TEMPO.CO, Jakarta - Puerto Riko pada Selasa, 8 Januari 2020, waktu setempat diguncang gempa bumi berkekuatan 6,4 skala richter. Gempa itu tercatat yang paling dahsyat yang pernah mengguncang pulau di Karibia tersebut dalam 102 tahun terakhir.
Dikutip dari reuters.com, gempa bumi itu mengguncang Puerto Riko beberapa kali dan guncangan terdahsyat adalah 6,4 skala richter. Sampai Rabu pagi, 8 Januari 2019, satu orang tewas akibat musibah ini, yakni seorang lansia, 77 tahun, dan setidaknya 8 orang luka-luka.
“Tidak ada tanda-tanda akan terjadinya musibah ini,” kata Kepala Kepolisian Puerto Riko, Henry Escalera, dikutip dari edition.cnn.com.
Sebuah rumah terlihat rusak setelah gempa bumi di Guanica, Puerto Riko, 7 Januari 2020. REUTERS/Ricardo Ortiz
Gubernur Puerto Rico Wanda Vazquez menyatakan negaranya dalam kondisi darurat tak lama setelah gempa bumi mengguncang. Gedung-gedung bertingkat runtuh dan listrik padam hingga hampir keseluruhan wilayah Puerto Riko yang berpenduduk sekitar 3 juta jiwa.
Selain padamnya dua gardu listrik utama, pasokan air minum yang melayani setidaknya 300 ribu pelanggan juga terputus. Vazquez belum tahu sampai kapan pusat-pusat pembangkit listrik di tempatnya selesai diperbaiki, mengingat Puerto Riko masih proses pemulihan pasca-serangan badai pada 2017.
Puerto Riko adalah wilayah di Kepulauan Karibia yang berada di bawah naungan Amerika Serikat.
Sumber di otoritas Puerto Riko mengatakan pihaknya berharap bisa memulihkan layanan listrik di Ibu Kota San Juan yang menjadi rumah bagi 2,3 juta jiwa penduduk Puerto Riko. Gempa bumi telah menyebabkan 346 orang kehilangan tempat tinggal yang umumnya berada di wilayah selatan Puerto Riko.