TEMPO.CO, Jakarta - Iran menawarkan imbalan US$ 80 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun untuk kepala Donald Trump menyusul kematian Jenderal Garda Revolusi Iran Qassem Soleimani.
Pengumuman yang mengerikan itu disiarkan langsung ketika jutaan orang Iran turun ke jalan untuk menghadiri pemakaman televisi Soleimani.
"Iran memiliki 80 juta penduduk. Berdasarkan populasi Iran, kami ingin mengumpulkan US$ 80 juta, yang merupakan hadiah bagi mereka yang mendekati kepala Presiden Trump," bunyi suara pria dalam video pemakaman Soleimani, dikutip dari Express.co.uk, 6 Januari 2020.
"Atas nama semua orang Iran,80 juta orang Iran, masing-masing menyisihkan US$ 1, itu akan sama dengan US$ 80 juta," kata pria tersebut.
"Dan kita akan memberikan US$ 80 juta ini, atas nama kita sendiri, sebagai hadiah kepada siapa saja yang membawa kepala orang yang memerintahkan pembunuhan tokoh besar revolusi kita.
Sejumlah warga Iran berkumpul dekat peti mati Mayor Jenderal Qassem Soleimani yang tewas akibat serangan udara saat tiba di Bandara Internasional Ahvaz, Iran, 5 Januari 2020. Serangan terhadap Jenderal Qassem Soleimani akhirnya mendapat lampu hijau dari Trump. Hossein Mersadi/Fars news agency/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
"Siapa pun yang membawakan kami kepala orang gila berambut kuning ini, kami akan memberinya US$ 80 juta atas nama bangsa Iran yang hebat. Teriak jika kalian setuju." Teriakan besar mengikuti suara pria dalam video.
Prosesi pemakaman itu disiarkan langsung di Channel One Iran ketika narator membuat pernyataan ini.
Iran telah bersumpah untuk melakukan balas dendam terhadap AS setelah parlemen Iran meneriakkan "kematian bagi Amerika" sebagai tanggapan atas deklarasi perang.
Menurut laporan The Independent, anggota parlemen Iran Abolfazl Abutorabi juga mengancam akan menyerang Gedung Putih ketika mencap Donald Trump sebagai "teroris berjas".