TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan warga di seluruh Provinsi Ontario, Kanada, panik setelah ponsel mereka mendapat pesan peringatan kebocoran reaktor nuklir, yang ternyata palsu.
Pesan yang muncul di seluruh provinsi disertai dengan suara darurat melengking terjadi di dekat pembangkit listrik Pickering Nuclear Generating Station.
Satu jam kemudian, pejabat PLTN mengirim pesan lain yang mengatakan bahwa peringatan itu dikirim karena kesalahan dan tidak ada bahaya yang mengancam masyarakat atau lingkungan, serta tidak diperlukan tindakan lebih lanjut, dikutip dari Stuff.co.nz, 13 Januari 2020.
Peringatan itu keluar selama latihan yang dilakukan rutin oleh Pusat Operasi Darurat Provinsi, Ontario. Jaksa Ontario Sylvia Jones juga meminta maaf atas kesalahan tersebut.
Dia mengatakan pemerintah telah memulai penyelidikan penuh bagaimana kesalahan ini terjadi dan akan mengambil langkah yang tepat untuk memastikan hal ini tidak terjadi lagi.
Jim Vlahos, ayah dua anak berusia 44 tahun di Toronto, terbangun karena pesan darurat tersebut dan dengan cepat membuat reservasi hotel yang jaraknya lebih dari 100 kilometer jauhnya di sekitar air terjun Niagara.
Dia mengaku akan pergi sejauh mungkin ke barat atau mungkin akan menyebrangi perbatasan. "Meski sudah menonton (serial) Chernobyl tidak membantu, malah semakin membuatku takut," katanya merujuk pada acara HBO tentang bencana nuklir tahun 1986 di Uni Soviet.
"Kurangnya informasi terkait setelah peringatan itu juga tidak membantu," katanya.
Peringatan darurat palsu yang dikeluarkan oleh Provinsi Ontario Kanada melaporkan insiden kebocoran reaktor nuklir pada Minggu, 12 Januari 2020.[Stuff.co.nz]
Banyak orang masih tidur saat peringatan dini dikirim dan menganggap itu adalah alarm palsu pada saat mereka bangun.
Wali Kota Pickering Dave Ryan mengatakan dia sangat terganggu dengan pesan itu, mengatakan di twitter bahwa dia berbicara dengan pejabat provinsi dan menuntut penyelidikan.
Wali Kota Toronto John Tory juga bereaksi di Twitter. "Ada terlalu banyak pertanyaan yang belum terjawab tentang peringatan yang dikirim ke 14 juta orang."
Terry Flynn, yang mengajar krisis komunikasi di McMaster University, mengatakan ada bahaya akibat kesalahan semacam itu, yakni bisa mengikis kepercayaan publik.
"Ketika kita memiliki masalah dalam sistem ini dikhawatirkan orang-orang akan kurang percaya dan mulai mengabaikannya. Jadi itulah dampak terbesar," katanya.
Inspektur Jenderal Departemen Kamanan Dalam Negeri AS merekomendasikan perubahan pada sistem peringatan darurat di Amerika Serikat setelah pejabat Hawaii pada 2018 secara keliru memperingatkan publik tentang rudal balistik yang masuk.
Seorang karyawan di Badan Manajemen Darurat Hawaii mengirim peringatan rudal ke ponsel dan stasiun penyiaran dan memicu kepanikan sampai agensi mengirim pesan lain 38 menit kemudian dan memberi tahu orang-orang bahwa itu adalah alarm palsu.
Reaktor nuklir Pickering, yang dibuka pada tahun 1971 dijadwalkan akan dinonaktifkan tahun ini, tetapi pemerintah provinsi berkomitmen untuk tetap membuka sampai tahun 2024. Penonaktifan reaktor nuklir diundur sampai tahun 2028.
Reaktor nuklir ini menghasilkan 14 persen listrik Ontario dan bertanggung jawab untuk 4.500 pekerjaan di seluruh wilayah, menurut Ontario Power Generation.
GALUH KURNIA RAMADHANI | STUFF.CO.NZ