TEMPO.CO, Jakarta - Atlet perempuan Iran satu-satunya yang meraih medali di Olimpiade tahun 2016, Kimia Alizadeh, membelot ke Eropa.
Alizadeh mengungkapkan dirinya telah meninggalkan negaranya melalui media sosial. Ia mengatakan dirinya selama ini telah dimanfaatkan oleh otoritas Iran sebagai alat propaganda.
Atlet taekondo peraih medali perunggu pada Olimpiade di Rio de Jenairo 2016 menulis pembelotannya ke Eropa di Instagram, namun tidak menyebut negara yang menjadi tempat tinggal barunya di Eropa.
"Tidak ada satunya mengundang saja ke Eropa dan saya belum neerima tawaran. Namun saya menerima rasa sakit dan rasa rindu karena saya tidak ingin menjadi bagian dari kemunafikan, kebohongan, ketidakadilan dan sanjungan," kata Alizadeh, seperti dilaporkan Reuters, 12 Januari 2020.
Wakil menteri olah raga Iran, Mahin Farhadizedh, mengatakan dia belum membaca postingan Alizadeh tentang pembelotan itu.
"Sepanjang pengetahuan saya dia ingin melanjutkan studi fisioterapi," kata Farhadizadeh sebagaimana dilaporkan ISNA.
Alizadeh menuturkan, dirinya merupakan satu dari jutaan perempuan yang mengalami tekanan di Iran selama bertahun-tahun.
"Tak satupun dari kami berarti bagi mereka, kami hanya alat," kata atlet peraih sejumlah medali emas di pertandingan internasional.