyarakat menjauhi area sekitar Gunung Taal.
Kuda yang disewakan untuk wisatawan ditinggalkan di taman yang dipenuhi abu vulkanik akibat erupsi gunung Taal di Kota Tagaytay, Filipina, 14 Januari 2020. REUTERS/Eloisa Lopez
Menteri Pertahanan Filipina mengaku merasa khawatir letusan Gunung Taal ini bisa sama dahsyatnya dengan letusan Gunung Pinatubo pada 1991, yang menewaskan sekitar 800 orang. Menurut otoritas Filipina, letusan Gunung Pinatubo sangat berbahaya karena seluruh gunung terangkat ke atas dan menyebarkan puing ke area di sekitarnya.