TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Manchester, Inggris, mendirikan saluran bantuan khusus bagi korban-korban kejahatan Reynhard Sinaga yang belum melapor. Mereka bisa mengadukan lewat nomor telepon khusus atau secara online.
Berdasarkan bukti rekaman video, Kepolisian memperkirakan ada sekitar 190-an korban Reynhard. Namun dari jumlah itu, hanya 48 orang yang sudah bersedia bersaksi di persidangan. Setelah pemberitaan kasus ini ramai, diperkirakan akan lebih banyak lagi korban yang melapor.
Pendirian saluran khusus itu rupanya cukup berhasil menarik para korban untuk buka suara, dimana dalam kurun waktu 24 jam sejak saluran khusus dibuka, polisi menerima lebih banyak orang yang melaporkan kejadian tersebut.
Seorang juru bicara Greater Manchester Police (GMP) mengatakan adanya ruang khusus untuk melaporkan kasus pelecehan seksual ini telah mendapat respon yang sangat positif.
Semua korban Reynhard adalah laki-laki muda. Tindak kejahatan perkosaan dilakukan di bawah kendali obat bius
“Kami dapat mengkonfirmasi bahwa beberapa laporan yang masuk ada kaitannya dengan korban Sinaga berikutnya” kata Juru bicara GMP.
Di persidangan, Reynhard diketahui melakukan kejahatan ini selama 2,5 tahun, mulai Januari 2015 dan terbongkar pada Juni 2017. Namun Kepolisian Manchester menyimpan kekhawatiran, Reynhard yang datang ke Inggris pada 2007 telah melakukan perkosaan sebelum 2015.
Reynhard biasanya mendekati korbannya di bar atau klub malam sekitar apartemennya yang terletak di pusat kota Manchester. Dia akan memulai percakapan dengan mereka yang sudah terlihat mabuk yang nantinya diundang untuk minum di apartemennya.
Begitu dia berhasil mengajak korbannya ke apartemennya, Reynhard melancarkan aksinya dengan memberi mereka minuman yang sudah di campur dengan GHB (Gamma-butyrolactone). Dalam kondisi korban tak sadarkan diri, Reynhard melakukan perkosaan.
Ketika mereka tersadar keesokan harinya, sebagian besar dari mereka sama sekali tidak menyadari bahwa mereka telah diserang secara seksual. Beberapa dari mereka bahkan berterimakasih kepada Reynhard karena telah menolong.
Di persidangan, Reynhard menyangkal dan tetap mempertahankan argumennya bahwa semua yang dia lakukannya telah mendapat persetujuan dari korban. Pada 6 Januari 2020, dia dinyatakan bersalah atas semua pelanggaran yang dilakukannya.
Reynhard yang saat ini berusia 36 tahun, divonis penjara seumur hidup dan tidak bisa mengajukan banding sebelum 30 tahun masa tahanan. Pada Selasa malam, 7 Januari 2020, Saibun Sinaga, ayah Reynhard, mengatakan hukuman penjara yang dijatuhkan pada putranya sesuai dengan kejahatannya.
Kepolisian Manchester membuat pengumuman yang ditujukan pada semua orang yang merasa ingin melaporkan kejahatan Reynhard diminta menghubungi polisi ke nomor telepon 0800 092 0410 untuk panggilan dari dalam wilayah Inggris, atau 02071580124 untuk panggilan Internasional. Laporan juga bisa dilakukan secara online ke situs Kepolisian Manchester.
telegraph.co.uk | Galuh Kurnia Ramadhani