TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rodrigo Duterte memerintahkan pasukan bersenjata Filipina untuk bersiap melakukan evakuasi warga Filipina di Iran, Irak dan negara-negara Arab lainnya sehubungan dengan kematian jenderal Qassem Soleimani.
"Saya sangat mengkhawatirkan prospek dari perang berkepanjangan," kata Duterte kepada wartawan sebagaimana dilaporkan Reuters, 7 Januari 2020.
Presiden Duterte juga telah mengirim utusan khusus ke Teheran dan Baghdad untuk meminta jaminan bahwa warga Filipina akan diberi jaminan keamanan jika akan dilakukan evakuasi.
"Kami punya begitu banyak orang Filipina bekerja terutama di Timur Tengah. Saya gugup. Iran tampaknya sangat ingin membalas dendam, yang saya pikir akan terjadi," kata Duterte, Senin, 6 Januari 2020.
Sekitar 2,3 juta warga Filipina saat ini bekerja di Timur Tengah sebagai pekerja domestik, pekerja bangunan, teknisi hingga perawat.
Sekitar 7 ribu warga Filipina bekerja dan tinggal di Irak dan lebih dari seribu orang di Iran.
Menteri Pertahanan Filipina, Delgin Lorenzana yang memimpin komisi untuk persiapan evakuasi mengatakan, pemerintah menyediakan pesawat udara untuk membawa keluar warga Filipina yang tinggal di Irak dan Iran ke tempat yang lebih aman.