TEMPO.CO, Jakarta - Para korban pemerkosaan berantai Reynhard Sinaga mengaku mereka tidak sadarkan diri ketika diperkosa, sebelum diberitahu oleh polisi.
Para korban pria yang diperkosa sebagian besar tidak ada yang mengetahui detail lengkap tentang apa yang terjadi pada mereka setelah dihubungi oleh polisi, menurut Daily Mail, 7 Januari 2020.
Dua korban bahkan berusaha bunuh diri setelah polisi memberi tahu mereka bagaimana Reynhard memperkosa mereka.
Semuan kecuali dua korban Reynhard, tidak menyadari bahwa mereka telah dilecehkan secara seksual dan jaksa mengatakan bahwa itu karena ia menggunakan obat GHB 'chemsex' yang bisa membius korbannya sampai koma.
Reynhard Sinaga dipenjara pada 6 Januari karena 159 pelecehan seksual yang dilakukan dari Januari 2015 hingga Mei 2017.
Polisi menduga total ada 195 korban Reynhard, di mana 70 di antaranya belum dapat mereka identifikasi.
Menurut polisi, Reynhard biasanya pergi pada dini hari, mencari pria muda yang mabuk di sekitar klub malam dekat flatnya.
Mahasiswa Indonesia di Inggris itu berpura-pura menawari korbannya tidur di flatnya atau menjanjikan mereka minum lebih banyak, menurut Pengadilan Manchester.
Tak satu pun dari korbannya yang mencurigai niat jahat dari mahasiswa berusia 36 tahun itu ketika ia mendekati mereka di jalan. Pun tidak ada yang merasa terintimidasi oleh Reynhard.
Ada yang mengatakan Reynhard "sangat baik" dan "merawatnya" setelah dia kehilangan teman-temannya dan baterai ponselnya habis.
Di depan juri pengadilan, Reynhard mengaku tidak menyesal dan aksinya dilakukan atas dasar suka sama suka. Reynhard Sinaga dilahirkan dalam keluarga Indonesia kaya dan tiba di Inggris dengan visa pelajar pada 2007 yang dibiayai oleh orang tuanya, sebelum belajar di universitas Manchester dan Leeds.
Polisi yakin kejahatan yang dilakukan Reynhard sudah berlangsung selama sepuluh tahun, tetapi Reynhard dihukum karena 159 pelanggaran yang dilakukan dari Januari 2015 hingga Mei 2017 di empat persidangan terpisah.
Terungkapnya kasus ini membuat Reynhard menjadi terpidana pemerkosaan korban dengan terbanyak di dunia setelah terpidana Joji Obara, 67 tahun, dari Jepang, yang dikenal di Inggris karena membunuh pramugari Inggris Lucie Blackman pada tahun 2000 dan diperkirakan memperkosa antara 150 dan 400 perempuan.
Kejaksaan melakukan tuntutan terpisah di empat persidangan terpisah yang terdiri dari 10 hingga 13 korban, demikian jumlah yang terlibat dalam kasus tersebut.
Reynhard mengklaim para lelaki itu setuju untuk direkam saat bermain, di mana mereka berpura-pura mati untuk memenuhi fantasinya, menurut pledoi Reynhard yang menurut pengadilan tidak masuk akal.
Reynhard dinyatakan bersalah atas total 159 pelanggaran yang dilakukan antara Januari 2015 dan Mei 2017, 136 tuduhan pemerkosaan, 13 tuduhan kekerasan seksual, delapan tuduhan percobaan perkosaan dan dua tuduhan serangan melalui penetrasi.
Dikutip dari BBC, Kepolisian Greater Manchester memberikan informasi online atau menelepon saluran kepolisiannya di 0800 092 0410 dari dalam Inggris atau 0207 158 0124 dari luar negeri, bagi mereka yang yakin telah menjadi korban Reynhard Sinaga.
Catatan redaksi: Artikel ini telah diperbaiki pada 7 Februari 2020 pukul 18.00 WIB sesuai pedoman pemberitaan media siber