Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Profesor Dipecat karena Buat Lelucon Terkait Konflik Iran dan AS

image-gnews
Asheen Phansey.[Babson College]
Asheen Phansey.[Babson College]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang profesor kontrak di Massachusetts dipecat pada Kamis kemarin setelah melontarkan lelucon di Facebook dengan menyarankan Iran mengebom situs budaya Amerika Serikat, di tengah ketegangan dua negara pasca-kematian Qassem Soleimani.

Profesor bernama Asheen Phansey, menulis di halaman Facebook pribadinya pada 5 Januari bahwa pemimpin tertinggi Iran harus "men-tweet daftar 52 situs warisan budaya Amerika tercinta yang akan ia bom". Dia menyarankan Mall of America di Minnesota dan kediaman Kardashian sebagai target.

Dikutip dari New York Times, 13 Januari 2020, unggahan itu adalah tanggapan atas komentar Presiden Trump bahwa ia akan menargetkan situs budaya Iran jika Iran membalas Amerika Serikat karena membunuh salah satu jenderalnya. Pentagon kemudian menyangkal akan menyerang situs budaya Iran karena dilarang menurut hukum internasional.

Phansey kemudian menghapus unggahannya, tetapi gambarnya telah diambil dan kini viral di media sosial.

“Mengapa @Babson 'College' memiliki pendukung teroris yang membenci Amerika di daftar gaji mereka. Tanyakan kepada mereka!" Kata salah satu tweet yang dibagikan secara luas.

Phansey menerima gelar master dalam administrasi bisnis pada 2008 dari Babson College, sebuah sekolah bisnis swasta di Wellesley, Massachusetts, di dekat Boston, yang memiliki sekitar 3.000 mahasiswa. Dia menjadi profesor kontrak di kampus tersebut pada tahun itu, menurut profil LinkedIn-nya.

Pihak kampus Babson College segera mengetahui komentar Phansey dan menangguhkannya.

Babson mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu bahwa mereka mengutuk segala jenis kata-kata yang mengancam dan tindakan yang memaafkan kekerasan.

"Unggahan dari anggota staf di halaman Facebook pribadinya jelas tidak mewakili nilai-nilai dan budaya Babson College," katanya.

Setelah penangguhannya, Phansey mengatakan ia menyesali selera humornya yang buruk.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Sebagai orang Amerika, lahir dan besar (di Amerika), saya mencoba menyandingkan 'situs budaya' kami dengan gereja dan masjid Iran kuno," katanya, seraya menambahkan bahwa ia menentang kekerasan. "Saya menyesal humor ceroboh saya ditafsirkan sebagai ancaman."

Keesokan harinya, sekolah mengumumkan telah memecat Phansey. "Berdasarkan hasil penyelidikan, anggota staf tidak lagi menjadi karyawan Babson College," kata kampus.

Phansey mengatakan dia kecewa dan sedih dengan pemecatannya. "Hanya karena orang-orang dengan sengaja salah menafsirkan lelucon yang saya buat kepada teman-teman di Facebook," katanya.

"Saya akan berharap bahwa Babson, sebuah institusi pendidikan tinggi yang saya cintai dan yang telah saya berikan kontribusi yang banyak, akan membela dan mendukung hak saya untuk kebebasan berbicara," katanya. "Di luar situasi saya sendiri, saya benar-benar khawatir tentang kemampuan kita sebagai orang Amerika untuk terlibat dalam wacana politik tanpa menganggap yang terburuk tentang satu sama lain."

Babson menolak berkomentar pada hari Sabtu.

Pengacara Phansey, Jeffrey Pyle, mengatakan alasan pemecatan Phansey adalah bahwa ia melanggar kebijakan media sosial yang melarang ancaman kekerasan, dan itu tidak mungkin dibaca sebagai ancaman.

"Saya katakan itu dalih karena mereka memecatnya untuk menghentikan kritik di media sosial," kata Pyle.

Foundation for Individual Rights in Education, yang membela hak-hak mahasiswa dan anggota fakultas di perguruan tinggi dan universitas, mengatakan pada hari Sabtu bahwa unggahan Profesor Phansey adalah hiperbola retorika yang jelas.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Iran Bebaskan Semua Awak Kapal Tanker Minyak asal Filipina yang Disita di Teluk Oman

1 hari lalu

Teluk Oman telah melihat serangan drone lapis baja sebelumnya - pada tahun 2021 serangan Iran yang diduga menghantam kapal tanker Mercer Street. REUTERS
Iran Bebaskan Semua Awak Kapal Tanker Minyak asal Filipina yang Disita di Teluk Oman

Filipina mengatakan pada Rabu 27 Maret 2024 bahwa Iran telah membebaskan 18 awak kapal tanker minyak warga Filipina yang disita di Teluk Oman


Kisah Heroik, Bidan di Layanan Darurat Iran Bantu Ibu Melahirkan lewat Telepon

11 hari lalu

Masoumeh Mehravar, bidan di pusat panggilan darurat Iran. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Iran di Jakarta
Kisah Heroik, Bidan di Layanan Darurat Iran Bantu Ibu Melahirkan lewat Telepon

Bidan Masoumeh Mehravar dipuji oleh Pemimpin Iran tertinggi karena menyelamatkan seorang ibu dan bayinya yang terjebak di salju di Iran utara


Pejabat Senior Hamas dan Houthi Adakan Pertemuan Langka, Ini yang Dibahas

12 hari lalu

Pejabat Senior Hamas dan Houthi Adakan Pertemuan Langka, Ini yang Dibahas

Tokoh-tokoh senior dari Hamas dan pemberontak Houthi di Yaman mengadakan pertemuan membahas koordinasi tindakan mereka terhadap Israel


AS Diam-diam Minta Bantuan Iran Hentikan Serangan Houthi ke Laut Merah

14 hari lalu

Pedagang senjata Qaed Elaiyan menunjukan senjata api di tokonya, saat Houthi meningkatkan permintaan senjata api, di Sanaa, Yaman 6 Maret 2024. REUTERS/Khaled Abdullah
AS Diam-diam Minta Bantuan Iran Hentikan Serangan Houthi ke Laut Merah

Pejabat AS dan Iran diam-diam bertemu beberapa kali untuk membahas serangan Houthi Yaman di Laut Merah.


Sebar Pertengkaran Wanita dan Ulama Iran Soal Jilbab, 4 Orang Ditangkap

15 hari lalu

Wanita Iran berjalan di tengah penerapan pengawasan jilbab baru di Teheran, Iran, 15 April 2023. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Sebar Pertengkaran Wanita dan Ulama Iran Soal Jilbab, 4 Orang Ditangkap

Iran menangkap empat orang yang dicurigai membagikan video pertengkaran antara seorang ulama Syiah dan seorang wanita yang tidak mengenakan jilbab


Arab Saudi Umumkan 1 Ramadan Hari Ini, Iran Mulai Puasa Besok

17 hari lalu

Suasana umat Islam melaksanakan salat Isya di Masjidil Haram selama bulan suci Ramadan, di kota suci Mekkah, Arab Saudi, 12 April 2023. Saudi Press Agency/Handout via REUTERS
Arab Saudi Umumkan 1 Ramadan Hari Ini, Iran Mulai Puasa Besok

Arab Saudi dan negara-negara di Teluk Arab menetapkan 1 Ramadan pada 11 Maret 2024, sementara Iran dan negara-negara di Asia Tenggara besok.


Iran Tangkap Dua Wanita karena Menari di Depan Publik

19 hari lalu

Wanita Iran berjalan di jalan selama pengaktifan kembali polisi moralitas di Teheran, Iran, 16 Juli 2023. Mahsa Amini meninggal dalam tahanan polisi, tiga hari setelah ditangkap polisi moral pada 16 September 2022 karena tidak mengenakan jilbab secara benar. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Iran Tangkap Dua Wanita karena Menari di Depan Publik

Dua wanita Iran ditangkap sebuah video yang memperlihatkan mereka menari untuk merayakan datangnya Tahun Baru Persia atau Nowruz


Dua Profesor Ekonomi dan Bisnis Universitas Prasetiya Mulya Dikukuhkan

22 hari lalu

Universitas Prasetiya Mulya mengukuhkan dua orang profesor di bidang bisnis dan ekonomi pada Selasa, 5 Maret 2024, di Bumi Serpong Damai, Tangerang. Dok: Humas Universitas Prasetiya Mulya
Dua Profesor Ekonomi dan Bisnis Universitas Prasetiya Mulya Dikukuhkan

Pengukuhan kedua profesor berlangsung pada Selasa, 5 Maret 2024.


Iran Gelar Pemilu Pertama sejak Protes Mahsa Amini

27 hari lalu

Warga Iran menunggu untuk memberikan suara di tempat pemungutan suara selama pemilihan parlemen di Teheran, Iran, 1 Maret 2024. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Iran Gelar Pemilu Pertama sejak Protes Mahsa Amini

Rakyat Iran melakukan pemungutan suara untuk membentuk parlemen baru, pertama sejak protes massal pada 2022 mengenai aturan wajib jilbab


Rayu Pemilih agar Datangi Pemilu Parlemen, Iran Longgarkan Sejumlah Aturan Termasuk Hijab

27 hari lalu

Warga Iran mengendarai sepeda motor melewati poster kampanye pemilihan parlemen pada hari terakhir kampanye pemilu di Teheran, Iran, 28 Februari 2024. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Rayu Pemilih agar Datangi Pemilu Parlemen, Iran Longgarkan Sejumlah Aturan Termasuk Hijab

Iran menggelar pemilihan parlemen pada Jumat 1 Maret 2024, pertama setelah protes anti-pemerintah akibat kematian Mahsa Amini