Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Trump Sudah Berencana Bunuh Qassem Soleimani Sejak 7 Bulan Lalu

image-gnews
Jenderal Qassem Soleimani.[Business Insider]
Jenderal Qassem Soleimani.[Business Insider]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan Donald Trump memerintahkan pembunuhan Komandan Pasukan Quds Garda Revolusi Iran, Qassem Soleimani, menuai keraguan karena kurangnya fakta intelijen untuk menjustifikasi serangan.

Donald Trump sebelumnya mengatakan serangan drone terhadap Qassem Soleimani untuk mencegahnya menyerang Kedubes AS di Irak dan negara lain di kawasan tersebut.

Namun, baru-baru ini Trump mengatakan bahwa tidak penting apakah Qassem Soleimani betul-betul mengancam aset Amerika Serikat.

"Media Berita Palsu dan Mitra Demokrat mereka bekerja keras untuk menentukan apakah ada potensi serangan yang dilakukan oleh teroris Soleimani atau tidak, & apakah tim saya setuju," tulis Trump di Twitter, dikutip dari Reuters, 14 Januari 2020.

"Jawaban untuk keduanya adalah tegas, YA, Tetapi itu tidak terlalu penting karena riwayat Soleimani yang mengerikan!"

Demokrat, yang mencoba untuk meloloskan undang-undang untuk mengekang wewenang Trump untuk perang dengan Iran tanpa persetujuan anggota parlemen, tidak setuju dengan keputusan Trump membunuh Soleimani.

Presiden AS Donald Trump menyampaikan pernyataan tentang Iran diapit oleh Kepala Staf Jenderal Angkatan Darat AS James McConville, Chiarman dari Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley dan Wakil Presiden Mike Pence di Foyer Grand di Gedung Putih di Washington, AS, Januari 8, 2020. [REUTERS / Kevin Lamarque]

Sejak mengkonfirmasi bahwa Soleimani telah terbunuh oleh serangan pesawat drone AS di Baghdad, pejabat pemerintah AS mengklaim mereka bertindak karena ada risiko serangan terhadap diplomat Amerika dan anggota keamanan Amerika di Irak dan di seluruh wilayah itu. Pemerintah belum secara terbuka merilis bukti yang mendukung klaimnya, dan komentar selama akhir pekan hanya menimbulkan pertanyaan baru tentang intelijen yang digunakannya untuk memerintahkan serangan.

Demokrat dan sejumlah Republikan di Kongres mempertanyakan pembenaran serangan-serangan itu dan mengatakan mereka belum diberi pengarahan yang memadai dan terperinci.

Pekan lalu, Trump mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa Iran telah siap menyerang empat kedutaan besar Amerika sebelum Soleimani terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak AS pada 3 Januari. Tetapi pada hari Minggu, menteri pertahanan AS, Mark Esper, mengatakan dia tidak melihat bukti spesifik bahwa Iran merencanakan serangan.

"Apa yang dikatakan presiden adalah bahwa mungkin ada serangan tambahan terhadap kedutaan. Saya berbagi pandangan itu," kata Esper. "Presiden tidak mengutip bukti spesifik," lanjut Esper, dikutip dari Al Jazeera.

Kesaksian mengejutkan datang dari sumber mantan pejabat dan pejabat senior pemerintahan AS saat ini, bahwa Trump sudah memerintahkan pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani tujuh bulan lalu, jika Iran meningkatkan agresi terhadap warga Amerika, menurut laporan Sky News.

Arahan presiden pada bulan Juni datang dengan syarat bahwa Trump akan memiliki penandatanganan akhir pada operasi spesifik untuk membunuh Mayor Jenderal Soleimani, kata para pejabat.

Keputusan itu menjelaskan mengapa pembunuhan Soleimani ada di menu pilihan yang disajikan militer kepada Trump dua minggu lalu untuk membalas serangan milisi proksi Iran di Irak, di mana seorang kontraktor AS tewas dan empat anggota keamanan AS terluka, kata para pejabat.

Namun, waktu tersebut dapat merusak justifikasi Trump yang memerintahkan serangan pesawat drone yang menewaskan Soleimani di Baghdad pada 3 Januari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para pejabat mengatakan Mayor Jenderal Soleimani, pemimpin Pasukan elit Quds Garda Revolusi Iran, merencanakan serangan pada orang Amerika dan harus dihentikan.

"Ada sejumlah opsi yang diberikan kepada presiden selama waktu itu," kata seorang pejabat senior, menambahkan bahwa beberapa waktu lalu ajudan presiden menempatkan pembunuhan Mayor Jenderal Soleimani dalam daftar tanggapan potensial terhadap agresi Iran.

Setelah Iran menembak jatuh pesawat drone AS pada bulan Juni, John Bolton, penasihat keamanan nasional Trump pada saat itu, mendesaknya untuk membalas dengan menandatangani sebuah operasi untuk membunuh Mayor Jenderal Soleimani, kata para pejabat.

Menteri Luar Negeri Mike Pompeo juga ingin Trump mengesahkan pembunuhan itu, kata para pejabat.

Namun Trump menolak gagasan itu, dengan mengatakan bahwa dia akan mengambil langkah itu hanya jika Iran membunuh seorang Amerika.

Pesan presiden adalah serangan terhadap Soleimani dilakukan jika Iran membunuh orang Amerika, menurut sumber yang mengetahui rencana ini.

Baik Gedung Putih maupun Dewan Keamanan Nasional tidak menanggapi permintaan komentar terkait kesaksian sumber.

Bolton dan Departemen Luar Negeri juga tidak menanggapi permintaan komentar. Menlu AS Mike Pompeo hanya mengatakan serangan terhadap Soleimani hanya strategi yang lebih luas untuk mencegat ancaman musuh, yang juga berlaku, misalnya, terhadap Rusia dan Cina, menurut laporan Reuters.

Mayor Jenderal Qassem Soleimani terbunuh dalam serangan drone di bandara Baghdad.[Sky News]

Para pejabat intelijen AS telah melacak dengan cermat pergerakan Mayor Jenderal Soleimani selama bertahun-tahun.

Ketika Trump mulai menjabat, Pompeo, yang saat itu direktur CIA, mendesak presiden untuk mempertimbangkan mengambil pendekatan yang lebih agresif kepada Mayor Jenderal Soleimani setelah menunjukkan kepadanya intelijen baru tentang apa yang oleh pejabat pemerintahan senior gambarkan sebagai "ancaman yang sangat serius". Namun, bujukan Pompeo gagal mempengaruhi Trump.

Gagasan membunuh Qassem Soleimani muncul dalam rapat pada tahun 2017 bahwa penasihat keamanan nasional Trump pada saat itu, pensiunan Letnan Jenderal Angkatan Darat McRaster, sedang bersama pejabat pemerintah lainnya tentang strategi keamanan nasional presiden yang lebih luas, kata para pejabat.

Tapi ide membunuh Jenderal Qassem Soleimani hanya salah satu dari sejumlah elemen tekanan maksimum Trump terhadap Iran, dan bukan sesuatu yang dianggap sebagai langkah pertama, kata seorang mantan pejabat senior pemerintahan yang terlibat dalam diskusi tersebut.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

3 jam lalu

Tank Korea Utara mengikuti latihan militer yang dipandu oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Korea Utara, dalam gambar yang dirilis pada 14 Maret 2024. Latihan militer ini dirancang untuk memeriksa kemampuan tempur awak tank dan membuat mereka terbiasa dengan aksi tempur pada berbagai misi taktis. KCNA via REUTERS
Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.


Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

3 jam lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi berbicara dalam pertemuan dengan kabinet di Teheran, Iran, 8 Oktober 2023. Iran's Presidency/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS
Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

Ebrahim Raisi tidak akan diam jika negaranya diserang Israel, bahkan akan melakukan pemusnahan.


Konflik Iran-Israel Picu Penurunan Harga Emas

20 jam lalu

Petugas tengah menunjukkan contoh emas berukuran 1 kilogram di butik Galery24 Salemba, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. Harga emas 24 karat PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam terpantau naik pada perdagangan hari ini menjelang rapat The Fed soal kebijakan suku bunga. TEMPO/Tony Hartawan
Konflik Iran-Israel Picu Penurunan Harga Emas

Konflik Iran dan Israel di Timur Tengah berpengaruh pada harga emas.


Konflik Iran-Israel dan Putusan MK Pengaruhi Nilai Tukar Rupiah

21 jam lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Konflik Iran-Israel dan Putusan MK Pengaruhi Nilai Tukar Rupiah

Konflik Iran-Israel dan putusan Mahkamah Konstitusi berpengaruh pada nilai tukar rupiah.


Wacana Pembatasan Pertalite dan LPG 3 Kilogram, Politikus PKS Setuju

22 jam lalu

Aktivitas pengisian truk tangki untuk distribusi bahan bakar minyak (BBM) di Depo BBM Pertamina di Plumpang, Jakarta, Selasa, 2 April 2024. Secara rinci, perusahaan memproyeksikan selama arus mudik dan balik Lebaran 2024 peningkatan konsumsi masyarakat untuk produk BBM Pertamax sekitar 15 persen, Pertalite 10 persen, dan Pertamax Turbo 6 persen, Dexlite 3 persen dan Pertamina Dex 4 persen. TEMPO/Tony Hartawan
Wacana Pembatasan Pertalite dan LPG 3 Kilogram, Politikus PKS Setuju

Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat dari fraksi PKS menyatakan setuju dengan pembatasan Pertalite dan LPG 3 kilogram.


Persenjataan Komplet Militer Iran, Punya Rudal Balistik hingga Drone Tempur

23 jam lalu

Militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Persenjataan Komplet Militer Iran, Punya Rudal Balistik hingga Drone Tempur

Iran belum memperlihat semua senjata tempur udaranya ketika membalas serangan Israel. Apa saja alat tempur canggih Iran?


Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

1 hari lalu

Aktivitas pengisian truk tangki untuk distribusi bahan bakar minyak (BBM) di Depo BBM Pertamina di Plumpang, Jakarta, Selasa 2 April 2024. Menjelang libur panjang Idul Fitri 1445 H, Pertamina telah menyiapkan sarana dan fasilitas tambahan yang meliputi 1.792 SPBU Siaga 24 Jam, 5.027 Agen LPG Siaga 24 Jam, 200 Mobil Tangki Stand By, 61 Kiosk Pertamina Siaga, 54 Motorist, dan 281 Pertamina Delivery Service. TEMPO/Tony Hartawan
Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.


Ali Khamenei Perintahkan Pasukan Iran Pelajari Taktik Musuh

1 hari lalu

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Kantor Pemimpin Tertinggi Iran/WANA/REUTERS
Ali Khamenei Perintahkan Pasukan Iran Pelajari Taktik Musuh

Pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei meminta tentara mempelajari taktik musuh. Pernyataan itu tak lama setelah serangan Israel ke Iran.


Warga Iran Kembali Berangkat Umrah setelah 9 Tahun Hubungan Buruk dengan Arab Saudi

1 hari lalu

Umat Islam melakukan umrah di Masjidil Haram pada malam Ramadan ke-29 di kota suci Mekah, Arab Saudi, 7 April 2024. Saudi Press Agency/Handout via REUTERS/File Photo
Warga Iran Kembali Berangkat Umrah setelah 9 Tahun Hubungan Buruk dengan Arab Saudi

Warga Iran berangkat untuk menunaikan ibadah umrah pertama kali dalam sembilan tahun setelah hubungan antara Iran dan Arab Saudi membaik.


Meneropong Kota Isfahan yang Disebut Pusatnya Nuklir Iran

2 hari lalu

Fasilitas Nuklir Iran di Isfahan.[haaretz]
Meneropong Kota Isfahan yang Disebut Pusatnya Nuklir Iran

Kota Isfahan dikena sebagai pusat nuklir di Iran. Kota dengan penduduk sekitar dua juta ini menyimpan sejumlah fasilitas penting militer Iran.