Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apakah Serangan Amerika Serikat terhadap Qassem Soleimani Sah?

image-gnews
Donald Trump mengatakan di Mar-a-Lago bahwa Qassem Soleimani seharusnya dibunuh oleh presiden sebelumnya dan keputusannya sebagai salah satu pencegahan dan bukan agresi. vox.com
Donald Trump mengatakan di Mar-a-Lago bahwa Qassem Soleimani seharusnya dibunuh oleh presiden sebelumnya dan keputusannya sebagai salah satu pencegahan dan bukan agresi. vox.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump mengatakan serangan terhadap jenderal nomor satu Iran, Mayor Jenderal Qassem Soleimani, adalah tindakan pencegahan teror terhadap Amerika Serikat.

Trump mengatakan Amerika tidak ingin memulai perang dengan Iran dan telah membuka peluang diplomasi. Namun, menurut New York Times, serangan terhadap Jenderal Qassem Soleimani, yang secara de facto adalah tangan kanan Ayatollah Ali Khameini dan orang terkuat kedua di Iran, telah memenuhi syarat perperangan jika melihat secara definisi.

Pertanyaan lain yang muncul adalah: Apakah serangan terhadap Jenderal Qassem Soleimani sah secara hukum?

Tidak seperti membunuh Osama bin Laden atau Abu Bakr al-Baghdadi, membunuh Jenderal Iran sama saja membunuh Ketala Staf Gabungan Militer AS atau Panglima Militer Indonesia.

Dikutip dari New York Times, 4 Januari 2020, pemerintahan Trump mengatakan serangan itu sah berdasarkan UU Kongres tahun 2002 yang mengesahkan invasi ke Irak dan juga masalah pertahanan diri di bawah hukum internasional, dan berdasarkan kekuatan konstitusional presiden sebagai panglima tertinggi.

Serangan itu sangat tidak biasa karena menargetkan seorang pejabat tinggi dalam pemerintahan nasional. Sejak akhir 1970-an, sebuah perintah eksekutif telah melarang "pembunuhan". Namun kendala itu, sementara masih ada di atas kertas, telah terkikis dalam perang melawan terorisme. Tim hukum di bawah presiden berpendapat bahwa istilah "pembunuhan," yang tidak didefinisikan oleh hukum federal atau perintah, tidak mencakup pembunuhan teroris dan orang lain yang dianggap menimbulkan ancaman segera ke Amerika Serikat karena itu akan menjadi pertahanan diri.

Sebelumnya, Trump memasukan Korps Garda Revolusi Iran sebagai organisasi teroris asing, pertama kalinya Amerika Serikat menetapkan organisasi negara lain sebagai teroris.

Tetapi para Demokrat terkemuka mempertanyakan apakah Trump perlu meminta persetujuan kongres untuk serangan itu.

"Masih bisa diperdebatkan apakah ada pembenaran hukum untuk serangan ini," kata Senator Demokrat Chris Murphy dalam konferensi pers pada hari Jumat, dikutip dari Al Jazeera.

"Ini sama dengan Iran yang membunuh menteri pertahanan AS. Jika Iran membunuh menteri pertahanan AS, kami akan menganggap itu sebagai tindakan perang dan kami akan merespons secara tidak proporsional," kata Murphy.

Jawabannya sangat tergantung pada fakta-fakta yang didasarkan keputusan pemerintahan Trump, fakta yang mungkin tidak pernah dipublikasikan.

Presiden AS Donald Trump menyampaikan komentar setelah serangan udara Militer AS terhadap Jenderal Iran Qassem Soleimani di Baghdad, Irak, di Pantai Palm Barat, Florida, AS, 3 Januari 2020. Presiden Donald Trump mengatakan pada hari Jumat ia memerintahkan pembunuhan Qassem Soleimani untuk mencegah perang, bukan memulai perang, mengatakan komandan militer Iran sedang merencanakan serangan terhadap Amerika. [REUTERS / Tom Brenner]

Presiden AS dapat menggunakan kekuatan, singkatnya perang, untuk melindungi kepentingan Amerika sebagai panglima tertinggi berdasarkan Pasal II Konstitusi Amerika Serikat, kata Bobby Chesney, seorang profesor di University of Texas School of Law yang berspesialisasi dalam masalah keamanan nasional.

"Jika faktanya seperti yang dikatakan oleh departemen pertahanan, maka presiden secara relatif jelas memiliki wewenang Pasal II untuk bertindak dalam membela diri kehidupan Amerika," kata Chesney.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tetapi beberapa analis dan anggota Kongres AS mengatakan Trump tampaknya melewati batas yang diajukan dalam Undang-Undang Kekuatan Perang 1973, dengan mempertaruhkan eskalasi besar dengan Iran. Undang-undang mengatakan bahwa permusuhan berkelanjutan yang menempatkan pasukan AS dalam bahaya memerlukan persetujuan terlebih dahulu oleh Kongres.

"Perang Timur Tengah tidak terjadi secara kebetulan," kata Aaron David Miller, seorang anggota senior di Carnegie Endowment for International Peace di Washington DC.

"Mereka didahului oleh tindakan, salah persepsi sampai satu pihak mengambil langkah baru yang mengangkat hal-hal ke tingkat yang baru, dan itulah pada dasarnya apa arti pembunuhan Soleimani," kata Miller.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perbandingan Persenjataan dan Pertahanan Udara Israel dan Iran

40 menit lalu

Sistem pertahanan anti-rudal Iron Dome Israel dikerahkan di dekat Yerusalem, 14 April 2024. Menurut IDF, sistem pertahanan Israel, serta sekutu Israel di wilayah tersebut, mencegat 99 persen dari lebih dari
Perbandingan Persenjataan dan Pertahanan Udara Israel dan Iran

Konflik Israel dan Iran telah membawa kedua negara tersebut ke dalam perang langsung yang akan menguji persenjataan dan pertahanan militer keduanya.


Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

1 jam lalu

Ilustrasi hukuman cambuk di Iran. REUTERS
Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

Iran dikenal sebagai negara yang bergejolak. Suatu rezim menggunakan lembaga khusus untuk mengawasi dan membungkam oposisi


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

1 jam lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Islam Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Ini?

2 jam lalu

Warga Iran merayakan di jalan, setelah serangan IRGC terhadap Israel, di Teheran, Iran, 14 April 2024. Majid Asgaripour/WANA
Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Islam Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Ini?

Iran dulunya merupakan bagian dari kekaisaran Persia. Lalu berganti nama. Salah satu paham aliran Islam Syiah tumbuh paling subur di negara ini.


4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

2 jam lalu

Sejumlah rudal Iran dipamerkan selama parade militer tahunan di Teheran, Iran, 22 September 2023. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.


5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

4 jam lalu

Sejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin berada di atas truk pick-up selama prSejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin da RPG saaat berada di atas truk pick-up selama protes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullahotes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullah
5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

Sejak revolusi 1979, Iran telah membangun jaringan proksi di seluruh Timur Tengah. Pengawal Revolusi Iran dan Pasukan elit Quds memberikan senjata, pelatihan dan dukungan keuangan kepada gerakan milisi tersebut.


Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

4 jam lalu

Fasilitas Nuklir Iran di Isfahan.[haaretz]
Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

4 jam lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

5 jam lalu

Militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.


Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

14 jam lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memakai keffiyeh saat penyampaian pendapat di ICJ, Jumat, 23 Februari 2024. Sumber : istimewa
Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

Apa arti dari de-eskalasi khususnya dalam konteks politik dan konflik Iran-Israel? Menlu Retno Marsudi minta AS lebih berperan.